Ketum PPP: Poros ketiga cuma basa-basi politik
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan poros ketiga dalam Pilpres 2019 tidak akan ada. Bahkan dia menganggap wacana poros itu hanya sebagai bentuk basa-basi politik saja.
"Poros ketiga itu tak akan ada, itu hanya bagian dari basa-basi politik yang hampir dipastikan tidak ada," kata Romi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3).
Menurutnya dia hampir pasti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo akan kembali menjadi saingan di Pilpres 2019. Hal itu, kata Romi akan mengulang pertarungan yang sama seperti Pilpres 2014.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Siapa yang membentuk PPS Pilkada 2024? PPS dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap tingkat kabupaten/kota dan bekerja di bawah koordinasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
"Yang kedua sinyal yang telah terbentuk oleh Partai Demokrat dengan mengundang Pak Jokowi di Rapimnas kemarin itu sudah sangat 90 persen katakanlah mendukung Pak Jokowi kemudian yang ketiga aktor politik tahun 2014 dan 2019 itu masih sama," ungkapnya.
"Parpol itu sudah terbaca dari sikap mereka 2014 hanya Pak SBY saja yang sudah menentukan sikap kalau yang kemaren abstain jadi hanya akan ada dua poros," ucapnya.
Saat ini calon terkuat dalam Pilpres 2019 adalah Jokowi dan Prabowo. Jokowi telah diusung oleh lima partai pendukungnya yakni PDIP, NasDem, Golkar, PPP, dan Hanura.
Sedangkan Prabowo hingga kini belum resmi menyatakan diri akan maju dalam Pilpres mendatang. Namun sebanyak 34 DPD Partai Gerindra sudah menyatakan dukungannya untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Partai PKS juga telah menyatakan dirinya akan tetap berkoalisi Gerindra.
Disisi lain ada beberapa partai yang belum menentukan arah dukungan seperti PKB, PAN, dan Demokrat. Tiga partai itu telah menggelar pertemuan untuk membahas poros ketiga.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Romahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaArsjad menegaskan, tidak ada pembahasan duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB Bicara Peluang Tiga Poros Koalisi di Pilgub Jakarta, Ini Bocoran Peta Politiknya
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi kabar Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah nomenklatur kementerian menjadi 40.
Baca SelengkapnyaHuda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros.
Baca SelengkapnyaLogo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSandiaga Salahuddin Uno menyatakan tidak pernah mematok posisi Cawapres dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca Selengkapnya