Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Klaim kemenangan banyak di Pilkada dinilai cara NasDem tutupi elektabilitas jeblok

Klaim kemenangan banyak di Pilkada dinilai cara NasDem tutupi elektabilitas jeblok Partai Nasdem. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Partai NasDem mengklaim sebagai partai politik paling banyak memenangkan Pilkada serentak 2018. Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei, NasDem memenangkan 11 dari 17 Provinsi menggelar Pilkada serentak.

Klaim besar-besaran NasDem lewat jejaring media yang berafiliasi dengannya dinilai tidak mengherankan. Terlebih jika melihat elektabilitas partai besutan Surya Paloh yang belakangan jeblok.

"Survei Litbang Kompas April 2018 menunjukkan elektabilitas NasDem hanya 2,5 persen atau di bawah ambang batas parlemen 4 persen. Jadi wajar klaim kemenangan di pilkada dipublikasikan besar-besaran agar mempengaruhi pemilih," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (2/7).

Pangi menjelaskan, memang banyak faktor yang memengaruhi keterpilihan pasangan calon (paslon) dalam Pilkada. Misalnya branding, isu dan program, mesin parpol dan figur.

"Tapi kebanyakan itu utamanya karena figur," ujarnya.

Secara khusus, Pangi menyoroti sejumlah parpol menengah seperti NasDem, yang langsung mengklaim kemenangan paslon yang diusung. Meski yang terpilih itu menurut hasil hitung cepat bukanlah kadernya.

"Problemnya parpol papan tengah ini sudah main klaim langsung saja kalau menang. Oke, ada parpol yang kerja, tapi figur dominan lebih kuat," kata Pangi.

"Yang berbahaya, parpol papan tengah hanya disewa perahunya oleh calon yang populis. Jadi itu bukan prestasi parpol tengah," ujarnya.

Jika kemenangan dilihat dari banyaknya kader yang menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah, kata Pangi, parpol-parpol papan atas seperti PDIP dan Golkar masih berada di posisi teratas.

"Parpol atas seperti PDIP dan Golkar dibilang seakan sudah keok karena paslon yang didukung tidak banyak menang, itu kurang tepat. Karena yang harusnya dilihat, yang terpilih itu kader partai mana?" ujarnya.

Pangi secara khusus menyoroti paslon yang diklaim parpol menengah di sejumlah pilkada provinsi. "Apa kader yang menang itu sudah mereka NasDem-kan? Atau Hanura-kan? Misal di Sumut, Edy dan Musa itu bukan parpol siapapun. Begitupun di Jatim, Khofifah tak bisa diklaim kader NasDem atau Demokrat. Begitupun di Jabar, RK tak bisa diklaim Nasdem, Hanura, atau PKB," kata dia.

Pangi melanjutkan, hal yang berbeda tentunya terjadi di Pilgub Jateng yang dimenangkan oleh Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. "Ganjar memang PDIP. Itu konkret. Jadi parpol papan tengah dan bawah jangan jumawa," tandasnya.

Diketahui, Partai NasDem memenangkan 11 provinsi dari 17 provinsi yang menggelar Pilkada versi hitung cepat sejumlah lembaga survei. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pencapaian ini melampaui target yang telah ditentukan oleh DPP.

Paloh mengatakan awalnya DPP Partai NasDem hanya menargetkan menang di 10 provinsi. Pasangan cagub-cawagub yang diusung NasDem menang di Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, NTT, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Maluku.

"Menang di 11 provinsi. Tercapai (target), melebihi sedikit. Tadinya 10 cukup (target awal)," ujar Surya Paloh usai mengikuti hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/6).

Paloh menuturkan, Pilkada merupakan proses perjalanan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia. Partainya telah mengikuti tiga kali Pilkada. Saat Pilkada pertama, NasDem berada di urutan kedua.

"Pilkada pertama NasDem bahkan amat bersyukur. Posisinya di rekapitulasi KPU, dari 10 partai politik yang ada di parlemen, NasDem keluar sebagai pemenang nomor dua. Itu hal yang cukup patut disyukuri," ujarnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons Surya Paloh soal Sahroni Maju Pilkada Jakarta 2024
Respons Surya Paloh soal Sahroni Maju Pilkada Jakarta 2024

NasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Paloh Optimis NasDem Kantongi Suara Tinggi dari Masyarakat Banten di 2024
Paloh Optimis NasDem Kantongi Suara Tinggi dari Masyarakat Banten di 2024

Paloh meminta pada kadernya di DPD Banten agar terus bekerja dan menunjukkan kerja-kerja politik yang sungguh-sungguh kepada masyarakat Banten.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Bagus Ridwan Kamil Mau ke Jakarta, Imbangi Dominasi Anies
Surya Paloh: Bagus Ridwan Kamil Mau ke Jakarta, Imbangi Dominasi Anies

Paloh mengatakan, saat ini Anies Baswedan masih dominan di berbagai survei elektabilitas calon Gubernur Jakarta.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh:  Tidak Mudah Calonkan Anies Jadi Capres tapi Masyarakat Punya Akal Sehat
Surya Paloh: Tidak Mudah Calonkan Anies Jadi Capres tapi Masyarakat Punya Akal Sehat

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui pihaknya tidak mudah mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Baca Selengkapnya
TKN Puji Sikap Surya Paloh Terima Kemenangan Prabowo-Gibran, Sinyal Ajak Bergabung?
TKN Puji Sikap Surya Paloh Terima Kemenangan Prabowo-Gibran, Sinyal Ajak Bergabung?

Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Bocorkan Alasan NasDem Tinggalkan Anies untuk Gabung KIM
Surya Paloh Bocorkan Alasan NasDem Tinggalkan Anies untuk Gabung KIM

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak membantah partainya akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?

Pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh digelar di Istana.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ragu Hasil Survei Anies Selalu Kalah dari Prabowo dan Ganjar: Banyak Tidak Tepat
Surya Paloh Ragu Hasil Survei Anies Selalu Kalah dari Prabowo dan Ganjar: Banyak Tidak Tepat

Menurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh: Anies Rangking 1 Semua Survei, Lawannya akan Capek Hadapi di Jakarta
Surya Paloh: Anies Rangking 1 Semua Survei, Lawannya akan Capek Hadapi di Jakarta

NasDem belum memutuskan nama bakal cagub yang akan didukung untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan
Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan

Surya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.

Baca Selengkapnya
Gugat KPU Terkait Hasil Pileg, NasDem Klaim Kehilangan Satu Kursi DPR Buntut Suara Dikurangi di Dapil Jateng V
Gugat KPU Terkait Hasil Pileg, NasDem Klaim Kehilangan Satu Kursi DPR Buntut Suara Dikurangi di Dapil Jateng V

Tim kuasa hukum NasDem mengungkapkan, pengurangan suara dimaksud dikarenakan adanya dugaan keberpihakan termohon yaitu KPU.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Surya Paloh, Elektabilitas AMIN 'Terganggu' Kasus Dugaan Korupsi Mentan Syahrul
Blak-blakan Surya Paloh, Elektabilitas AMIN 'Terganggu' Kasus Dugaan Korupsi Mentan Syahrul

Sebab, ia menilai baik Anies Baswedan dan Cak Imin merupakan dua putra bangsa yang tengah memperjuangkan perubahan.

Baca Selengkapnya