Ketua DPP Gerindra Sebut Posisi Partainya Kini di Tengah-tengah
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan posisi partainya saat ini 50:50. Gerindra memposisikan diri di tengah, tidak condong ke oposisi juga tidak dekat dengan koalisi.
Riza mengatakan, tidak condong ke oposisi karena takut dianggap sombong tidak mau berada di kekuasaan. Tidak pula dekat dengan koalisi pemerintah karena tidak mau dianggap 'geer'.
"Yang bijak 50:50 lah di tengah. Kalau keras-keras oposisi, malah gabung, ketika gabung tahu-tahu oposisi," ujar Riza dalam diskusi KNPI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Bagaimana tanggapan Gerindra soal poster Kabinet Prabowo-Gibran? 'Saya menanggapi poster ini kreatif, orang ngarangnya kreatif. Yang begini-begini ini pasti belum di ini ya,' ungkapnya saat di wawancara, Selasa (26/3).
Riza mengatakan, Gerindra merasa tidak penting apakah harus di luar atau di dalam kekuasaan. Kata dia yang penting adalah bagaimana partai bisa memberikan kontribusi.
"Kalau abdi dalem tidak bisa kasih kontribusi tidak baik. Sudah pelengkap enggak diinginkan, mending di luar. Kecuali di dalam diterima dengan baik dan memberikan kontribusi itu patut dipertimbangkan," jelasnya.
Langkah Gerindra bakal diputuskan langsung oleh Ketua Umum Prabowo Subianto. Prabowo, kata Riza, perlu melakukan pertimbangan dengan internal partai, sampai dengan partai eks Koalisi Adil Makmur.
Riza menjelaskan, rekonsiliasi pun bisa dilakukan tanpa harus berbagi jatah kursi di kabinet. Menurutnya Presiden Joko Widodo bisa menyinergikan program kerjanya dengan program kerja Prabowo-Sandiaga.
"Rekonsiliasi visi misi disinergikan antara cita-cita kedua pasangan baru, rekonsiliasi, jadi rekonsiliasi bukan bagi-bagi kursi tapi bagaimana bersama-sama bangun bangsa," ujar Riza.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaSecara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak mendukung wacana revisi Undang-Undang MD3 soal kursi Ketua DPR.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaHubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diniilai baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada istilah rekonsiliasi dalam pertemuan keduanya.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca Selengkapnya