Kisruh Golkar, Fadli Zon sebut Menkum HAM telah meludahi demokrasi
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai keputusan Menkum HAM Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan Golkar versi Munas Ancol keterlaluan. Hal itu dinilainya sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi.
"Nah, yang dilakukan Menkum HAM, dia seolah-olah membutakan mata terhadap proses dan mengabsahkan yang seolah-olah secara prosedural benar. Ini pengkhianatan demokrasi, ini Orba saja tidak melakukan, jadi kalau pemerintahan sekarang melakukan, ini adalah satu tindakan meludahi demokrasi," kata Fadli Zon di gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (18/3).
Menurut dia, kisruh yang menimpa Golkar dan PPP dapat merembet pada partai politik lainnya. Pemerintahan Joko Widodo yang membiarkan dan memelihara konflik di tubuh partai politik ini merupakan ciri rezim otoriter.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
"Ini bisa terjadi pada semua partai, dan rezim ini bisa menjadi rezim otoriter. Hanya karena tanda tangan menteri bisa mengabsahkan pengurusan mana yang benar," terang dia.
Lebih jauh, dia mengungkapkan Menkum HAM hanya bersifat administrasi dalam persoalan suksesi partai politik. Yasonna dinilai hanya pura-pura tidak tahu soal kubu mana yang sah dalam pusaran kisruh Golkar.
"Mereka itu sifatnya hanya administratif. Nah, ini masalahnya jadi jangan membuat substansi demokrasi diakali, seolah-olah prosedur, di sini lah Menteri Yasonna Laoly berpura-pura bodoh, padahal dia tahu," pungkas dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSejauh ini sudah bagus pemilihan kades tanpa parpol. Namun, bila ada keinginan pencalonannya melalui parpol, Gerindra akan mengkaji.
Baca SelengkapnyaMenurut Doli, keputusan MK tersebut sangat mendadak dan mengagetkan karena terjadi mendekati deadline Pilkada.
Baca SelengkapnyaDalam konferensi pers, Idrus mendesak Airlangga segera melepas jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar
Baca SelengkapnyaAirlangga mengingatkan agar seluruh kader Partai Golkar merapatkan barisan.
Baca Selengkapnya