Ketua DPR: Presiden harus dilindungi, termasuk dari pencatut nama
Merdeka.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo soal pencatutan nama yang disampaikan melalui akun twitternya kemarin, mengundang komentar Ketua DPR Ade Komarudin. Menurutnya, siapapun yang mencatut nama Presiden demi kepentingan pribadi atau kelompok harus diproses hukum.
"Itu betul. Pokoknya yang catut mencatut ya harus diproses. Karena itu membahayakan. Kalau bisa setiap ada pencatutan ya harus diproses secara hukum. Karena mengganggu kinerja presiden," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/1).
Sebagai simbol negara, presiden harus dilindungi dari berbagai upaya yang berpotensi mengganggu stabilitas negara.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Kenapa Jokowi melarang Kaesang? 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya,' kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
"Apalagi beliau ini kepala negara, kepala pemerintahan. Jadi beliau harus terjaga. Kita ini ingin bekerja maksimal untuk negara ini. Jangan sampai terganggu oleh hal-hal yang sebenarnya tidak perlu," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi bersuara di media sosial. Melalui akun twitternya @jokowi, dia menyinggung soal pencatutan nama. Jokowi mengingatkan agar mengabaikan siapapun yang mencatutnya, baik mengatasnamakan keluarga, pejabat, atau relawan.
"Siapa pun catut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. Pemerintahan bersih harus dipraktikkan -Jkw," tulis Jokowi di akun twitter-nya, Kamis (21/1).
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, pernyataan Presiden Joko Widodo melalui akun twitternya itu sebagai warning atau peringatan terbuka. Menurut Pramono, Presiden betul-betul tak ingin ada orang yang menyalahgunakan nama presiden untuk kepentingan proyek dan jabatan.
"Yang jelas Presiden beri warning secara terbuka supaya tak dilakukan siapapun," kata Pramono, Jakarta, Jumat (22/1).
Lebih lanjut Pramono menjelaskan, Presiden Jokowi ingin membangun tradisi baru dalam sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan yang bersih, terbuka, dan bebas dari Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN). "Presiden berkeinginan betul-betul pemerintahan bersih benar-benar diwujudkan," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah memberi petunjuk kepada kabinetnya untuk bekerja secara tegas dan arif.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaPasmpres selalu bertindak waspada dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas kepada Presiden.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN prihatin dengan sikap dan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaRomo Magnis mengingatkan, bahwa Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Karena itu, hal yang harus dituntut kepadanya adalah etika.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAkun X Kemhan diretas menuliskan tagar Prabowo-Gibran2024
Baca Selengkapnya