Khofifah: Jokowi dan Prabowo negarawan yang sudah cukup tinggi jam terbangnya
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, hampir pasti kembali 'bertarung' di Pilpres 2019 untuk kali kedua.
Jokowi, rencananya Kamis (9/8) sore ini akan mengumumkan Cawapresnya. Beredar kabar, nama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang akan digandeng mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara di kubu Prabowo, koalisi Gerindra-Demokrat sempat memanas. Melalui cuitannya di twitter, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief menyebut mantan Danjen Kopassus itu 'Jenderal Kardus'.
-
Kenapa Gibran enggan menanggapi soal Jokowi sebagai pemimpin koalisi? Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka enggan menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi bakal pemimpin koalisi besar Prabowo-Gibran. Dia menilai usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Apa yang Mahfud MD soroti di Debat Cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Kenapa Mahfud MD dipilih sebagai cawapres Ganjar? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. 'Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,' kata Indaru dikutip dari ANTARA.
Situasi politik yang memanas itu diduga karena Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya ketimbang Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (SBY).
Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa yang di beberapa kesempatan menyatakan akan kembali mendukung Jokowi di Pilpres 2019 menilai, antara Prabowo dan Jokowi sama-sama memiliki jam terbang yang cukup tinggi.
Sehingga, kata Khofifah, siapapun tak bisa mendikte keduanya soal siapa Cawapres yang dipilih, baik Jokowi maupun Prabowo.
"Beliau-beliau itu (Jokowi-Prabowo) negarawan yang sudah cukup tinggi jam terbangnya. Pasti ada wisdom di dalamnya. Kalau merekomendasi boleh saja," kata Khofifah di Surabaya, Kamis (9/8).
Hal yang pasti, lanjut dia, publik akan segera tahu siapa Capres-Cawapres yang akan mendaftar ke Komisi pemilihan Umum (KPU) RI, hari ini atau Jumat (10/8) besok. "Hari ini (9/8) sudah terkonfirmasi Capresnya, ada Pak Jokowi dan ada Pak Prabowo. Saya rasa dalam hitungan jam nanti, akan ada Cawapres definitif,' katanya.
Mahfud dan Cak Imin
Sementara terkait kabar Jokowi menggandeng Mahfud MD, Ketum PP Muslimat NU ini enggan berkomentar banyak. Termasuk hampir dipastikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak menjadi cawapres Jokowi.
Sebab, seiring munculnya kabar terpilihnya Mahfud MD, muncul gonjang-ganjing di kalangan Nahdliyin soal ke-NU-an mantan ketua MK tersebut. "Aku tak ngomong (bicara) sesukaku ya, jangan sampean (kamu) pandu (tanya). Aku jangan dibawa kesana-kemari," ujarnya.
Bahkan saat dicecar siapa yang lebih dipilih Khofifah dan 'gerbongnya': Muslimat NU, mantan Menteri Sosial ini enggan. Kembali ditanya soal ke-NU-an Mahfud, Khofifah menjawab, "Aku tidak akan memberikan pendapat tentang derajat ke-NU-an seseorang."
Beda lagi saat ditanya soal cak Imin, Khofifah, "Tadi saya kan sudah bilang, saya akan bicara soal itu tapi jangan dipandu-pandu (ditanya-tanya)," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP mengakui Khofifah Indar Parawansa, dan Mahfud Md layak dijadikan sebagai cawapres.
Baca SelengkapnyaMahfud MD tidak khawatir kehilangan suara pemilih di Jawa Timur setelah Khofifah Indar Parawansa mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKhofifah menjadi favorit oleh partai Koalisi Indonesia Maju memimpin tim sukses Prabowo.
Baca SelengkapnyaKhofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah Indar Parawansa resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, capres Prabowo Subianto berbeda dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku Khofifah dan Emil sosok tepat untuk memimpin Jatim.
Baca SelengkapnyaDukungan Khofifah terhadap pasangan Prabowo-Gibran tidak memiliki pengaruh.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy membocorkan isi pertemuan kandidat Cawapres Ganjar ini dengan Megawati
Baca SelengkapnyaNama Khofifah masuk dalam daftar Cawapres Anies Baswedan dari kalangan Nahdlatul Ulama bersama Yenny Wachid.
Baca Selengkapnya