Kiai sepuh & kader PPP Jateng tolak koalisi dengan PDIP
Merdeka.com - Mayoritas kader Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Jawa Tengah tak setuju jika partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Kalangan kiai dan arus bawah partai berlambang kabah menilai PDIP kurang memperjuangkan aspirasi umat Islam.
Sekretaris DPW PPP Jateng, Suryanto mengatakan, peta aspirasi warga konstituen PPP dan para kiai sepuh panutan di wilayahnya tidak menginginkan partainya bergabung dengan PDIP dalam Pilpres mendatang.
"Saya kan sering mengikuti perbincangan internal menyikapi dinamika politik menjelang Pilpres, arahnya memang ke sana," ujar Suryanto kepada wartawan, Jumat (2/5).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP siap menjadi oposisi? Sebab, dia menyebut PDIP sudah terbiasa bertahan dalam berbagai iklim dan dinamika politik Tanah Air.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
Menurut Suryanto dari tingkat akar rumput hingga para pengurus struktural tingkat paling bawah, hingga di pimpinan cabang maupun wilayah, tidak menginginkan PPP berkoalisi dengan PDIP .
Suryanto menjelaskan ada beberapa alasan, mengapa tak mau berkoalisi dengan PDIP , di antaranya, PDIP kurang memperjuangkan aspirasi umat Islam. Terutama dalam keputusan-keputusan politik yang diambil di parlemen.
"PDIP dinilai banyak mementahkan UU yang mengatur kemaslahatan umat. Mereka juga sering bertentangan dengan PPP dalam hal pengesahan regulasi bagi kemaslahatan umat," katanya.
Arus bawah, lanjut Suryanto selalu mencatat hal-hal seperti itu. Mereka selalu mengingat dan dijadikan pertimbangan menentukan arah pilihan dalam dukungannya terhadap bakal capres.
Sementara itu para kiai sepuh PPP , juga memperlihatkan kecenderungan untuk tidak mendukung koalisi dengan PDIP . Sebagai partai berbasis Islam, kata Suryanto, pandangan politik para kiai sepuh selalu dijadikan rujukan penting oleh konstituen untuk mengambil keputusan politik.
Karena ada pertimbangan-pertimbangan yang mendalam sesuai syar'i dalam pandangan politik para ulama sepuh.
Beberapa kiai sepuh yang mempunyai pengaruh kuat di kalangan PPP terutama mengenai fatwanya, yaitu KH Kharis Shodaqoh, KH Ubab Maimun, dan KH Maimun Zubair.
"Kami menangkap sinyalemen yang beliau-beliau sampaikan sudah cukup jelas seiring dengan aspirasi mayoritas konstituen kami. Aspirasi seperti ini harus dijadikan pertimbangan penting para pimpinan partai, saat memutuskan arah koalisi di Rapimnas mendatang," pungkas Suryanto.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan turut dihadiri Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaSurvei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan ini disepakati sebuah pernyataan sikap, terutama terkait hubungan PBNU dengan PKB.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu yang pertama kali secara langsung baik itu untuk legislatif maupun presiden dan wakil presiden itu, PDIP kalah.
Baca SelengkapnyaMaruarar menyampaikan bahwa sepertinya PDIP tidak hanya melihat calon dari elektabilitasnya saja
Baca SelengkapnyaPara kiai di Cirebon serukan PKB dan PBNU segera berdamai.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Said Abdullah mengaku, tak hilang harapan untuk mengajak PKB bergabung ke koalisi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaPDIP menugaskan kadernya untuk bertemu dengan Ketua Umum PKB Cak Imin untuk Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaCak Imin telah ditunjuk sebagai bakal cawapres pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies.
Baca Selengkapnya