Ketua PDIP Jakpus beberkan kronologi dituduh biang gaduh & dipukuli
Merdeka.com - Saat pencoblosan Pilgub DKI Jakarta, beredar video yang menuding Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat Pandapotan Sinaga melakukan kecurangan hingga berujung kericuhan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
Dia membantah semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Pandapotan menceritakan kronologis kejadian di TPS Petojo. Bermula ketika dia tengah melakukan pengecekan terhadap sejumlah TPS di kawasan Jakarta Pusat. Dia mendapat tugas sebagai penanggung jawab pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di wilayah Jakarta Pusat.
"Saya sudah muter ke wilayah Gambir. Muter ke beberapa TPS, tiba-tiba saya ke situ (TPS 18), saya sampai di TPS itu, pakai baju kotak-kotak. Diusir sama panwas TPS," katanya saat dihubungi, Kamis (16/2).
-
Siapa yang melipat surat suara DPRD DKI? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar.
-
Bagaimana pelipatan surat suara DPRD DKI dilakukan? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Dimana pelipatan surat suara DPRD DKI dilakukan? Tumpukan surat suara DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk Pemiilu 2024 yang telah dilipat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara, Selasa (2/1/2024).
-
Siapa ketua KPU DKI Jakarta? Keputusan itu ditetapkan Ketua KPU DKI Wahyu Dinata pada Sabtu, 9 Maret 2024.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Dia mengaku tidak masuk dan mendekati ke area pencoblosan, hanya di luar. Namun, pengawas TPS tetap mempermasalahkan baju bercorak kotak-kotak yang dikenakannya. Dia juga menyebut, saksi yang ditugaskan mengawal suara pasangan petahana ini juga sempat dilarang menggunakan kemeja kotak-kotak.
"Terus siapa yang melarang pakai baju kotak-kotak, saya bilang (ke saksi). Terus Panwasnya, 'ok saya bikin berita acaranya ya bapak ada di sini'. Silakan pak kata saya," tegasnya.
Tak lama kemudian warga setempat yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan diduga pendukung salah satu calon menganggap kedatangannya untuk mengacaukan proses pemilihan. Pandapotan mengatakan, dia sempat dianggap pericuh hingga dimaki-maki.
"Tiba-tiba ada yang minta KTP, kolom pekerjanya anggota dewan. Nah di situ riuh, tiba-tiba datang segerombolan orang sama ketua RW, yang memakai baju warna hitam, kayaknya pendukung paslon satu," tuturnya.
Saat kejadian dia melihat ada personel kepolisian. Sebelum dibawa ke Polsek Gambir, Pandapotan menjelaskan kedatangannya ke TPS 18 bukan ingin membuat kegaduhan.
"Dibilang saya mau bikin kegaduhan, dibilang kita mau digugurkan, ditonjoklah aku di kepala. Ditarik leher saya, tapi aku kan enggak mau ribut, akhirnya saya diamankan di polsek. Karena saya mau mencoblos, saya ke TPS untuk mencoblos," jelas dia.
Saat diinterogasi, ada warga yang merekam video kejadian dengan menggunakan telepon genggam dan disiarkan secara live melalui akun facebook. Kemudain, adik kandung Padapotan, Maruhut Sinaga datang lantaran tak terima kakanya dipukul.
"Tersebar video saya dikeroyok. Datanglah adik saya ke situ, siapa yang mukul abang saya. Berkelahi mereka, adik saya nggak tahu gimana, dia dikeroyok," katanya.
Siang tadi, tim pemenangan Ahok - Djarot telah melaporkan dugaan penganiayaan kepada Polda Metro Jaya. Laporan tersebut telah diterima dan saat ini telah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaKader PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, Suparjianto menjadi korban pemukulan oleh Ketua DPC Partai Gerindra Semarang.
Baca SelengkapnyaKetua DPC Gerindra Semarang mengancam akan melaporkan balik kader Gerindra dengan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto enggan berkomentar banyak tentang hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaSpanduk itu bertuliskan ‘Selamat datang Bapak Jokowi. Kami sudah pintar. Kami pilih Ganjar!’.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaBuntut pemukulan yang dilakukan, ketua DPC Gerindra Semarang dicopot dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaTim hukum Andika-Hendi mendapat informasi akan ada pertemuan sejumlah kepala desa di Pemalang untuk diarahkan memilih paslon tertentu di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaMelalui tayangan video yang diperlihatkan PDIP, memang terlihat banyak aparat yang masuk di tengah proses rekapitulasi suara.
Baca SelengkapnyaTarigan, tokoh masyarakat di Pinang Ranti, Makassar, Jakarta Timur mengaku kesal.
Baca Selengkapnyaasco menyebut, jika ada kecurangan dibuktikan di Bawaslu.
Baca Selengkapnya