Khofifah harus mundur dari menteri tapi Airlangga tidak, ini penjelasan JK
Merdeka.com - Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) membandingkan kegiatan sebagai calon gubernur dan ketua umum partai politik. Menurut dia, jadi calon gubernur lebih sibuk ketimbang ketua umum partai.
JK mengomentari ini terkiat beda perlakuan antara Khofifah Indar Parawansa yang harus mundur dari menteri karena jadi calon gubernur Jatim. Tapi, tidak untuk Airlangga yang rangkap jabatan jadi Menteri Perindustrian dan Ketua Umum Partai Golkar.
JK mengatakan, letak geografis yang membuat keduanya tak bisa diberi kesempatan yang sama.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa MKGR mendukung Airlangga? “Kami sampaikan bahwa Ormas MKGR tegak lurus kepada seluruh kebijakan Partai Golkar dan mendukung Bapak Airlangga Hartarto sesuai hasil Munas, Rapimnas, dan Rakornas Partai Golkar,“ tutur Adies dikutip dalam SE MKRG, Minggu (30/7).
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
"Kalau (Khofifah) menjadi calon maka dia harus berada di Surabaya, Jatim keliling-keliling. Tapi kalau Ketua Golkar kan tetap di Jakarta, itu beda geografisnya," jelas JK di kantornya, usai melakukan pertemuan dengan Khofifah, Selasa (9/1).
Selain karena letak geografis, menurut JK, tingkat kesibukan calon gubernur dan ketum Golkar juga berbeda. Calon Gubernur lebih sibuk daripada ketum partai.
"Kalau calon di Pilkada kan jauh lebih sibuk, kalau Ketua Golkar sepengalaman saya urusannya malam-malam, jadi tidak menganggu waktu kerja. Tapi kalau calon (gubernur) harus keliling ke mana-mana, mana mungkin bekerja sebagai menteri. Dua-duanya bisa gagal, gagal laksanakan tugas kementerian dan gagal menjadi calon, makanya musti ada satu pilihan," ujar JK.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah memilih bicara persiapannya untuk Pilgub Jawa Timur. Dia bungkam soal dukungan di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSikap JK dinilai senior Golkar terkait munaslub tidak konsisten kepada Airlangga dan Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaRisma berencana mengundurkan diri dari kursi Menteri Sosial (Mensos) menyusul pencalonan Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi saat para menteri Kabinet Indonesia Maju sedang sarapan sebelum mengikutinya sidang kabinet paripurna.
Baca SelengkapnyaKhofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.
Baca SelengkapnyaBahlil menjadi salah satu kader Golkar dikabarkan menjadi pengganti Airlangga selain Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan alasan Khofifah tak masuk struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGolkar memastikan, tanpa posisi resmi pun Khofifah tetap dalam barisan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan Airlangga Hartarto akan tetap menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaAirlangga sempat mengumpulkan seluruh anggota keluarganya dan meminta restu atas keputusannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak menjelaskan apakah Khofifah akan masuk Golkar.
Baca Selengkapnya