Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisruh terus, Golkar & PPP bakal ketinggalan pilkada serentak

Kisruh terus, Golkar & PPP bakal ketinggalan pilkada serentak Didik Supriyanto. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Didik Supriyanto menilai kisruh dualisme kepengurusan Partai Golkar dan PPP yang hingga kini belum usai bakal menyulitkan kedua parpol dalam menghadapi pemilihan kepala daerah serentak. Sebelum Pilkada serentak memasuki tahap awal pada Juni mendatang, kedua partai disarankan membuat keputusan yang jelas mengenai kepengurusan yang sah.

"April, Mei, sudah memasuki tahapan awal. Artinya Golkar dan PPP punya waktu buat konsolidasi untuk memastikan siapa pengurus yang sah di nasional, provinsi, kabupaten maupun kota," kata Didik Supriyanto usai diskusi bertema 'Siapkah Pilkada Serentak?' di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia Nomor 41 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/3).

Menurut Didik, akan ada dua imbas bagi kedua partai jika tak segera menuntaskan kisruh yang berlarut-larut tersebut. Selain keributan yang tak berkesudahan, kata Didik, Golkar dan PPP akan ditinggal partai politik lain yang sudah siap menyongsong Pilkada serentak.

"Jadi keributan bisa terjadi. Di sisi lain dua partai ini tidak bisa mencalonkan calonnya dan juga ditinggalkan partai lainnya berkoalisi. Makanya dalam dua bulan ini harus disiapkan," kata Didik.

Dalam kedua kasus partai tersebut, Didik menilai pengurus pusat harus segera mengambil sikap.

"Caranya bagaimana? Satu pengurus di DPP pusat harus ada kepastian bahwa pengurus nyata adalah pengurus yang mendapat pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM. Pengurus yang dilegitimasi oleh Kemenkum HAM inilah yang kemudian mengesahkan pengurus di tingkat provinsi dan kabupaten kota," ujar dia.

Karena itu Didik menilai pengurus pusat harus segera mengambil sikap guna menuntaskan kisruh tersebut.

"Jadi kalau di tingkat nasional, provinsi, kabupaten kota ada pengurus tidak disahkan oleh Kemenkum HAM itu bisa nyatakan pengurus ilegal oleh KPU, karena aturan main KPU seperti itu. Makanya ini harus diselesaikan oleh dua partai itu karena mereka bisa kena dampaknya. Akibatnya dia enggak bisa mencalonkan karena kan partai lain juga berpikir kalau dia tidak mempunyai pengurus yang jelas atau dia bisa bikin keributan ngapain berkoalisi," katanya.

Perlu diketahui sekitar 273 daerah akan melaksanakan pilkada serentak untuk provinsi dan kabupaten pada Desember 2015. Sementara sekitar 245 daerah akan menyelenggarakan pilkada serentak pada 2018 silam.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar-PKS Buka Pintu Koalisi di Pilgub DKI
Golkar-PKS Buka Pintu Koalisi di Pilgub DKI

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
PSI Tegaskan Belum Ada Kesepakatan dengan Golkar soal Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta
PSI Tegaskan Belum Ada Kesepakatan dengan Golkar soal Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta

Kaesang Pangarep belum mengambil keputusan terkait rencana maju di dalam Pilkada.

Baca Selengkapnya
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?
PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?

PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?

Baca Selengkapnya
Dukung Prabowo, Golkar dan PAN Disebut Belum Komunikasi dengan PPP
Dukung Prabowo, Golkar dan PAN Disebut Belum Komunikasi dengan PPP

Romahurmuziy menganggap Koalisi Indonesia Bersatu sudah bubar

Baca Selengkapnya
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung

Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sikap Tegas PKB Usai Golkar-PAN Gabung
VIDEO: Sikap Tegas PKB Usai Golkar-PAN Gabung "Urusan Cawapres di Prabowo dan Cak Imin!"

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid angkat bicara usai Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca Selengkapnya
Gabung Prabowo, Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Penjajakan Koalisi dengan PDIP
Gabung Prabowo, Golkar Ungkap Alasan Tak Lanjutkan Penjajakan Koalisi dengan PDIP

Mekeng tidak menyebut apa alasan akhirnya Golkar tidak melanjutkan rencana kerja sama dengan PDIP

Baca Selengkapnya
2 Bahasan Penting PPP di Rapimnas
2 Bahasan Penting PPP di Rapimnas

PPP telah memerintahkan para kader untuk intensif melakukan komunikasi ke partai-partai lain di daerah.

Baca Selengkapnya
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo

Golkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN

PKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.

Baca Selengkapnya