Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir ganggu kedamaian, KPU larang Cagub Bali ucapkan selamat Nyepi

Khawatir ganggu kedamaian, KPU larang Cagub Bali ucapkan selamat Nyepi KPU Bali rapat koordinasi menyongsong hari raya Nyepi. ©2018 Merdeka.com/M Kadafi

Merdeka.com - Komisi pemilihan umum (KPU) Bali, mengimbau kepada tim Pasangan Calon (Paslon) dalam Pilgub Bali ini untuk tidak membuat alat peraga atau baliho yang bertuliskan ucapan selamat Hari Raya Nyepi. Imbauan ini dilakukan jelang perayaan Nyepi Umat Hindu yang jatuh pada hari Sabtu (17/3).

Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, menjelaskan, dalam rapat koordinasi menyongsong hari raya nyepi pada masa kampanye Pilgub Bali tahun 2018 dibahas tentang ucapan hari raya nyepi tersebut.

"Terkait dengan ucapan hari raya nyepi itu, tadi dibahas apakah sebenarnya boleh dipasang semacam alat peraga. Tadi, sudah ditegaskan dari kami dan Bawaslu untuk alat peraga yang di seluruh Bali. Adalah alat peraga kampanye yang dipasang oleh KPU pada titik yang sudah ditentukan atau tim kampanye pasangan calon. Hal itu, sudah dikoordinasi dengan KPU pada tempat-tempat yang diatur pada surat putusan KPU. Hal, ini penting agar tidak jadi pelanggaran selama masa kampanye," ucapnya, Selasa (6/3).

Raka Sandi juga mengandaikan, misalnya jika ada tim kampanye salah satu Paslon memasang ucapan tersebut. Di titik yang sudah diatur oleh KPU, tentunya tidak boleh.

"Tentu buat kami, itu tidak boleh saya kira pandangan Bawaslu juga tegas juga tidak boleh. Karena itu, sudah sesuai di dalam peraturan KPU. Kami juga, koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Karena, nanti di dalam implementasinya di lapangan tidak terjadi perbedaan-perbedan persepsi yang berpotensi akan menimbulkan gangguan terhadap suasana perayaan hari raya maupun ketertiban atau kedamaian yang ada di Bali," ungkapnya.

Raka Sandi juga menegaskan, bukan hanya di alat peraga atau Baliho. Tetapi juga di media cetak maupun elektronik itu tidak boleh para calon membuat ucapan Hari Raya Nyepi tersebut.

"Tidak boleh, karena nanti di media cetak maupun eletronik itu, KPU sudah memiliki tahapan dan jadwalnya. Karena itu, akan difasilitas oleh KPU sesuai dengan ketentuan yang ada. Sepanjang terkait dengan kampanye dan dengan visi-misi program tentang pasangan calon tidak dimungkinkan. Itu sudah ketentuan yang berlaku, yang kami atur menjadi kewenangan KPU sepanjang terkait dengan kampanye," tutupnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kedatangan Cawapres Gibran di Bali Disambut Spanduk Sindiran
Kedatangan Cawapres Gibran di Bali Disambut Spanduk Sindiran

Gibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar

Baca Selengkapnya
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali
Ditolak Sejumlah Elemen Masyarakat, PKB Diminta PBNU Batalkan Muktamar di Bali

Sejumlah elemen masyarakat Bali menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Semoga Umat Hindu Lancar Laksanakan Catur Brata Penyepian
Jokowi: Rahajeng Rahina Nyepi 2024, Semoga Umat Hindu Lancar Laksanakan Catur Brata Penyepian

Presiden Jokowi mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 kepada seluruh umat Hindu yang merayakan.

Baca Selengkapnya
Cegah Pelanggaran, Bawaslu Gelar Patroli pada Masa Tenang Pemilu
Cegah Pelanggaran, Bawaslu Gelar Patroli pada Masa Tenang Pemilu

Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty meminta kepada jajaran Bawaslu Bali untuk melakukan persiapan penertiban alat peraga kampanye (APK) untuk masa tenang.

Baca Selengkapnya
Bakal Cagub Jakarta Belum Ditetapkan Sudah Keliling, KPU Ingatkan Jangan Curi Start Kampanye
Bakal Cagub Jakarta Belum Ditetapkan Sudah Keliling, KPU Ingatkan Jangan Curi Start Kampanye

Saat disinggung mereka menolak disebut kampanye, namun hanya silaturahmi.

Baca Selengkapnya
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, Todung Lubis Minta Pejabat Negara Netral
Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot, Todung Lubis Minta Pejabat Negara Netral

Todung Lubis meminta pejabat negara yang ingin terlibat dalam Pilpres mengajukan cuti.

Baca Selengkapnya
Keluarga Raja Bali Masa Silam Tolak Apel Banser, Ini Alasannya
Keluarga Raja Bali Masa Silam Tolak Apel Banser, Ini Alasannya

Ia juga menegaskan, bahwa dengan adanya kegiatan tersebut bisa menimbulkan gesekan antara ormas dan masyarakat lokal.

Baca Selengkapnya
Sedihnya PDIP saat Baliho Raksasa Ganjar-Mahfud MD Dicopot jelang Kunker Jokowi di Gianyar Bali
Sedihnya PDIP saat Baliho Raksasa Ganjar-Mahfud MD Dicopot jelang Kunker Jokowi di Gianyar Bali

PDIP sedih dan kecewa dengan pencopotan bendera PDIP dan baliho Ganjar Prabowo-Mahfud MD saat kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Gianyar

Baca Selengkapnya
Bawaslu Jateng Putuskan Kelakar Zulhas di Rakernas APPSI Tidak Langgar Aturan Kampanye
Bawaslu Jateng Putuskan Kelakar Zulhas di Rakernas APPSI Tidak Langgar Aturan Kampanye

Bawaslu Jateng menyatakan tidak ada unsur pelanggaran kampanye pada peristiwa itu, karena Rakernas DPP APPSI bukan merupakan kegiatan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya
Respons Wayan Koster Soal Spanduk Sindiran untuk Gibran di Bali: Tidak Tahu, Jangan Tanya Saya
Respons Wayan Koster Soal Spanduk Sindiran untuk Gibran di Bali: Tidak Tahu, Jangan Tanya Saya

Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA

Bawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
DPR Ingatkan Polri Harus Tolak Perintah Pasang Baliho Capres-Cawapres: Masyarakat Tahu!
DPR Ingatkan Polri Harus Tolak Perintah Pasang Baliho Capres-Cawapres: Masyarakat Tahu!

Mabes Polri diingatkan kembali soal netralitas saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya