Ketum Golkar ke depan sebaiknya tokoh yang tak punya syahwat politik
Merdeka.com - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi berharap agar Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar nantinya dapat memilih Ketua Umum yang tak merangkap jabatan.
Dia menilai apabila nantinya Ketua Umum Partai Golkar terpilih merupakan sosok yang merangkap jabatan, justru akan menghambat konsolidasi partai yang sedang terjerat masalah besar.
"Munaslub Golkar muncul karena ada persoalan yang luar biasa, sehingga cara mengatasinya juga harus dengan cara yang luar biasa," kata Adhie dalam diskusi bertajuk 'Kemana Arah Golkar?' di Cikini, Jakarta, Minggu (21/2).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Dia mencontohkan, Golkar perlu pemimpin seperti mantan Ketua Umum Golkar Darmono yang dianggap tak banyak bermanuver tapi bisa membenahi organisasi.
"Harus orang yang tidak punya syahwat politik, tidak merangkap jabatan baik di eksekutif maupun legislatif," katanya.
Adhie menilai, jika dibiarkan, sosok yang memiliki syahwat politik memimpin Golkar, maka akan kembali menimbulkan masalah. Dia mencontohkan seharusnya Ade Komarudin yang menjabat sebagai Ketua DPR tak perlu mencalonkan diri sebagai Calon Ketua Umum Golkar.
"Harus ada konsensus sekarang ini, harus ada kesepakatan, karena kondisi luar biasa berat maka ketum tidak boleh rangkap jabatan Ketua DPR, nanti kalau kondisi sudah normal baru lah nggak apa-apa," pungkas mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaPartai Golkar solid dan tengah fokus merebut kemenangan baik pilpres maupun pileg dan pilkada di 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDia meyakini, bisa melalui badai politik dengan baik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) sejak 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, Golkar masih solid sesuai keputusan rapat kerja nasional.
Baca SelengkapnyaGolkar merupakan partai besar yang tak bisa ditekan oleh siapapun.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, tidak ada dorongan Munaslub oleh Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar yakin tidak akan ada Munaslub di tengah kepemimpinan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Airlangga diguncang melalui desakan Munaslub. Luhut didukung untuk maju di pemilihan Ketum.
Baca SelengkapnyaWaketum DPP Partai Golkar yang juga Ketua Umum DPP Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian meminta seluruh unsur Golkar untuk terus fokus konsolidasi.
Baca SelengkapnyaBahlil menyebut, adanya faksi-faksi merupakan gaya-gaya para senior. Dia meminta hal seperti itu disudahi.
Baca Selengkapnya