Ketua DPR soal kerjasama Proton: Perhatikan juga produk dalam negeri
Merdeka.com - Perusahaan milik mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono menjalin kerjasama dengan perusahaan mobil nasional Malaysia Proton. Dikabarkan kerjasama ini untuk membangun mobil nasional di Indonesia.
Ketua DPR Setya Novanto menyambut baik kabar tersebut. Namun, dirinya menyarankan lebih baik mengembangkan produk otomotif dalam negeri.
"Lepas dari persoalan ini kita menghargai Pak Jokowi untuk melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak di luar. Ini tentu kita menanggapi secara baik, namun kita perhatikan juga masalah-masalah berkaitan dengan produk-produk dalam negeri kita," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/2).
-
Kenapa tidak boleh langsung mematikan mobil? Jika mobil langsung dimatikan, distribusi pelumas ke bagian mesin akan terhenti. Selain tidak baik, hal ini berpotensi merusak komponen-komponen penting yang ada pada bagian mesin.
-
Siapa yang tidak menolong pemotor? Saat para rombongan pejabat melintas, tak ada reaksi yang berarti. Alih-alih memelankan laju kendaraan atau sekadar memberi perhatian ke sang pemotor, rombongan justru tetap melintas dengan kecepatan sama.
-
Kenapa 'Mobil Curhat' diragukan? 'Kalau dengan konsep 'Mobil Curhat' apakah Pak Ridwan dapat memastikan mobilnya nyaman dengan standar luas dan dekorasi ruangan yang sesuai standar ruang konsultasi?' kata Samanta, dilansir dari Antara.
-
Kenapa Mobil Ketek dilarang beroperasi? Hal yang menjadi pertimbangan dilarangnya Mobil Ketek beroperasi adalah faktor keamanan dan kenyamanan penumpang.
-
Kenapa rombongan pejabat tidak menolong pemotor? 'Melihat hal tersebut, tak ada satupun mobil pejabat yang berhenti bahkan untuk memelankan kendaraan,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
Menurutnya, masyarakat tidak boleh langsung mengecap negatif kerjasama dengan Malaysia ini. Sebab, harus dilihat terlebih dulu manfaatnya bagi masyarakat Indonesia.
"Nah, kita lihat dalam kerjasamanya itu. Sepanjang itu betul-betul memberikan manfaat bagi bangsa dan negara tentu kita hargai," terang dia.
Lebih jauh, segala hal yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyat harus didukung. Tidak boleh ada opini negatif atas kerjasama yang baru dirintis.
"Nah untuk itu kita lihat dulu apa yang akan dilakukan dalam perjanjian tersebut, mari kita lihat," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR RI mencermati berbagai pandangan atas putusan MK mengenai UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPuan juga mempersilakan masyarakat memberikan penilaian dan menyuarakan aspirasi sesuai yang nuraninya.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun merasa didukung oleh seluruh kekuatan partai di DPR.
Baca SelengkapnyaSeluruh elemen bangsa seharusnya memahami kapan waktunya bertanding dan bersanding.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hubungan bilateral ini dapat memperkuat perdamaian dan kemakmuran di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan bergabung atau tidaknya PDIP ke pemerintah, mereka tetap akan melakukan kritik membangun.
Baca SelengkapnyaPuan berharap DPR periode 2024-2029 semakin lebih produktif bekerja untuk membangun Indonesia, serta berkolaborasi dengan Pemerintah sebagai mitra kerja.
Baca SelengkapnyaPuan telah memastikan pihaknya menaruh dukungan kepada pemerintahan Prabowo, meskipun tidak menempatkan kader PDIP di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaMomentum ini diharapkan menjadi kebangkitan produk nasional agar mendunia.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11).
Baca Selengkapnya