Khofifah bicara soal waktu deklarasi & jawab isu perpecahan kiai
Merdeka.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa belum dapat memastikan kapan deklarasi pencalonannya di Pilgub Jatim 2018. Dia membantah adanya kabar rencana deklarasi pencalonannya pada bulan ini.
"Saya tidak pernah bilang bulan ini. Kan Sampean yang ngomong. Kalau saya ASA, as soon as posible," kata Khofifah dalam acara Pencairan Dana Non Tunai Program Keluarga Haraman di Pendopo Pringitan Kabupaten Malang, Senin (20/11).
Khofifah menegaskan, proses penentuan pendamping dirinya di Pilgub Jatim sedang berjalan. Pembicaraan sedang berlangsung di tingkat para pemimpin partai politik.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Bagaimana tanggapan Khofifah soal rekomendasi PAN? Khofifah mengaku terkejut atas rekomendasi yang diberikan PAN kepada dirinya untuk kembali meju sebagai Cagub pada Pilgub 2024.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
Jika pembicaraan dinyatakan final baru akan diumumkan dan dilanjutkan deklarasi. Saat sekarang, sedang dalam tahap memusyawarahkan calon wakil.
"Kita akan update kalau sudah final, nal, nal. Sudah tuntas, tas. Mohon sabar sedikit, mudah-mudahan segera sepakat. Mudah-mudahan ASA," katanya.
Khofifah yang juga Ketua Muslimat NU ini enggan menyebut secara langsung nama-nama kandidat yang akan mendampinginya. Nama-nama itu katanya akan diumumkan setelah disepakati oleh para partai pengusung.
"Saya tidak punya kewenangan menyebut nama, karena sedang dimusyawarahkan dengan seluruh partai politik," terangnya.
Tim sembilan pimpinan KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah telah melakukan penyaringan 10 bakal calon wakil yang akan dipasangkan dengan Khofifah. Dari nama-nama yang dijaring, mengerucut dua nama yang hingga saat ini masih dirahasiakan oleh para kiai pendukung Khofifah.
Namun 'berseliweran' dua nama dimaksud adalah putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Bupati Trenggalek, Emil Dardak. Selain itu juga muncul nama Ipong Muchlisoni (Bupati Ponorogo).
Khofifah sendiri tampak hadir didampingi salah satu anggota tim sembilan, Nyai Mutammimah Hasyim Muzadi. Mereka sempat menggelar pertemuan bersama Ketua DPW NasDem yang juga Bupati Malang, Rendra Kresna.
Isu perpecahan kiai
Situasi memanas mengiringi munculnya dua nama sesama kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Para kiai dan pesantren dipastikan terlibat dalam aksi dukung-mendukung calon masing-masing.
Khofifah menilai kondisi tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Keterlibatan para kiai dalam perjalanan sejarah dan Politik selama ini telah membuktikannya.
"Proses berdemokrasi di lingkungan kiai sudah sangat advace," tegasnya.
Sebelumnya, KH Sholahudin Wahid melontarkan kekhawatirannya atas majunya dua kader NU. Pernyataan itu disampaikan Gus Sholah, dalam sambutannya di acara pelantikan pengurus HISSNU, Minggu (12/11). Pihaknya menilai kondisi tersebut kurang baik dengan kemungkinan munculnya gesekan sesama tokoh NU.
"Saya rasa hari ini, kita sudah belajar puluhan tahun tentang bagaimana berdemokrasi. Ketika NU menjadi partai dan berafiliasi ke PPP maka kiai-kiai NU sebagian besar yang punya passion di politik berafiliasi ke PPP, " jelas Khofifah.
Seiring waktu, hingga akhirnya KH Abdurachman Wahid (Gus Dur) mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Para kiai pun menyikapi dengan berbeda-beda yang menunjukkan kedewasaan dalam bersikap dan berpolitik.
"Sejak itu kita sudah melihat bahwa ada afiliasi yang berbeda-beda, ada yang tetap istiqomah di PPP seperti KH Maemun Zubair, ada yang kemudian ke PKB. Tapi jangan lupa, ada yang terafiliasi juga ke Golkar saat itu," katanya.
Seperti diketahui, dua kader NU hampir dipastikan akan berhadapan dalam Pilgub Jatim 2018. Ketua Muslimat NU yang juga Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa diusung oleh Partai Nasdem, Partai Golkar, PPP dan Partai Demokrat. Sementara Syaifullah Yusuf, salah satu Ketua NU memastikan maju berdampingan dengan tokoh muda NU, Abdullah Azwar Anas. Keduanya diusung oleh PKB dan PDIP.
"Proses itu bisa dibedakan oleh para kiai. Sangat banyak juga kan kiai yang tidak teraviliasi dengan kekuatan partai politik mana pun," tambah Khofifah menegaskan.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah menegaskan saat ini tidak pada posisi yes or no.
Baca SelengkapnyaKhofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.
Baca SelengkapnyaCak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaIa menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa membalas calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang meragukan keanggotaan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaKhofifah resmi jadi Jurkam TKN Prabowo-Gibran per 21 Januari 2023 mendatang
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKhofifah secara resmi bergabung dengan TKN bertepatan dengan agenda debat kedua antar Cawapres
Baca SelengkapnyaKhofifah menjawab soal isu jadi kandidat cawapres Anies
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui dirinya mendapatkan tawaran dari Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKhofifah memilih bicara persiapannya untuk Pilgub Jawa Timur. Dia bungkam soal dukungan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya