Ketika Prabowo Tak Lagi jadi Jagoan PKS
Merdeka.com - "Saya dan PKS ada hubungan khusus, mereka enggak mau dikatakan sekutu tapi ingin dikatakan sebagai segajah. Mereka tidak meninggalkan Prabowo dan Gerindra di kala sulit, jadi Prabowo tidak akan meninggalkan PKS," kata Prabowo.
Ungkapan itu dikatakan Prabowo saat menghadiri Milad PKS ke-20 pada 2018 lalu, jelang Pemilu 2019.
Hubungan PKS dan Gerindra kala itu memang sangat dekat. Bahkan sejak Pemilu 2014, Gerindra dan PKS berkoalisi mendukung Prabowo sebagai Capres melawan Jokowi.
-
Siapa yang diusung PKS untuk Pilgub Jakarta 2024? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Apa yang sedang dilakukan PDI Perjuangan terkait pilkada 2024? Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
-
Kenapa Prabowo maju di Pilpres 2024? Meski sudah masuk ke kursi pemerintahan, Prabowo belum menyerah akan tekadnya.
Namun perjuangan politik keduanya selalu terhempas di Pemilu. Dua kali pemilu, koalisi Gerindra dan PKS selalu kalah. Hingga akhirnya, Prabowo memutuskan untuk bergabung dengan pemerintah Jokowi. Pemenang Pemilu 2019.
Sementara PKS, kukuh pada pendiriannya untuk tetap berada di pihak oposisi PDIP, sebagai partai penguasa.
Kini, Pemilu 2024 di depan mata. PKS tampak sudah menutup diri untuk kembali mendukung Prabowo sebagai Capres untuk ketiga kalinya. Meskipun, Gerindra telah deklarasi akan mengusung mantan Danjen Kopassus tersebut kembali pada Pemilu 2024.
Hal ini tercermin dalam hasil Pemira PKS yang digelar jelang Pemilu 2024. Hasilnya, tak ada nama Prabowo sebagai tokoh yang potensial didukung PKS pada pemilu dua tahun mendatang.
Enam tokoh potensial yang didukung PKS ini muncul setelah dilakukan Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022.
Tokoh tersebut memiliki tiga kriteria utama. Yaitu memiiki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri mengungkapkan, mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Nasionalis religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Ahmad Mabruri, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (18/9).
Selain itu, PKS juga terus menjalin komunikasi dengan Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta Partai Gerindra.
"Kita jalin komunikasi dengan semua kandidat dan partai. Membangun Indonesia perlu kolaborasi semua elemen bangsa. Partai tersebut yakni NasDem, Demokrat, Golkar, PKB, PAN,PPP, Gerindra," ucapnya.
Meski sudah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN, Ahmad Mabruri mengakui, nama ketua umum dari masing-masing partai tersebut yakni Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan tidak masuk radar yang bakal di usung PKS sebagai capres di Pemilu 2024.
Hal itu menimbulkan pertanyaan, terlebih Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei.
Namun, Ahmad Mabruri enggan menjelaskam secara detail mengapa Prabowo dan Zulhas tak masuk capres radar PKS.
"Saya juga kurang tahu kenapa nama-nama ini jarang dibicarakan," imbuhnya.
Mabruri hanya menegaskan, tidak tertutup kemungkinan PKS kembali berkoalisi dengan Gerindra. Meskipun, tokoh yang didukung adalah Sandiaga. Bukan Prabowo.
Mabruri yakin, keputusan Gerindra mencapreskan Prabowo belum tentu final. Masih bisa berubah seiring dengan dinamika politik yang berkembang jelang Pemilu 2024.
"Dengan komposisi pemilih muda yang hampir 60 persen, saya pikir Sandi lebih menarik buat anak muda," tegas dia.
Alasan PKS
Sementara itu, DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengungkap, alasan Prabowo tidak masuk dalam bursa calon Presiden untuk di Pilpres 2024. Salah satunya, karena kader tidak menginginkan Prabowo diusung menjadi Capres PKS.
"Tidak adanya nama pak Prabowo dalam nama-nama yang berkembang tersebut, lebih karena tidak terlalu terpotret dalam aspirasi akar rumput saja," kata Ketua Departemen Politik kepada wartawan, Senin (19/9).
Menurut Nabil, kader PKS ingin ada penyegaran sosok pemimpin Indonesia mendatang. Oleh karena itu, pihaknya beranggapan Indonesia butuh banyak figur calon pemimpin agar menambah pilihan bagi rakyat.
"Semangatnya kan PKS ingin ada penyegaran kepemimpinan nasional," ujar Nabil.
Meski demikian, kata Nabil, PKS sebenarnya tidak menutup kerja sama dengan Gerindra di Pilpres 2024. PKS masih terbuka komunikasi dengan Gerindra terkait koalisi.
"Bukan berarti kami menutup pintu komunikasi dan kerja sama politik. Kami masih meyakini banyak tikungan-tikungan politik di depan," ujar dia.
Dia menambahkan, koalisi partai politik ditentukan oleh banyak faktor. Sementara, situasi politik sekarang masih sangat dinamis.
"Masih banyak hal yang perlu dikalkulasi untuk sampai pada kesepakatan final terkait platform dan figur yang akan diusung," ungkap Nabil.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.
Baca SelengkapnyaPSI akhirnya membatalkan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaGolkar, PAN dan PPP sebelumnya menggagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca SelengkapnyaTak cuma mendukung capres, Golkar juga dikabarkan menyodorkan nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaKekuatan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto bertambah di Pemilu 2024. Partai Golkar dan PAN resmi deklarasi memberi dukungan.
Baca SelengkapnyaPKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid angkat bicara usai Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca SelengkapnyaPKB sebut hubungan Prabowo dan Cak Imin akrab meski sempat pisah jalan
Baca SelengkapnyaDasco menyebut, pertemuan Prabowo dengan PKS masih menunggu kabar Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri kembali ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca Selengkapnya