Ketua BEM UI dibully di medsos, Hidayat Nur Wahid kritik pendukung Jokowi
Merdeka.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengunjungi kampusnya di kawasan Depok, Jawa Barat. Saat itu Jokowi tengah menghadiri acara Dies Natalis UI ke-68.
Aksi Zaadit menuai cibiran di jagat media sosial. Beberapa di antaranya bahkan mengkritik balik Zaadit. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid ikut menanggapinya. Menurutnya, seharusnya warganet mengikuti sikap Jokowi yang legowo saat dikritik Zaadit.
"Jadi harusnya para buzzer itu mengikuti Jokowi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang dihujat oleh warganet? Meskipun jarang membaca komentar dari warganet, Sarwendah mengakui bahwa saat itu ia tidak sengaja menemukan hujatan terhadap dirinya dan Onyo, yang langsung membuatnya mengambil langkah dengan melayangkan somasi.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
Hidayat menuturkan, seharusnya pendukung Jokowi di jagat media sosial bisa memberikan dukungan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan bijak. Bentuk dukungan dengan mengedepankan sisi intelektual.
"Kalau mereka mendukung Pak Jokowi janganlah dia dibebani dengan pola dukungan yang justru tidak menghadirkan intelektualisme," ujarnya.
"Sekali lagi Pak Jokowi tidak mempermasalahkan kritik dari Zaadit dan bahkan akan mengajak bersama Zaadit ke Papua dan Asmat untuk menyelesaikan masalh yang ada di sana. Saya kira itu fair," sambungnya.
Politisi PKS ini menilai, Zaadit telah melakukan cara kritik yang manusiawi dengan tidak berunjuk rasa secara anarkis. Sikap pendukung Jokowi di media sosial justru hanya akan memperburuk citra Jokowi.
"Dengan cara itu mereka justru menjelekkan atau pun menghadirkan citra yang buruk terhadap citra Pak Jokowi kan. Jadi lebih bagus kalau mereka mengikuti cara Pak Jokowi yaitu terima dengan baik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBEM UGM mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Jokowi melalui baliho dan sertifikat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjawab soal kritikan dari BEM UGM
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSecara pribadi, Jokowi mengaku tak masalah dihina dan diejek.
Baca SelengkapnyaTercatat BEM UGM dua kali memberikan kritik dalam bentuk poster dan baliho kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah akademisi kampus merupakan bagian dari dinamika penyelenggaraan demokrasi.
Baca SelengkapnyaKader PDIP mengungkit video lama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menangis saat membela Presiden Jokowi
Baca Selengkapnya