Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum Muhammadiyah Sarankan Ada Rekonsiliasi Sosial dan Politik Pasca-Pilpres

Ketum Muhammadiyah Sarankan Ada Rekonsiliasi Sosial dan Politik Pasca-Pilpres Haedar Nashir. ©2015 merdeka.com/muhammad hasits

Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau umat agar menggunakan energinya untuk menggerakkan dan memakmurkan masjid selama bulan suci Ramadan. Hampir setahun, menurutnya, banyak energi terserap untuk agenda dan kegiatan-kegiatan politik.

"Sekarang gunakan energi politik itu untuk menggerakkan dan memakmurkan masjid," kata Haedar Nashir dalam Tablig Akbar di Masjid AR Fachrudin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (2/4) malam.

Haedar menyebut tokoh dan mubalig Muhammadiyah harus bisa mencerahkan lewat ceramah-ceramahnya. Selama Ramadan harus merekatkan kembali persaudaraan di masyarakat.

Orang lain juga bertanya?

Dia tidak sependapat dengan sikap yang menganggap politik sebagai jalan perjuangan penghabisan. Karena semua harus ditempuh sesuai dengan mekanisme yang sudah disepakati.

"Kalau mau jor-joran seperti itu, jangan sampai seperti di Baratayudha perang Kurukshetra, baik yang Amarta maupun Hastinapura sama-sama hancur. Yang senang siapa? Sengkuni, sengkuni dalam negeri maupun sengkuni mancanegara," katanya.

Selain itu, Haedar menyarankan agar peserta pemilu memakai jalur konstitusional jika menemukan dugaan pelanggaran dan kecurangan. Semua peserta pemilu, lanjutnya, juga harus bersabar menunggu pengumuman resmi hasil penghitungan suara dari KPU pada 22 Mei mendatang.

"Apabila ada perselisihan, perbedaan dan apa yang dianggap kesalahan, mungkin juga kecurangan maka selesaikan juga dalam jalur konstitusi. Bawa ke Bawaslu sampai ke MK, karena itulah yang diberikan konstitusi yang semua partai politik, juga kan mengeluarkan legislatif tentang itu, sehingga harus menaatinya. Karena tidak jalan lain selain jalan konstitusional," jelasnya.

Pemilu 2019, kata Haedar, merupakan pemilu kelima di era reformasi. Sehingga masyarakat dan elit harus semakin matang, dewasa dan mengedepankan keadaban dalam politik dan berdemokrasi.

"Terlalu mahal kalau pemilu yang sudah berjalan berkali-kali kita korbankan, hanya karena kita tidak puas dalam proses tertentu. Ketidakpuasan salurkan lewat jalur konstitusi," tegasnya.

Dia juga menyadari pilpres telah membelah masyarakat pada dua pilihan. Pihaknya berharap kondisi ini tidak berlarut ke depannya. Untuk itu, Haedar mengingatkan kepada kedua kubu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga agar segera berekonsiliasi.

"Rekonsiliasi secara sosial, di mana masyarakat guyub kembali dan itu kebudayaan bangsa Indonesia. Rekonsiliasi politik, yang menang jangan jumawa, jangan euforia. Tapi yang kalah jangan marah dan kemudian tidak menerima realitas, satu sama lain harus rekonsiliasi politik," jelasnya.

Terakhir, dia meminta warga Muhammadiyah harus menjadi contoh dalam menyikapi hasil Pemilu, apalagi jelang Ramadan. Semua itu harus dimanfaatkan untuk menciptakan persatuan, suasana damai, gembira dan kembali menjalani kegiatan produktif.

"Karena bangsa Indonesia ini juga tantangannya besar," tutup Haedar.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati
Pesan Ketum Muhammadiyah untuk Pemenang Pilpres 2024: Jangan Jumawa, Tetap Rendah Hati

Haedar meminta semua pihak harus menghormati pilihan rakyat dan menerima hasil Pemilu dengan sikap legowo, dan kesatria.

Baca Selengkapnya
PP Muhammadiyah: Bulan Ramadan Momentum Redam Konflik Setelah Pemilu
PP Muhammadiyah: Bulan Ramadan Momentum Redam Konflik Setelah Pemilu

Namun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.

Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Politik: Jangan Sampai Perbedaan Pilihan Menjadi Alasan untuk Bermusuhan
Guru Besar Politik: Jangan Sampai Perbedaan Pilihan Menjadi Alasan untuk Bermusuhan

Diperlukan sikap lapang dada dalam menerima hasil pemilihan bagi seluruh pihak yang berkompetisi

Baca Selengkapnya
Rosan Perkasa: Pemilu Selesai, Mari Bersatu dan Berjuang Bersama
Rosan Perkasa: Pemilu Selesai, Mari Bersatu dan Berjuang Bersama

Rosan yakini pemenang tak merasa lebih baik dan yang kalah tak menyalahkan orang lain

Baca Selengkapnya
Sebarkan Pesan Damai Usai Pilkada Serentak, Jangan Ada Saling Hujat di Masyarakat
Sebarkan Pesan Damai Usai Pilkada Serentak, Jangan Ada Saling Hujat di Masyarakat

Perlu adanya pernyataan bersama antar-elit politik dan para calon kepala daerah untuk memperkuat narasi kebangsaan dan menekankan persatuan bangsa

Baca Selengkapnya
Rekonsiliasi Antar-Parpol Diyakini Bikin Suasana Sejuk Usai Pemilu 2024
Rekonsiliasi Antar-Parpol Diyakini Bikin Suasana Sejuk Usai Pemilu 2024

Perlu ada pertemuan antara perwakilan partai politik, termasuk tokoh-tokoh nasionalis dan agamis.

Baca Selengkapnya
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan
MUI Ingatkan Pentingnya Jaga Persatuan di Pemerintahan Prabowo, Rajut Lagi Persaudaraan

Mengingat adanya perbedaan pandangan politik selama proses Pemilu lalu berpotensi menimbulkan polarisasi

Baca Selengkapnya
NU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima

NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Mahfud MD Sentil Kubu Kalah Pemilu
VIDEO: Keras! Mahfud MD Sentil Kubu Kalah Pemilu "Jangan Sok Jagoan, Marah-Marah Terus"

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung pergelaran Pemilu 2024 beberapa waktu lalu. Awalnya Mahfud menyebutkan ciri-ciri Indonesia Emas

Baca Selengkapnya
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu
PBNU: Rajut Kembali Persatuan dan Jaga Perdamaian Pasca-Pemilu

fanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Seruan Persatuan Jokowi Disindir PDIP, Aktivis ’98 Membela
Seruan Persatuan Jokowi Disindir PDIP, Aktivis ’98 Membela

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti merasa heran dengan sindiran Politikus PDIP Deddy Sitorus

Baca Selengkapnya