Ketua Umum PAN: Timses Jangan Berlebihan
Merdeka.com - Sikap Calon Presiden Petahana (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini menjadi sorotan. Sebab, Jokowi kini kerap melontarkan kekesalannya dalam berbagai bentuk ucapan, mulai dari politisi sontoloyo, politik genderuwo dan peringatan banyak 'kompor' jelang tahun politik 2019.
Menanggapi sikap Jokowi, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan enggan berkomentar banyak. Dia hanya mengimbau semua pihak untuk menjaga persaudaraan meski tengah menjalani tahun politik.
"Itu tanyakan kepada sana. Tapi saya imbau mari kita jaga bersama-sama. Sekali lagi ini pilpres untuk kita, antar kita, harusnya penuh persaudaraan," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Zulkifli juga tidak melihat ada perubahan sikap pada Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dia justru meminta tim sukses (timses) untuk tidak bertindak berlebihan.
"Dua-duanya enak kok. Oleh karena itu tim sukses jangan berlebihan. Saya juga minta aparat harus hadir. Timses jangan berlebihan. pengawas pemilu juga mesti adil agar legitimate," ungkapnya.
Ketua MPR itu juga meminta suasana tahun politik tidak menjadi alasan untuk perpecahan. Kata dia, semua pihak harus terus menjaga kebersamaan.
"Janganlah peristiwa yang tiap lima tahun ada ini memporakporandakan persaudaraan kita. ini dari gedung MPR, sebagai ketua MPR saya mengimbau," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa presiden boleh berkampanye dan berpihak di Pemilu
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral
Baca SelengkapnyaPidato kenegaraan Presiden Jokowi jelang hari kemerdekaan Indonesia, mengejutkan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi menegur tiga calon presiden, bukan hanya satu atau dua capres saja.
Baca SelengkapnyaJokowi menyayangkan budaya Bangsa Indonesia yang bertutur kata sopan mulai hilang. Simak curhatan Jokowi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaSetiap pernyataan yang keluar dari mulut pejabat negara selalu ada rekam jejaknya.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Singgung Banyak Drama Jelang Pilpres, Anies: Biasa-Biasa saja
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaBenarkah Jokowi meminta agar tidak memilih capres nomor 2? Simak penelusurannya
Baca Selengkapnya