Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua DPR minta Pilkada dibubarkan bila hancurkan bangsa

Ketua DPR minta Pilkada dibubarkan bila hancurkan bangsa Ade Komarudin. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin menyarankan publik tidak menjadikan Pilgub DKI sebagai celah untuk merusak persatuan bangsa. Akom sapaan akrabnya, menyebut persatuan bangsa terlalu mahal dikorbankan hanya demi kepentingan politik di Pilgub DKI.

Akom menegaskan jika Pilgub DKI hanya menjadi pemicu rusaknya persatuan lebih baik gelaran demokrasi di Jakarta itu dibatalkan.

"Ekstremnya saya katakan bila perlu bubarkan Pilkada Jakarta kalau menghancurkan bangsa ini. Bisa kok kalau hanya Pilkada Jakarta buat negara ini harus terkoyak koyak, Indonesia bukan DKI Jakarta," kata Akom di di acara Press Gathering Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Wisma DPR Kopo, Puncak, Bogor, Jumat (18/11).

Akom merasa sedih jika persatuan dan kesatuan bangsa dikorbankan. Dia menyindir ada salah satu calon gubernur DKI Jakarta yang dinilai sering melontarkan ucapan yang tidak etis dan buruk.

"Saya sedih kalau persatuan Indonesia dikorbankan hanya karena Pilkada Jakarta yang kebetulan punya calon yang punya mulutnya tidak masuk kelas, tidak sekolah maksudnya. Yang lainnya masuk, mulutnya disimpan di loker, itu yang sesungguhnya. Itu masalahnya," tegas Akom.

Calon ini, lanjut Akom, cenderung mengumbar kesombongan dalam setiap ucapannya. "Ini bukan soal agama, kalau dilihat dari latar belakangnya, hanya kita tidak boleh sombong, mulut kita harus dijaga, dan hati kita harus baik. Mungkin karena didorong oleh kesombongan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Akom meminta kepada wartawan parlemen untuk tidak memberitakan dan mempromosikan konflik, termasuk soal kasus penistaan agama. Dia berharap media massa membantu menciptakan situasi damai dan kondusif serta tidak menonjolkan pemberitaan yang dapat memecah belah.

"Saya berulang ulang katakan sudah tahu negara ini sigap mengencangkan ikat pinggang, di berbagai negara kena ancaman terorisme, iklim yang ekstrem, bahaya narkoba, konflik perang karena radikalisme, bahaya narkoba dan melemahnya ekonomi dunia. itu kait mengait dan itu harus membuat kita solid," terang dia.

"Untuk soliditas bangsa adalah peran wartawan yang memberitakan agar susana perbedaan cari titik temu untuk cari titik temu, tidak menonjolkan perbedaan tapi menonjolkan persamaan dari perbedaan," pungkasnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apdesi Kabupaten Tangerang Tolak Mentah-Mentah Wacana Pilkades Lewat Parpol!
Apdesi Kabupaten Tangerang Tolak Mentah-Mentah Wacana Pilkades Lewat Parpol!

Apdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.

Baca Selengkapnya
Analisis Dampak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD yang Bikin Prabowo Dapat Sentimen Negatif
Analisis Dampak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD yang Bikin Prabowo Dapat Sentimen Negatif

LSI Denny JA mewanti-wanti potensi merosotnya kepercayaan publik kepada Prabowo Subianto akibat isu Pilkada oleh DPRD

Baca Selengkapnya
Ketua DPP PKS: Sudah Saatnya Pilkada Langsung Dievaluasi!
Ketua DPP PKS: Sudah Saatnya Pilkada Langsung Dievaluasi!

PKS menilai dana besar negara untuk perhelatan beberapa Pilkada langsung bisa dialokasikan untuk berbagai program kesejahteraan rakyat.

Baca Selengkapnya
PDIP Ingin Anies Jadi Kader Kalau Mau Diusung: Keledai Saja Tidak Mau Jatuh ke Lubang yang Sama
PDIP Ingin Anies Jadi Kader Kalau Mau Diusung: Keledai Saja Tidak Mau Jatuh ke Lubang yang Sama

Selama syarat partai bisa dipenuhi oleh Anies maka bukan tidak PDI Perjuangan mencalonkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
DPR Kebut RUU Pilkada Usai MK Ubah Aturan Main, Begini Pesan Mendalam Anies Baswedan
DPR Kebut RUU Pilkada Usai MK Ubah Aturan Main, Begini Pesan Mendalam Anies Baswedan

Hari ini, DPR menggelar rapat untuk mengebut Revisi UU Pilkada untuk mengesahkan aturan baru Pilkada.

Baca Selengkapnya
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!
Ahok Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Seperti Zaman Orde Baru: Rakyat Cuma jadi Penonton!

Ahok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Baca Selengkapnya
Mendagri Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kita Lihat Sendiri Besarnya Biaya Pilkada
Mendagri Dukung Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD: Kita Lihat Sendiri Besarnya Biaya Pilkada

Mendagri Tito Karnavian sependapat dengan usulan Presiden Prabowo Subianto soal kepala daerah dipilih oleh DPRD.

Baca Selengkapnya
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!
Masinton PDIP Protes RUU Pilkada: Kita Bisa Akali Aturan dengan Buat Aturan, tapi Kebenaran Tak Bisa Dibutakan!

PDIP menilai, pembahasan RUU Pilkada mengabaikan suara masyarakat.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah: DPR Harus Hormati Putusan Mahkamah Konstitusi
Muhammadiyah: DPR Harus Hormati Putusan Mahkamah Konstitusi

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, DPR semestinya mengedepankan kebenaran, kebaikan, dan kepentingan negara dan rakyat.

Baca Selengkapnya
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?

Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.

Baca Selengkapnya
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu
Terang-terangan, Cak Imin Ungkap 1 Suara di Pilkada Harganya Rp300 Ribu

Cak Imin mengungkapkan bahwa dalam Pilkada 2024, biaya politik uang mencapai Rp300 ribu untuk setiap suara. Apakah hal ini mengancam kualitas demokrasi kita?

Baca Selengkapnya
Puan Bicara Perbedaan Sikap Jelang Pemilu 2024: Pahami Kapan Bertanding dan Kembali Bersanding
Puan Bicara Perbedaan Sikap Jelang Pemilu 2024: Pahami Kapan Bertanding dan Kembali Bersanding

Seluruh elemen bangsa seharusnya memahami kapan waktunya bertanding dan bersanding.

Baca Selengkapnya