Ketum Muhammadiyah imbau parpol tak main politik keras saat Pilkada
Merdeka.com - Memasuki tahun politik di tahun 2018, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir meyakini tingkat kedewasaan masyarakat dalam berpolitik. Tingkat kedewasaan ini dipercaya Haedar akan membawa dampak positif dalam proses politik di Pilkada 2018.
"Saya percaya membaik (situasi politik di 2018). Kuncinya kedewasaan masyarakat. Mungkin pada tingkat elite ada reproduksi politik berbau SARA atau juga kepentingan politik lebih keras. Tetapi saya melihat masyarakat secara umum, luas, ada kedewasaan untuk lebih berpolitik menjadi bagian politik Indonesia yang dewasa," Haedar usai menghadiri akad nikah putri Mensesneg di Yogyakarta, Jumat (29/12).
Haedar menyebutkan bahwa kedewasaan politik di masyarakat tercapai karena ada civil society. Civil society yang saat ini masih kuat, sambung Haedar, menjadikan masyarakat bisa lebih dewasa dalam berpolitik.
-
Bagaimana Muhammadiyah mengelola tahun politik? Terkait dengan tahun politik, ia menawsirkan Al-Qur'an surah Al-Hasyr ayat 18. Menurutnya, tahun politik itu penting karena kalau umat Islam lari dari politik akan dilindas oleh mereka yang memegang kekuasaan politik dan orang-orangnya tidak memiliki tanggung jawab kecerdasan, kepandaian, serta kejujuran.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Apa tema Milad Muhammadiyah tahun ini? Tema Milad tahun ini, 'Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,' menekankan misi Muhammadiyah dalam memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa memandang perbedaan.
-
Apa yang diungkapkan dalam tasyahud akhir Muhammadiyah? Dalam tasyahud akhir, seorang Muslim mengungkapkan kesaksian atas keesaan Allah dan kenabian Muhammad sebagai utusan-Nya. Ungkapan ini mencerminkan pokok-pokok ajaran tauhid (keyakinan kepada keesaan Allah) dan risalah (utusan) dalam Islam.
-
Kapan Milad Muhammadiyah dirayakan tahun ini? Pada tanggal 18 November 2024, Muhammadiyah akan merayakan Milad ke-112, yang menandai perjalanan panjang sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
-
Kenapa Muhammadiyah waspada soal kekuasaan? Muhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan.
Haedar mengungkapkan Muhammadiyah akan terus mengawal tahun politik di 2018 dan 2019. Muhammadiyah, sambung Haedar, akan mengawal dengan pesan moral yakni moral politik yang berkeadaban.
Muhammadiyah ingin melakukan rasionalisasi pikiran terhadap masyarakat. Rasionalisasi ini intinya adalah politik itu hanya menjadi instrumen dalam berbangsa dan beragama dan bukanlah tujuan.
Haedar juga meminta kepada para tokoh maupun elite politik agar di Pilkada 2018 mendatang bisa berpolitik secara santun. Tidak mengusung politik kedaerah atau primordialisme.
"Tinggal basis parpol dan tokoh parpol ini kami berharap tidak memainkan politik yang keras. Politik mengusung primordialisme akhirnya nanti akan merugikan masa depan bangsa," urai Haedar.
Ingatkan politik keras dapat rugikan bangsa
Dia juga meminta kepada para tokoh maupun elit politik bisa berpolitik dengan santun. Haedar meminta agar praktek politik primodialisme tak digunakan para tokoh politik yang bertarung di Pilkada serentak 2018 mendatang.
"Kami berharap (parpol dan elit politik) tidak memainkan politik yang keras. Politik mengusung primordialisme akhinya nanti akan merugikan masa depan bangsa," ujar Haedar.
Banyaknya calon kepala daerah yang maju di Pilkada 2018 bukan dari daerah tersebut mendapatkan perhatian dari Haedar. Haedar menjabarkan kondisi tersebut justru tidak masalah dan bisa membawa daerah menjadi lebih baik.
"Maaf-maaf sekarang ini kedaerahan terlalu tinggi. Bukan hanya primordialisme, sentimen politik malahan. Kalau kedaerahan terlalu tinggi keIndonesiaan bisa tergerus," jelas Haedar.
Haedar juga berpesan bagi para calon yang akan maju di Pilkada serentak 2018 mendatang jika seandainya terpilih untuk bisa bertanggung jawab kepada daerahnya. Jangan sampai, kata Haedar, daerah hanya dijadikan sandera politik dan transaksi politik saja.
"Jangan sampai daerah menjadi sandera politik karena transaksi politik dari para calon kepala daerah mengikat balas jasa politik. Yang akhirnya sumber daya alam, potensi daerah tidak bisa dimanfaatkan untuk hajat hidup orang banyak, malah menjadi kapital politik kepala daerah," tutur Haedar.
Haedar menambahkan bahwa kepala daerah yang terpilih nantinya bisa bertanggung jawab pada daerahnya. Tanggung jawab ini diantaranya dengan memajukan daerahnya.
"Yang jadi pesan moral kita adalah agar para kepala daerah betul-betul bertanggung jawab untuk daerahnya. Betul-betul memajukan daerahnya," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah selalu waspada kalau sampai kekuasaan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eddy Soeparno mengapresiasi sikap Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengenai izin tambang untuk Ormas Keagamaan.
Baca SelengkapnyaHaedar Nashir mengatakan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempunyai komitmen politik dalam menjaga, menyelamatkan lingkungan, dan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca Selengkapnya"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.
Baca Selengkapnya