Ketika etika dan cara komunikasi Ahok jadi catatan PDIP
Merdeka.com - PDIP akhirnya resmi mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI. Namun meski mengusung Ahok, PDIP tetap memberikan kritik bagi petahana itu.
Bahkan kritik itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat sepatah dua patah kata sebelum mengantarkan pasangan calon kepala daerah Pilgub DKI, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat ke KPU DKI.
"Dari dulu saya udah bilang ada waktunya. Ini adalah peristiwa, sebenarnya orang mau ikuti saya mudah. Saya ini taat aturan. Prinsip itu bukan permainan, harus beretika," tegas Mega yang mengenakan baju hitam di lobi Gedung DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo ajak berdialektika? 'Tidak, maksud saya biar ada dialektika. Kan kita ini masih belajar nih, kita ini belum mapan-mapan banget. Kalau Anda boleh, kenapa saya tidak boleh?' ujarnya dengan nada tanya.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
Sebelum PDIP menentukan sikap, Mega menyadari banyak sekali kabar berembus seputar Pilgub DKI. Meluruskan semua kabar sumir itu, kata Mega, PDIP rapat dan mengeluarkan keputusan Senin malam.
"Kami rapat di DPD, saya minta ini, ini hak prerogatif saya. Saya sebagai ketum PDIP, memberitahukan jajaran dan meneruskan instruksi tersebut pada jajaran bawah dan itu juga ke legislatif yang ada di DPR sampai tingkat bawah dengan mereka yang ada di eksekutif, untuk memberitahu keputusan ketum mengusung Pak Ahok dan Djarot sebagai nantinya calon yang akan bertarung di DKI itu," tambahnya.
Ditegaskannya, sebagai ketua umum dirinya harus sangat berhati-hati memutuskan seseorang untuk menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin, kata Mega, harus bisa membawa kepemimpinannya tanpa menyinggung soal SARA.
"Sebenarnya kalau mau milih pemimpin dia seharusnya orang yang akan didukung rakyat. Orang ini punya rasa kebangsaan, nasionalisme, PDIP ideologinya adalah Pancasila, sehingga tidak ada lagi perbedaan. Bhinneka Tunggal Ika. Kami ingin mencari seseorang pemimpin daerah tanpa menimbulkan adanya SARA," sambung Mega.
"Kita negara yang luar biasa. Hari ini simbolis dari 101 yang sekarang sudah ditugaskan ke KPU DKI, saya yakin akan pergi dampingi dua calon ini. Yang mewakili ketua DPD Jakarta dan ketua DPRD dari fraksi PDIP," pungkas Mega. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung soal Ahok yang merupakan salah satu kader PDIP
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaNamun, Ganjar mengaku selalu mendengar makian tersebut dan menerimanya.
Baca SelengkapnyaGanjar bercerita kerap dipanggil dan berdiskusi dengan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnya