Ketua DPR: Pilih pemimpin yang tampil dengan rencana realistis
Merdeka.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap, Pilkada Serentak 2018 di 171 daerah pemilihan, bisa menghasilkan pemimpin yang memiliki kompetensi. Menghasilkan pula pemimpin yang bersih dan jujur.
"(Pilkada Serentak 2018) diharapkan bisa menghadirkan para abdi masyarakat yang punya kompetensi sebagai pemimpin daerah, paham manajemen birokrasi, visioner, bersih serta jujur, dan mau menanggalkan kepentingan pribadi serta kelompok demi semata-mata memprioritaskan kepentingan warga," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet ini melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (24/6).
Ia lalu mengingatkan kepada para pemilih hendaknya dapat menggunakan hak pilih dengan bijaksana, berpijak pada independensi, pikiran jernih serta penilaian obyektif terhadap setiap pasangan kandidat calon kepala daerah.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Bagaimana cara DKPP meningkatkan integritas penyelenggara pemilu di Jawa Tengah? Nana mengapresiasi Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang berupaya mewujudkan penyelenggara pemilu yang berintegritas melalui rapat koordinasi tersebut.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa yang berharap Pilgub Jakarta satu putaran? Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono berharap kontestasi Pilkada Jakarta 2024 dapat berlangsung satu putaran saja.
"Utamakan rasionalitas dalam menggunakan hak pilih, karena yang dibutuhkan warga pemilih adalah pemimpin daerah yang mau melayani bukan dilayani, pemimpin yang mau mengayomi semua elemen masyarakat setempat, dan paling tahu apa saja yang dibutuhkan daerah dan warganya," paparnya.
Politikus Partai Golkar ini mengingatkan agar para pemilih memilih kandidat pasangan calon yang mau bekerja keras dan ulet mencari jalan keluar atas setiap permasalahan daerah.
"Pilih pemimpin yang tampil dengan rencana-rencana yang realistis dan tidak menggerogoti anggaran belanja dan pembangunan daerah (APBD)," tuturnya.
Mengingat saat ini sudah memasuki masa tenang Pilkada Serentak 2018, Bamsoet mengatakan, para pemilih diharapkan memanfaatkannya untuk menetapkan pilihannya dengan pertimbangan matang.
"Berpikir jernih dan obyektif dalam menilai sosok calon pemimpin daerah menjadi sangat penting guna menghindari kesalahan memilih," terang dia.
Bamsoet berpesan kepada para pemilih agar melihat data penghuni ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saat ini, ruang tahanan KPK itu dihuni puluhan oknum kepala daerah yang diduga terlibat kasus korupsi atau menerima suap," ucapnya.
Fakta ini, lanjut Bamsoet, hendaknya juga menjadi perhatian bagi warga pemilih di 171 dapil yang menyelenggarakan Pilkada.
"Pilihlah kandidat yang diyakini bersih dari masalah hukum.Kalau belasan atau puluhan daerah pernah ceroboh memilih kepala daerah, 171 daerah yang melaksanakan Pilkada serentak pada Rabu nanti diharapkan bisa belajar dari kecerobohan itu, dan tentu saja berkomitmen tidak melakukan kesalahan yang sama," jelas Bamsoet.
Persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 sudah memasuki masa tenang setelah berbulan-bulan diisi dengan kegiatan kampanye atau sosialisasi kandidat.
Periode masa tenang berlangsung tiga hari, mulai hari ini hingga Selasa 26 Juni 2018.
Pemungutan suara akan dilakukan pada Rabu 27 Juni 2018 serentak di 171 Dapil, meliputi 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.
Reporter: Devira PrastiwiSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para capres sudah tau siapaMeski masih belum jelas siapa cawapresnya.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan pemilihan Pj kepala daerah akan dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kader Demokrat tidak boleh bicara muluk-muluk pada pemilih.
Baca SelengkapnyaRomo Benny kembali mengingatkan masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.
Baca SelengkapnyaPDIP tengah mencermati tokoh-tokoh yang berprestasi untuk maju di Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan, jangan pilih pemimpin hanya berdasarkan sosok, tanpa melihat pikiran dan hatinya.
Baca SelengkapnyaBamsoet Singgung Pilkada: Idealnya Kepala Daerah Berasal dari Kader Parpol
Baca SelengkapnyaJokowi mesti turut aktif membangun kesiapan Pemilu yang menyeluruh
Baca SelengkapnyaPilkada 2024 merupakan ajang pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya“Saya ingin nanti model, nanti kalau pilkada itu. Tidak ada, kan harus bikin visi misi, visi misi dari partai," kata Megawati
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, agenda pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama ini dilakukan secara serentak secara hybrid.
Baca SelengkapnyaSebagai mantan presiden sebaiknya Jokowi sama-sama mendukung pelaksanaan Pilkada yang jujur supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik.
Baca Selengkapnya