Ketua MPR: Kalau tak dukung Ahok disebut anti-kebhinekaan itu ngawur
Merdeka.com - Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menegaskan soal sejarah adanya Indonesia tak bisa dilepaskan dari umat Islam. Karenanya antara Islam, kebhinekaan Indonesia, kebangsaan dan NKRI tak bisa dipertentangkan.
Dia meminta cara-cara yang digunakan Orde Baru tak lagi digunakan di zaman sekarang. Di era Orde Baru, jika ada orang yang mengritik dan melawan Presiden Soeharto maka orang itu akan dicap tak mengakui dan mendukung Pancasila dan kebhinekaan Indonesia.
Dia menilai cara-cara seperti itu belakangan kembali muncul. Di Pilgub DKI, ada idiom jika tak mendukung Ahok berarti tidak Pancasila.
-
Bagaimana Zulhas mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
-
Kapan Zulhas mulai mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang,“ “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
-
Mengapa Zulhas berupaya keras mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda,“
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
"Kalau ada orang tidak mendukung Ahok ah ini tidak Pancasila ini. Ini harus kita bersihkan saudara-saudara," kata Zulkifli dalam pidatonya di seminar nasional kebangsaan Gerakan Mubalig dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5).
Dia menegaskan idiom tak mendukung Ahok di Pilgub DKI berarti tak mendukung kebhinekaan sangatlah ngawur dan tak berdasar.
"Kalau orang tidak mendukung Ahok, oh ini tidak mendukung kebhinekaan. Jadi ngawur itu. Betul-betul ngawur. Sudah tidak zamannya lagi menyudutkan umat Islam itu mesti ditempatkan di tempat yang utama," katanya.
Dia mengatakan penduduk Indonesia 85 persen atau mayoritas adalah pemeluk Islam. Oleh karena itu, umat Islam harus berada di tempat yang utama.
"Bukan dijadikan alat untuk mendorong mobil mogok. Didorong mobilnya begitu jalan ditinggal. Paling tinggi kita dikasih asap. Nah itu zaman itu tidak ada lagi," katanya.
Menurutnya, Indonesia maju jika umat Islam maju. Ketentraman dan saling menghargai akan tercipta jika umat Islam dihargai.
"Kalau umat Islam nya dipinggirkan, cuma dikasih gula-gula. Gula-gula apa? Nanti kalau sudah diperlukan kita kasih bantuan lagi ya bansos-bansos, sedekah 1 persen. Itu enggak akan bisa. Tapi kalau umat Islam ditempatkan di tempat utama majunya republik kalau maju umat Islam," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaMenag mengingatkan, bangsa Indonesia dibangun oleh berbagai macam ras, suku, budaya, hingga agama.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaHendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaZulhas ingin memperkuat persatuan dengan merangkul semua golongan, termasuk Nadhlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan nasional yang pernah berjuang bantu Palestina sekaligus merumuskan Pancasila.
Baca SelengkapnyaPAN menilai tak ada maksud Zulhas melecehkan agama. Sekjen PAN menduga ada yang sengaja memviralkan.
Baca SelengkapnyaKalau terlalu kelihatan memaksa, maka apa yang diinginkan PAN tidak akan terjadi.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca Selengkapnya