Ketua KPU Minta Masyarakat Ikut Melawan Hoaks
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman berharap masyarakat ikut melawan hoaks, bukannya ikut menyebarkan. Arief berkaca dari kasus hoaks 7 kontainer yang sudah dicoblos.
"Siapa pun yang terganggu dengan berita bohong ini mereka harus ikut melawan. Jadi ini harus dilawan bersama-sama. Jangan malah ikut-ikut menyebarkan berita bohong ini," katanya di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (3/1) malam.
KPU, menurutnya, akan selalu siap melawan pihak mana saja yang menyebarkan hoaks.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibobol hacker dan sekitar 204 juta data DPT bocor dalam kejadian ini.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
"Kami punya kewajiban membuat pemilu aman damai jujur adil. Maka jika ada ancaman dan tindakan yang mengganggu pemilu maka KPU akan melawan," jelasnya.
KPU mendapatkan informasi ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di kawasan Tanjung Priok. KPU menegaskan hal tersebut adalah berita bohong.
"Tadi malam kami mendapat info 7 kontainer surat suara dicoblos, dan kami sudah buktikan tidak benar," ungkapnya.
Kasus hoaks itu, lanjut Arief sangat kejam, karenanya KPU melaporkan kejadian tersebut ke Bareskrim Polri.
Sebagai barang bukti, KPU membawa salinan tulisan berita, gambar hingga suara yang akan diserahkan pada polisi.
"Ada gambar, suara, ada tulisan itu kami sampaikan," tandasnya.
Selain itu, Arief mengatakan pihaknya membuka diri dan selalu siap menerima kritikan dan masukan. Meski demikian ia meminta kritik tidak disampaikan di media sosial.
Pernyataan Arief tersebut terkait kasus hoaks informasi 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos. Menurutnya, apabila ada informasi oleh yang masyarakat disampaikan untuk mengingatkan KPU, menurutnya akan lebih baik disampaikan langsung bukan di media sosial yang tidak jelas kritik ditujukan kemana.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU sudah menerima laporan terkini berupa foto dan video kotak suara yang dikirim ke pulau-pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang tersebut.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran segera mengirimkan tim pencari fakta khusus untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaSuara Hasyim kemudian meninggi, ketika disinggung sumber dari surat tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video merekam kemarahan warga di daerah Sampang, Madura, Jawa Timur karena diduga terjadi kecurangan Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKPU sudah mendistribusikan 4 juta kotak suara untuk TPS di seluruh Indonesia jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaBeredar selebaran digital yang menyebutkan adanya Program Sosial Rp5 juta per bulan yang mengatasnamakan TKN.
Baca Selengkapnya