Kisah di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical jelang pilpres
Merdeka.com - Dalam penghitungan cepat beberapa waktu lalu, PDI Perjuangan diperkirakan telah meraup suara 19 persen sebagai pemenang Pemilu Legislatif. Posisi kedua ditempati Golkar dengan perolehan suara sekitar 14 persen.
Kemarin, Sabtu (12/4), capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba menyambangi kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Dalam safari politiknya itu, Jokowi langsung disambut hangat oleh capres Golkar Aburizal Bakrie, yang kerap disapa Ical ataupun ARB. Namun dalam pertemuan yang singkat itu, tiba-tiba PDIP dan Golkar sepakat untuk mencalonkan presiden sendiri-sendiri.
Jokowi memang telah melakukan lobi politik dengan Golkar untuk menggalang koalisi. Namun sejauh ini, partai merah dan partai kuning belum menemukan titik temu.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang mendaftarkan diri sebagai Capres-Cawapres? Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan Capres-Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Kedua parpol itu akhirnya sudah secara tegas mengusung calon presiden masing-masing. PDIP menunjuk Jokowi dan Golkar menunjuk Ical. Hasilnya, tak ada yang mau mengalah jadi orang nomor dua alias cawapres.
Namun namanya dinamika politik, apa saja bisa berubah. Segala kemungkinan bisa terjadi. Apa saja cerita di balik mentoknya koalisi Jokowi-Ical? Berikut beberapa kisah yang dirangkum merdeka.com:
Joget dan nyanyi dangdut bareng
Rabu (9/4) lalu, usai hiruk pikuk pencoblosan Pileg seharian, Jokowi dan Ical langsung dipertemukan. Keduanya tampil bersama di acara D'Terong Show Indosiar.Keduanya tampil kompak dengan kemeja putih dan celana hitam. Ical semangat berjoget dan bernyanyi. Sementara Jokowi awalnya hanya senyam-senyum sambil tetap memegang mikropon suara.Ical pun tak sungkan menyanyikan lagu Kopi Dangdut bersama sejumlah pembawa acara itu.Jokowi tampak tetap kikuk di atas panggung. Namun akhirnya Jokowi mau ikut bersenang-senang saat didaulat menyanyikan lagu Darah Muda yang dipopulerkan Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.Dari peristiwa tersebut sudah mengisyaratkan koalisi antara PDIP dan Golkar. Apalagi setelah hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei keluar, PDIP menempati urutan pertama dan disusul Golkar kedua. Artinya bisa saja Jokowi menjadi presiden dan Ical menjadi wakil presidennya kelak.
Ical-Jokowi saling balas pujian setinggi langit
Masih di acara yang sama, di D'Terong Show Indosiar Ical dan Jokowi sempat berbalas pujian. Usai joget bareng, pembawa acara Tina Talisa langsung mewawancara keduanya. Dia meminta Ical untuk menyebutkan pendapatnya soal sosok Jokowi dalam tiga kata."Bersahabat, sederhana, dan populer," kata Ical mantap soal sosok Jokowi.Tina pun menanyakan hal yang sama pada Jokowi. Bagaimana sosok Ical di mata Jokowi. Jokowi langsung menjawab "Kaya!"Setelah itu Jokowi menyebut Ical cepat. Maksudnya cepat bekerja. Setelah itu Jokowi berpikir agak lama. "Apa lagi ya, biar jadi tiga?" kata Jokowi pada penonton.Akhirnya Jokowi berseru "Modis. Pak Ical ini orangnya modis," kata Jokowi disambut tawa.Di akhir acara Jokowi dan Ical sempat berpelukan. "Ini jangan diartikan suka sesama jenis ya?," imbuh Ical sembari tertawa.
Ical berubah pikiran, ingin PDIP jadi cawapresnya
Pada Sabtu (12/2), Ical menerima kedatangan Jokowi di kantornya. Dalam kunjungan persahabatan itu keduanya langsung menyepakati untuk mencalonkan sebagai presiden sendiri-sendiri."Kami sepakat satu hal bahwa Golkar dan PDIP akan tetap mencalonkan presiden sendiri. Siapapun yang menang kami akan mendukung dalam parlemen untuk Indonesia yang lebih baik," kata Ical di kantornya.
Jokowi tak masalah berjalan tanpa Golkar
Dalam pertemuan Jokowi dan Ical di kantor DPP Golkar itu, Jokowi juga ikut menyampaikan gagasan serupa bahwa keduanya sepakat untuk berjalan sendiri-sendiri. Jokowi pun tak mempermasalahkan jika Golkar tetap tak memberikan tanda-tanda mau berkoalisi dengan PDIP.Menurut Jokowi, setelah laga pemilihan presiden (pilpres) nanti keduanya akan tetap melakukan pertemuan dan membahas beberapa masalah negara."Nantinya PDIP mempunyai calon sendiri yaitu saya dan Golkar ARB, hanya nanti ke depannya setelah pilpres kita akan bertemu lagi terkait masalah parlemen," ujar Jokowi.
Tak bicara kekuasaan, tapi sepakat bangun parlemen
Ical mengaku tak bisa menyampaikan semua apa yang telah dibahas ketika Jokowi mendatangi markasnya itu. Ical pun enggan berkomentar lebih jauh ketika kelak Golkar akhirnya mau bersanding dengan partai pemenang, PDI Perjuangan."Kami tidak bicara sampai situ, namun kita akan membangun sistem pemilu yang damai, kita tidak membicarakan masalah pembagian kekuasaan dan kami hanya membicarakan masalah parlemen. Karena presiden yang terpilih adalah pilihan rakyat dan kami akan mendukung rakyat," kata Ical.Menurut Ical, seusai Pileg kemarin partainya tetap melakukan pertemuan dengan petinggi-petinggi parpol lainnya untuk membahas permasalahan koalisi di Pilpres kelak."Golkar sedang berbicara dengan berbagai parpol, namun belum ada yang fix untuk menjadi koalisi," ujarnya.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin menceritakan sejarah pertemuannya dengan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaCak Imin menceritakan kembali tentang perjodohan antara dirinya dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, adanya hubungan tersebut membuat persepsi publik buruk terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, koalisi pengusung Jokowi sepakat untuk meminang Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan Prabowo mengklaim sudah menyatu dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaHubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca Selengkapnya