Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketika puisi anak buah Prabowo menukik jadi serangan politik

Ketika puisi anak buah Prabowo menukik jadi serangan politik Fadli Zon. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Setidaknya sudah ada empat puisi yang digunakan kubu Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menyerang lawan politiknya. Tiga oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan satu lagi sang capres, Prabowo sendiri.

Selain sebagai politikus, Fadli Zon memang dikenal sebagai seorang yang aktif di bidang budaya. Pada Juni 2011, politikus yang gagal melenggang ke Senayan pada Pemilu 2009 itu mendirikan Rumah Budaya Fadli Zon di areal Rumah Puisi Taufiq Ismail, pamannya.

Fadli, yang pernah bekerja sebagai redaktur Majalah Sastra Horison ini juga pernah mengeluarkan Kumpulan Puisi: Mimpi-Mimpi Yang Kupelihara pada 2010. Cara Fadli berpuisi pun tak jauh berbeda dengan pamannya, Taufiq Ismail, salah satu penggagas Manifesto Kebudayaan (Manikebu) pada 17 Agustus 1963.

Artikel terkait Prabowo Subianto juga bisa dibaca di Liputan6.com

Manikebu adalah konsep kebudayaan nasional yang menentang Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) karena dianggap telah mempolitisasi kebudayaan, termasuk sastra. Bagi kaum Manikebuis, Lekra yang menganut ideologi realisme sosial telah mengancam supremasi prinsip-prinsip estetika dan menjerumuskan karya seni pada alat propaganda politik yang sarat dengan slogan-slogan verbal belaka.

Puisi Fadli bukan tidak pernah menyinggung tema politik. Sebut saja 'Rakyat di Negeri Demokrasi' (2011) yang pernah dimuat Harian Kompas. Meski menyenggol politik, tetap saja sebagai pendukung ideologi Manikebu, puisi Fadli bukanlah propaganda politik.

Namun kini, di musim kampanye Pemilu 2014, puisi Fadli mulai menukik menjadi serangan politik. Dia tidak membenarkan sekaligus tidak membantah bahwa puisi-puisinya - 'Airmata Buaya', 'Sajak Seekor Ikan' dan 'Menuju Indonesia Raya' - ditujukan untuk menyerang kubu Capres Joko Widodo ( Jokowi ) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Interpretasi bisa-bisa saja, namanya juga interpretasi, ini demokrasi. Saya bicara tentang seekor ikan yang punya banyak habitat," elak Fadli saat dihubungi merdeka.com belum lama ini.

Lepas dari interpretasi tadi, dalam sebuah dialog di televisi, Fadli juga mengatakan wajar jika puisi digunakan untuk politik. "Ketika zaman Bung Karno dulu, ketika politik jadi panglima, puisi itu berpolitik," ujar Fadli.

Hal ini berbeda dengan pandangannya dulu yang pro-Manikebu bahwa sastra harus lepas dari propaganda politik. Dia juga pernah menulis 'Setelah Politik Bukan Panglima Sastra: Polemik Hadiah Magsaysay bagi Pramoedya Ananta Toer (2009). Kini di tangan Fadli, puisi tidak hanya menjadi propaganda, melainkan serangan politik.

Bagi Saut Situmorang, sastrawan asal Yogyakarta, jika puisi sudah dimanipulasi itu pertanda kemerosotan peradaban. "Ketika kaum barbar mulai manipulasi puisi sebagai kedok maka itulah tanda peradaban sudah dekaden," kata Saut yang kerap berpolemik dengan Fadli di media sosial ini.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo
Projo Duga PDIP Ingin Pisahkan Jokowi dengan Prabowo

Panel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu

Baca Selengkapnya
Pesan Seniman untuk Prabowo-Gibran di Kertanegara: Tolong Hidupkan Lagi Kementrian Kebudayaan
Pesan Seniman untuk Prabowo-Gibran di Kertanegara: Tolong Hidupkan Lagi Kementrian Kebudayaan

Relawan Cakra Satya 08 (CS 08) mendeklarasikan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Hoaks Prabowo Akui Boleh Jual Negara Atas Perintah Jokowi, Ini Faktanya
Hoaks Prabowo Akui Boleh Jual Negara Atas Perintah Jokowi, Ini Faktanya

Hoaks Prabowo Akui Boleh Jual Negara Atas Perintah Jokowi, Ini Faktanya

Baca Selengkapnya
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi
Buntut Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa Dilaporkan ke Polisi

Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM

Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Fadli Zon Soal Pidato Perdana Prabowo, Singgung Kenal 30 Tahun Kini Diangkat Jadi Menteri
VIDEO: Respons Fadli Zon Soal Pidato Perdana Prabowo, Singgung Kenal 30 Tahun Kini Diangkat Jadi Menteri

Setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober, Fadli Zon juga dilantik sebagai Menteri Kebudayaan untuk periode 2024-2029

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Ada yang Memfitnah, Menjelekkan, Kita Doakan Saja
Prabowo: Kalau Ada yang Memfitnah, Menjelekkan, Kita Doakan Saja

Prabowo meminta jika ada pihak yang berupaya memfitnah dan menjelekkan dibalas dengan doa.

Baca Selengkapnya
Dahnil Anzar: Kasus Penculikan Seperti Kaset Rusak yang Diulang Saat Pemilu
Dahnil Anzar: Kasus Penculikan Seperti Kaset Rusak yang Diulang Saat Pemilu

"Kasus penculikan ini selalu diulang-ulang setiap pemilu seperti halnya kaset rusak," kata Dahni Anzar

Baca Selengkapnya
Prabowo Berlatih Nyanyi 'Sewu Kutho', Warganet Malah Sebut Jadi Mirip Lagu Maju Tak Gentar
Prabowo Berlatih Nyanyi 'Sewu Kutho', Warganet Malah Sebut Jadi Mirip Lagu Maju Tak Gentar

video lawas Prabowo Subianto nyanyi lagu Sewu Kutho dikomentari warganet.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah
Prabowo Bela Jokowi: Rocky Gerung Keliru dan Gegabah

Prabowo menyayangkan Rocky Gerung yang seorang akademisi berkata kasar tersebut.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan
Sindir Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga, BEM FISIP Unair Langsung Dibekukan

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan oleh dekanat FISIP UNAIR.

Baca Selengkapnya