Ketum PPP tegaskan tak ada negara di dunia yang tidak berutang
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy menilai masalah utang tidak perlu diperdebatkan. Sebab, menurut Romi sapaan Romahurmuziy, tidak ada yang salah dari kebijakan pemerintah untuk berutang.
"Perdebatan soal utang RI tidak perlu dibuat gaduh kecuali yang memang tak mengerti ilmu ekonomi," kata Romi dalam sambutannya saat acara Hari Lahir PPP ke 45 di Hotel UTC, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4).
Romi menjelaskan, tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak berutang. Contohnya saja, Amerika Serikat yamg menjadi negara adidaya telah berutang sejak lebih dari 200 tahun.
-
Apa yang di dukung PPP? PPP resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil untuk maju kembali sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jawa Timur 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Bagaimana cara Prabowo-Gibran atasi utang? Sehingga, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengevaluasi pengolahan kebijakan fiskal.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Siapa pendiri PPPI? Beberapa nama besar yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa di balik berdirinya PPPI ada Raden Tumenggung, Soegondo Djojopoespito, Abdullah Sigit, Suwiryo, Suryono, Susalit, Goenarso, dan lain sebagainya.
Lagipula, utang bukan hal yang dilarang selama dipakai untuk kegiatan yang produktif dan dikelola dengan baik.
"Perlu saya sampaikan tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak berutang," tegasnya.
Selama era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, kata Romi, utang digunakan fokus untuk pembangunan infrastruktur demi menaikkan daya saing. Hal ini terlihat dari kenaikan belanja infrastruktur dari Rp 290 triliun di 2015 menjadi Rp 410 triliun di 2018.
"Berdasarkan indeks daya saing global, Indonesia naik 5 peringkat dari 41 di tahun 2016 menjadi 36 di tahun 2017," ungkapnya.
Romi menambahkan, tantangan ekonomi ke depan adalah menurunkan laju inflasi dengan mengendalikan kebutuhan pokok sehingga bunga utang semakin murah. Cara penting lainnya adalah meningkatkan fundamental ekonomi agar rating utang bisa melesat menjadi AAA dari saat ini BBB-.
"Jika rating utang semakin baik, dan dampak pembangunan infrastruktur sudah dirasakan oleh masyarakat, kegaduhan soal utang pasti ditinggalkan," tandas Romi. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaAwak media pun bertanya, dalam rangka apa bertemu dengan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku tidak akan membebani partai untuk urusan pribadi.
Baca SelengkapnyaRasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.
Baca SelengkapnyaBeberapa kali Mahfud juga telah menemui Mardiono. Pertemuan tersebut merupakan komunikasi politik antara PPP dengan Mahfud.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaPria yang juga Ketum PKB menegaskan tradisi di internal partainya itu yang harus dipertahankan sebab tantangan politik di era terkini sudah tidak lagi mudah.
Baca SelengkapnyaAHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tidak ada juga partai politik lain yang sudah lama eksis tiba-tiba dipimpin orang di luar partai.
Baca Selengkapnya