Ketika Ridwan Kamil Dihadapkan Dua Pilihan: PAN atau Golkar
Merdeka.com - Suasana Pemilu tahun 2024 semakin hangat. Banyak partai yang mulai berbondong-bondong melamar para pemimpin muda untuk diusung menjadi kadernya. Dua di antaranya adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar. Kedua partai ini telah menarget Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berkolaborasi dalam Pemilu 2024.
Terlebih Ridwan Kamil atau yang sering disapa Kang Emil, telah menyatakan secara terbuka dirinya siap diusung oleh partai politik dalam Pilpres 2024. Menanggapi hal tersebut, Sekjen PAN Eddy Soeparno menerangkan pihaknya siap bekerja sama dengan Ridwan Kamil.
"Kami juga siap untuk ikut berdialog secara berkesinambungan dengan Pak Ridwan Kamil untuk ikut bersama membangun Jawa Barat, membangun Indonesia ke depannya," kata Eddy saat dihubungi, Rabu (6/10) lalu.
-
Siapa yang akan bersaing di pemilu 2024? Dalam demokrasi yang padat modal keberpihakan adalah sebuah keniscayaan. Di sini AMSI mendorong agar media massa menghasilkan berita atau konten berdasarkan undang-undang pers.
-
Apa itu Pantarlih Pilkada 2024? Pantarlih, atau Petugas Pemutakhiran Data Pemilih, adalah individu atau sekelompok individu yang ditunjuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemutakhiran dan pencocokan data pemilih dalam pemilihan umum di Indonesia, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
-
Siapa saja yang ikut dalam pilpres 2024? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa saja yang dipilih dalam Pemilu 2024? Pemilu 2024 adalah pemilihan umum serentak untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD, serta kepala daerah di seluruh Indonesia.
-
Bagaimana Pantarlih membantu Pilkada 2024? Pantarlih berperan penting dalam membantu penyusunan daftar pemilih serta pemutakhiran data pemilih di berbagai tingkatan.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
Ridwan Kamil juga pernah menuturkan bahwa dia siap digandeng PAN menuju Pilpres 2024. Hal tersebut diungkap Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Workshop PAN di Bali, Selasa (5/10).
"Kalau ada sebuah pintu terbuka misalkan dari partai PAN, saya Bismillah. Tapi kalau tidak, tidak masalah, karena Allah yang akan tentukan," kata Emil, diikuti tepuk tangan ratusan kader PAN yang hadir.
Menurut Ridwan, setiap dukungan untuk maju sebagai Capres yang datang dari parpol, tak boleh ditolak.
"Mudah-mudahan, siapapun yang mendukung tidak boleh ditolak asal dukungannya baik. Saling menguatkan pastilah itu. Kerja sama politik yang kita tunggu-tunggu," kata Emil.
Usai mengunjungi Ridwan Kamil secara tertutup di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (10/10), Eddy mengungkapkan sosok pria yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Barat itu dinilai tepat dengan target partai PAN, yang ingin meregenerasi pemimpin pada kontestasi Pilpres 2024.
Dia menuturkan bahwa Ridwan Kamil masuk sebagai kandidat yang potensial. PAN siap mendukung dan sudah menawarkan beberapa kali. Beberapa alasan yang mendasarinya adalah pengalaman sudah teruji karena pernah menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan kini menjalani peran sebagai gubernur.
"Kita sudah sampaikan dalam beberapa kesempatan, PAN siap untuk menggelar karpet biru kalau kang Emil siap bergabung dengan PAN," ujarnya.
"PAN memiliki minat besar untuk mendorong calon-calon pemimpin muda karena ini tahun 2024 proyeksikan menjadi ajang regenerasi kepemimpinan nasional. Kita melihat kalau kang Emil sebagai Wali Kota berprestasi, Gubernur berprestasi, jadi sudah teruji rekam jejaknya," tambah Eddy.
