Khawatir Parpol Tersisa 2 Seperti di AS, AHY Ingin Sistem Politik Indonesia Diubah
Merdeka.com - Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya di Djakarta Theatre, Jumat (1/3). Dalam pidatonya, AHY menyoroti persoalan terbelahnya bangsa di tengah panasnya tensi politik Pemilihan Calon Presiden 2019.
Menurutnya, penyebab terpecahnya rakyat karena dua calon presiden yang berlaga di Pilpres 2019 tidak ada berbeda dibanding 2014. Pilihan rakyat menjadi terbatas hanya dua capres karena faktor presidential threshold yaitu ambang batas 20 persen dukungan parlemen atau 25 persen suara nasional untuk mengusung Capres.
"Membatasi pilihan masyarakat atas calon pemimpin nasionalnya," ujar AHY.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Kenapa Pilkada 2024 diselenggarakan secara serentak? Pilkada serentak ini merupakan upaya untuk menyelaraskan periode kepemimpinan di seluruh daerah dan memperkuat stabilitas pemerintahan lokal.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
Atas dasar itu Partai Demokrat konsisten mengoreksi batasan Presidential Threshold yang berpotensi membelah bangsa. Menurutnya, ini wujud komitmen Demokrat mencegah terbelahnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, Demokrat juga mencermati praktik pemilu serentak yang dilakukan tahun ini. Pemilihan Presiden yang berbarengan dengan Pemilihan Legislatif tidak menguntungkan partai yang tak mengusung kadernya sebagai calon presiden.
"Dampaknya hanya partai pengusung utama capres-lah, yang paling berpotensi mendapatkan efek elektoral terbesar," jelasnya.
AHY melanjutkan, jika kondisi ini berlanjut di masa depan bukan tidak mungkin era multipartai di Indonesia akan berakhir. Sehingga hanya menyisakan dua partai yang berpengaruh besar. "Seperti di Amerika Serikat."
Menurutnya, Indonesia belum siap dan juga belum tentu cocok mengadopsi sistem kepartaian model Amerika Serikat. Partai Demokrat berpandangan, sistem multipartai merupakan pilihan yang paling rasional, dihadapkan pada kemajemukan dan latar belakang historis Indonesia.
Karena itu, setelah Pemilu 2019 nanti, Demokrat mengajak semua pihak untuk duduk bersama dan melakukan dialog untuk membangun sistem politik yang paling cocok di Indonesia.
"Kepada Presiden mendatang, Partai Demokrat merekomendasikan untuk mengkaji kembali sistem kepartaian dalam kehidupan berdemokrasi kita," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY mendukung Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dipisah pada 2029.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang lumrah dalam politik.
Baca SelengkapnyaAHY memprediksi Pilpres 2024 akan berisi tiga pasangan calon.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah
Baca SelengkapnyaHasto ingin agar segala sesuatunya harus dicermati serta harus dikaji dengan bersamaan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) curhat bahwa partainya banyak kehilangan kursi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat, calon yang tidak cukup mendapatkan dukungan partai politik tak bisa ikut berkontestasi. Dan ini dampak, sistem pilkada yang telah disepakati.
Baca SelengkapnyaAHY menilai praktik cawe-cawe harus dicegah bersama agar demokrasi tidak mundur.
Baca Selengkapnya"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang wajar dalam politik.
Baca SelengkapnyaWalaupun begitu, Golkar menyebut hak setiap orang untuk maju dalam pilkada termasuk Anies.
Baca SelengkapnyaDemokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca Selengkapnya