Ketua DPP Tertawakan Rio Capella yang Nilai NasDem Jadi Restoran Politik
Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Zulfan Lindan hanya tertawa menanggapi kekecewaan pendiri NasDem Patrice Rio Capella. Rio menyebut NasDem telah melenceng dari tujuan awal partai. Bahkan, dalam jumpa persnya, Rio juga menyebutkan kalau NasDem sudah tak memiliki semangat restorasi. Restorasi yang kini berubah menjadi 'restoran politik'.
Menurut Zulfan, seharusnya Rio Capella berkaca terlebih dahulu sebelum menilai NasDem kini menjadi restoran politik. Zulfan kembali mengingatkan bahwa Rio punya catatan buruk waktu diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dia yang tidak punya semangat restorasi. Kalau yang ngomong itu orang yang bersih, kemudian dia memang kecewa dengan NasDem. Kalau dia bersih, tidak tangkap tangan, tidak jadi tersangka, tidak masuk penjara, itu masuk akal. Kalau dia (Rio) kan kalian harus mikir juga, kok lucu orang ini," ujar Zulfan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).
-
Kenapa Kapolri tertawa saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Bagaimana Kapolres membuat warga tertawa? Bilang Ibu-ibu Cantik Ketika diberi kesempatan untuk berbicara di depan ibu-ibu Desa Cikande Permai, AKBP Condro mengatakan jika ibu-ibu di sana ternyata cantik-cantik. Tidak cukup sampai di sana, ia melanjutkan kalimat tersebut dengan kata yang bikin warga ngakak.'Ternyata ibu-ibu di Kampung Cikande Permai cantik-cantik, pak. Belum selesai. Cantik-cantik, dulunya,' kata Kapolres Serang yang membuat ibu-ibu tertawa terbahak-bahak.
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
"Yang meleset itu dia, yang dia lakukan korupsi, dia terima uang Rp250 juta, tangkap tangan dia, masuk penjara. Lucu kan. Terus dia nuduh kita," sambungnya.
Zulfan meminta Rio koreksi diri dan jangan menjelekan orang lain. "Harusnya dia koreksi diri aja. Inilah kadang-kadang orang begini jadi terbalik dan sakit. Harusnya dia yang diadili, dia ngadili kita," ucapnya.
Restoran Politik
Pendiri Partai NasDem Patrice Rio Capella merasa kecewa dengan manuver Surya Paloh bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. Sebab, menurutnya, PKS sekarang berstatus oposisi.
"Sangat mengejutkan saat pimpinan Partai NasDem bermanuver menemui dan berkomunikasi dengan pimpinan partai lain di kubu oposisi. Padahal pada saat yang sama, Partai NasDem menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin," katanya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).
Rio menuturkan, manuver Paloh ini telah melenceng dari semangat pendirian NasDem pada 26 Juli 2011 untuk membawa perubahan restorasi Indonesia. Dia menilai NasDem kini telah berbuah menjadi 'restoran politik'.
"Saya ingin sampaikan bahwa Partai NasDem saat ini sudah melenceng jauh dari semangat awal pendiriannya pada 26 Juli 2011. Partai NasDem yang awalnya mengusung salam perubahan restorasi Indonesia saat ini sudah benar-benar berubah menjadi restoran politik," katanya.
"Partai NasDem kini menjadi restoran politik tempatnya masak-memasak dan goreng menggoreng kepentingan politik yang bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan untuk memperjuangkan kepentingan partai, tapi hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai NasDem," tegasnya.
Kasus Rio Capella
Rio terjerat kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proses penanganan perkara bantuan daerah, tunggakan dana bagi hasil, dan penyertaan modal sejumlah badan usaha milik daerah di Provinsi Sumatera Utara oleh Kejaksaan.
Dalam kasus ini, Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti, diduga memberi uang Rp 200 juta kepada Rio melalui Fransisca Insani Rahesti, salah satu staf di kantor OC Kaligis.
Uang tersebut diberikan kepada Rio agar dirinya mau membantu mengamankan kasus bansos yang ditangani Kejaksaan Agung. Nama Gatot tercantum sebagai tersangka perkara tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendera Nasdem di markas Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) tiba-tiba diturunkan seorang pria yang mengaku kecewa dengan sikap partai itu.
Baca SelengkapnyaBendera milik Partai NasDem yang berada di halaman Markas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) diturunkan oleh relawan.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, dirinya yakin koalisi akan tetap konsisten di jalur perubahan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia kekalahan dalam saat pemilu 2024 adalah hal biasa.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat terlupa akan menyebutkan seniornya saat di satuan TNI yakni Sutiyoso.
Baca SelengkapnyaDi depan Presiden Jokowi, Zulhas menyebut Ketua Umum Golkar terbaru, Bahlil Lahadalia, merupakan sosok yang licin
Baca SelengkapnyaDemokrat menyebut duet Anies-Cak Imin diputuskan sepihak oleh Surya Paloh
Baca SelengkapnyaZulhas, sapaan akrabnya, juga mengungkit soal cibiran yang menyebut PAN hanya bisa joget-joget
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut ada kader Gerindra yang sengaja disusupkan ke NasDem.
Baca SelengkapnyaPutra Presiden Jokowi itu menanggapi santai sindiran pedas dari putri Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaIrma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengisi dialog kebangsaan digelar Institut Madani Nusantara (IMN) Sukabumi
Baca Selengkapnya