"Kami berharap suatu ketika kita bisa menyematkan jaket biru ini ke Pak RK," katanya di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (9/11).
Eddy pun meminta agar Ridwan Kamil tidak terlalu lama memutuskan untuk bergabung bersama PAN. Sehingga, secepatnya Ridwan Kamil dapat dikenalkan dengan basis-basis PAN yang tersebar di seluruh Indonesia.
"kita akan senang hati ikut bersama-sama mengajak beliau mengunjungi basis basis PAN," tutup Eddy.
Dengan kompak, Ridwan Kamil juga mengklaim selama ini memiliki hubungan baik dengan kendaraan politik yang identik dengan warga Muhammadiyah (PAN). Hal tersebut diungkap Emil saat menghadiri pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (19/11) kemarin.
Bahkan intens berkomunikasi dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan maupun dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
"Alhamdulillah komunikasinya baik bahkan intens," lanjutnya.
Tak hanya PAN, Golkar juga sudah mulai menyalakan mesin-mesin politiknya menuju Pemilu 2024. Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan intens dengan Ridwan Kamil, meski yang bersangkutan masih meminta waktu untuk memutuskan masuk Partai Golkar pada saat yang tepat.
"Kang Emil masih minta waktu untuk berpikir akan bergabung dengan Partai Golkar. Saya pun masih menunggu waktu yang pas berbicara dengan dengan Kang Emil soal kelanjutan dari beberapa pembicaraan beberapa kali pertemuan dengan beliau," kata Ace Hasan Syadzily dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Kamis (27/10) lalu.
Dalam acara Pelantikan Bersama Keluarga Besar Kosgoro 1957 Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Minggu (27/11) kemarin, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pihaknya merasa optimistis bisa mendapat suara maksimal di Jawa Barat. Terlebih, jika memiliki kader seorang Ridwan Kamil yang merupakan gubernur.
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil dipakaikan jaket hingga cincin sebagai cinderamata. Menurut Airlangga, acara yang diselenggarakan di Gedung Pemerintah Jawa Barat tersebut merupakan hari bersejarah.
"Beringin biasanya di luar Gedung Sate. Hari ini beringin masuk di dalam Gedung Sate. Keberadaan beringin akan memperkuat marwah Gedung Sate. Akan membuat keluarga besar Kosgoro bangga," ucap Airlangga.
Tak sampai di situ, dalam acara tersebut Emil juga secara langsung diajak untuk bergabung bersama Golkar oleh Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily saat dia memberikan sambutan.
Di panggung yang sama, Ridwan Kamil tak menjawab dengan lugas ajakan Ace. Akan tetapi, dirinya mendoakan agar harapan petinggi Partai Golkar itu dapat terwujud.
Dijelaskan juga olehnya jika keberadaan Jawa Barat cukup berpengaruh pada stabilitas nasional, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun politik karena memiliki populasi terbanyak di Indonesia.
"Pemilihnya 35 juta jiwa. Dinamikanya luar biasa. Dengan kedekatan yang menuju babak final (Pilpres 2024), mudah-mudahan harapan Pak Ace bisa segera terwujud," tegas Emil.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, hingga saat ini Partai Golkar belum mengambil keputusan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaOpsi itu mengemuka dalam Rapimnas Partai Golkar di Jakarta beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaNantinya, Dedi Mulyadi akan didampingi calon dari PAN untuk Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaPipin meminta hal itu ditanyakan langsung ke Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai yang tergabung dalam KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
Baca SelengkapnyaGolkar mempersilakan partai-partai tergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau partai di luar KIM untuk menjadi cawagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaGerindra mengakui tidak bisa memaksa Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Strategi PAN di Pilkada 2024, Gandeng Partai Penguasa Baru Ini
Baca SelengkapnyaPAN ingin mengusung sendiri kadernya untuk Pilkada Jabar. Apalagi, Jabar wilayah yang cukup strategis untuk PAN.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca Selengkapnya