Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum Muhammadiyah imbau parpol tak main politik keras saat Pilkada

Ketum Muhammadiyah imbau parpol tak main politik keras saat Pilkada Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir. ©2017 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - Memasuki tahun politik di tahun 2018, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meyakini tingkat kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. Tingkat kedewasaan ini dipercaya Haedar akan membawa dampak positif dalam proses politik di Pilkada 2018.

"Saya percaya membaik (situasi politik di 2018). Kuncinya kedewasaan masyarakat. Mungkin pada tingkat elite ada reproduksi politik berbau SARA atau juga kepentingan politik lebih keras. Tetapi saya melihat masyarakat secara umum, luas, ada kedewasaan untuk lebih berpolitik menjadi bagian politik Indonesia yang dewasa," Haedar usai menghadiri akad nikah putri Mensesneg di Yogyakarta, Jumat (29/12).

Haedar menyebutkan bahwa kedewasaan politik di masyarakat tercapai karena ada civil society. Civil society yang saat ini masih kuat, sambung Haedar, menjadikan masyarakat bisa lebih dewasa dalam berpolitik.

Haedar mengungkapkan Muhammadiyah akan terus mengawal tahun politik di 2018 dan 2019. Muhammadiyah, sambung Haedar, akan mengawal dengan pesan moral yakni moral politik yang berkeadaban.

Muhammadiyah ingin melakukan rasionalisasi pikiran terhadap masyarakat. Rasionalisasi ini intinya adalah politik itu hanya menjadi instrumen dalam berbangsa dan beragama dan bukanlah tujuan.

Haedar juga meminta kepada para tokoh maupun elite politik agar di Pilkada 2018 mendatang bisa berpolitik secara santun. Tidak mengusung politik kedaerah atau primordialisme.

"Tinggal basis parpol dan tokoh parpol ini kami berharap tidak memainkan politik yang keras. Politik mengusung primordialisme akhirnya nanti akan merugikan masa depan bangsa," urai Haedar.

Ingatkan politik keras dapat rugikan bangsa

Dia juga meminta kepada para tokoh maupun elit politik bisa berpolitik dengan santun. Haedar meminta agar praktek politik primodialisme tak digunakan para tokoh politik yang bertarung di Pilkada serentak 2018 mendatang.

"Kami berharap (parpol dan elit politik) tidak memainkan politik yang keras. Politik mengusung primordialisme akhinya nanti akan merugikan masa depan bangsa," ujar Haedar.

Banyaknya calon kepala daerah yang maju di Pilkada 2018 bukan dari daerah tersebut mendapatkan perhatian dari Haedar. Haedar menjabarkan kondisi tersebut justru tidak masalah dan bisa membawa daerah menjadi lebih baik.

"Maaf-maaf sekarang ini kedaerahan terlalu tinggi. Bukan hanya primordialisme, sentimen politik malahan. Kalau kedaerahan terlalu tinggi keIndonesiaan bisa tergerus," jelas Haedar.

Haedar juga berpesan bagi para calon yang akan maju di Pilkada serentak 2018 mendatang jika seandainya terpilih untuk bisa bertanggung jawab kepada daerahnya. Jangan sampai, kata Haedar, daerah hanya dijadikan sandera politik dan transaksi politik saja.

"Jangan sampai daerah menjadi sandera politik karena transaksi politik dari para calon kepala daerah mengikat balas jasa politik. Yang akhirnya sumber daya alam, potensi daerah tidak bisa dimanfaatkan untuk hajat hidup orang banyak, malah menjadi kapital politik kepala daerah," tutur Haedar.

Haedar menambahkan bahwa kepala daerah yang terpilih nantinya bisa bertanggung jawab pada daerahnya. Tanggung jawab ini diantaranya dengan memajukan daerahnya.

"Yang jadi pesan moral kita adalah agar para kepala daerah betul-betul bertanggung jawab untuk daerahnya. Betul-betul memajukan daerahnya," ujarnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Haedar Nashir Bicara ’Serangan Fajar’ Jelang Pencoblosan: Hentikan Jika Ingin Jadi Bangsa Besar
Haedar Nashir Bicara ’Serangan Fajar’ Jelang Pencoblosan: Hentikan Jika Ingin Jadi Bangsa Besar

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah soal Pemilu: Yang Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Kecil Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah soal Pemilu: Yang Menang Jangan Jumawa, Kalah Jangan Kecil Hati

Haedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.

Baca Selengkapnya
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.

Baca Selengkapnya
Jelang Pilpres 2024, Begini Sikap Politik Muhammadiyah
Jelang Pilpres 2024, Begini Sikap Politik Muhammadiyah

Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Sekjen PAN Dukung Sikap Ketua Umum Muhammadiyah Soal Izin Tambang Ormas Keagamaan
Sekjen PAN Dukung Sikap Ketua Umum Muhammadiyah Soal Izin Tambang Ormas Keagamaan

Sekjen PAN Eddy Soeparno mengapresiasi sikap Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengenai izin tambang untuk Ormas Keagamaan.

Baca Selengkapnya
Pesan Haedar Nashir untuk Capres-Cawapres: Boleh Dibangun Tapi Lingkungan Jangan Dirusak
Pesan Haedar Nashir untuk Capres-Cawapres: Boleh Dibangun Tapi Lingkungan Jangan Dirusak

Haedar Nashir mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempunyai komitmen politik dalam menjaga, menyelamatkan lingkungan, dan sumber daya alam.

Baca Selengkapnya
PP Muhammadiyah: Bulan Ramadan Momentum Redam Konflik Setelah Pemilu
PP Muhammadiyah: Bulan Ramadan Momentum Redam Konflik Setelah Pemilu

Namun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara

"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Ketum Muhammadiyah Haedar Nasir untuk Pihak yang Belum Bisa Terima Hasil Pemilu
Ini Pesan Ketum Muhammadiyah Haedar Nasir untuk Pihak yang Belum Bisa Terima Hasil Pemilu

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya