Ketua BPN Prabowo-Sandi: Nasionalisme Luluh Karena Duit Kapitalis
Merdeka.com - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso mengajak negara dan bangsa Indonesia untuk merevitalisasi nasionalisme. Pasalnya, saat ini rasa nasionalisme bangsa sudah luntur.
Hal tersebut disampaikannya saat ngopi Bareng Djoksan di Kopi Bos, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/12).
"Kita perlu merevitalisasi nasionalisme, saudara-saudara sekalian nasionalisme kita sudah luluh, luluh nasionalisme kita. Kalau dihadapkan kapitalisme kita kalah, kalah kita sebagai bangsa yang nasionalismenya sudah luluh, makanya kita perlu merevitalisasi nasional," kata Djoko.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Apa yang dikatakan santri kepada Prabowo? 'Prabowo papa Gemoy, Prabowo papa Gemoy,' santriwan saling bersautan.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Bagaimana Prabowo ingin meningkatkan nilai tambah? 'Program dan strategi kita adalah yang paling masuk akal, paling logis. Tidak ada pengusaha di dunia yang mau jual dagangan dengan harga yang minim. Masuk akal gak kekayaan kita kita jual ke bangsa asing dengan harga minimal? Tidak masuk akal. Kita mau mengolah kekayaan kita di bumi Indonesia,' ujar Prabowo.
-
Apa yang akan dilakukan Prabowo? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurutnya, luluhnya rasa nasionalisme tersebut disebabkan mental kapitalisme yang bisa mengendalikan hal dengan uang. Dia mencontohkan, calon kepala daerah yang harus merogoh kocek sebesar Rp 20 miliar untuk maju pilkada. Kemudian, tak lama setelah menjabat malah tertangkap korupsi dan dipenjara.
"Kenapa kita bisa luluh? Karena kita dikendalikan kapitalisme, kapitalisme itu pelurunya duit, semuanya diukur dengan duit," ucap Djoko.
Dia menilai, kondisi seperti ini layaknya masa Belanda yakni VOC dimana bangsa pernah dijajah. "Proses VOCnisasi maka kita harus melawan menyelamatkan negara ini agar bangsa ini tidak menderita," pungkas purnawirawan Jenderal itu.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pidatonya Surya Paloh menyinggung semangat bangsa kita telah berubah dari kegotongroyongan jadi keangkuhan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku dirinya sangat senang mengurusi dalam negeri, namun pekan depan ia terpaksa keluar negeri.
Baca SelengkapnyaIndonesia, kata Prabowo, memiliki kekayaan alam untuk bisa menjadi negara yang kuat dan mandiri.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan, pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia tidak bisa menjadi negara maju hanya dengan retorika.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh berharap para pemimpin nasional tidak kehilangan kontrol.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Prabowo melalui video dalam acara peringatan tiga tahun kebangkitan klas buruh di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (18/9).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bahwa kapitalisme dan neoliberal akan membuat rakyat semakin jauh dari kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan kepada buruh untuk tidak meragukan komitmennya dalam memperjuangkan keadilan ekonomi.
Baca Selengkapnya"Kita harus bersatu. Pemimpin-pemimpin kita punya akhlak kesetiaan, bukan pagi tempe, sore tahu," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya