Kisruh ITC Mangga Dua, pedagang tolak campur tangan Marzuki
Merdeka.com - Rencana kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) Marzuki Alie ke ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, Jumat (4/4), mendapatkan tanggapan pro dan kontra oleh para pedagang setempat. Hal tersebut tidak terlepas dari kisruh pengelolaan ITC Mangga Dua.
Pedagang yang menolak umumnya membawa katon bertulisan: 'Kami Tolak Campur Tangan Marzuki Alie di ITC Mangga Dua'.
"Kami menolak kedatangan Marzuki Alie . Pedagang bukan untuk berpolitik. Kami ingin berdagang. Di sini tempat dagang bukan tempat politikus," ujar Korlap Demo Penolakan Marzuki, Sutjinto, Jumat (4/4).
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Dimana Muzdalifah berjualan? Menariknya, kini tampaknya tempat tinggal ini telah berubah fungsi menjadi 'gudang'. Diketahui, Muzdalifah kini sangat aktif berjualan di TikTok.
-
Di mana Muzdalifah berjualan? Muzdalifah berada di tengah tumpukan kotak kardus yang berisi camilan dan siap untuk dijual kepada para pembeli.
-
Siapa yang biasanya menjadi pedagang kelontong? Pedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
-
Dimana Abdul berjualan? Ia membuka lapak sederhananya di pinggir jalan, kawasan Kebon Kacang Raya, Thamrin City, Kota Jakarta Pusat.
Para pendemo penolak kedatangan Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat hingga sempat masuk ke badan jalan. Mereka sempat membuat kemacetan juga. Selain itu, sempat terjadi argumentasi antara pihak yang pro dan pihak yang kontra terhadap kedatangan Marzuki Alie . Bahkan, sempat terjadi gesekan antara kedua belah pihak.
"Mereka ini preman yang disewa pengelola, PT Duta Pertiwi untuk menolak kedatangan Marzuki," ujar Haidda Sutami, Ketua Pengurus Perhimpunan Penghuni Rusun ITC Mangga Dua.
Ia melanjutkan, "Itu mereka ada yang kerjanya cleaning servis, penjaga toko, dan lain-lain. Mereka dibayar untuk demo."
Haidda melanjutkan, kedatangan Marzuki bukan untuk dialog dengan para pedagang. Namun, hanya untuk melihat kondisi lapangan. "Ini bukan kampanye," tegasnya.
Soal amanat pembentukan pengurus PPRS baru, Haidda sedikit pesimis. Sebab, sampai saat ini belum terbentuk. Padahal, janji pembentukan pengurus bakal digelar pertengahan Maret.
Kisruh pedangan dan pengelola ITC Mangga Dua bermula dari pemadaman secara sepihak oleh pengelola, PT Duta Pertiwi. Pemadaman ini menuai protes dari pedagang yang sudah membayar iuran rutin. Belakangan, kasus menyeret Haidda dan kawan-kawan ke pengadilan. Dia dituduh merusak properti ITC. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinarasikan di video tersebut petugas bea cukai merazia untuk memberantas barang impor ilegal.
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaShinta juga berharap agar polemik ini tidak turut berimbas terhadap iklim usaha.
Baca SelengkapnyaSetelah dilarangnya TikTok jalankan bisnis media sosial dan E-commerce oleh MenKopUKM, kini giliran respons Kominfo.
Baca Selengkapnya"Justru pedagang yang harus belajar online. Memang lama-lama akan digital," kata Mendag
Baca SelengkapnyaMenurut Suswono, bangunan Pasar Serdang perlu untuk direvitalisasi usai menjumpai dua kelompok pedagang.
Baca SelengkapnyaMendag juga menegaskan jika pemerintah tidak melarang TikTok sebagai social media dan social commerce.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi melarang TikTok untuk melakukan transaksi jual beli online.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, kebijakan ihwal tarif sewa antara Sarana Jaya dan pedagang merupakan proses business to business (B2B).
Baca SelengkapnyaAndi Gani memastikan Jokowi tak ikut campur dalam kisruh internal Kadin.
Baca SelengkapnyaPro kontra TikTok Shop di Indonesia terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Baca Selengkapnya