Klarifikasi tim saat Anies dituding salahgunakan jabatan Mendikbud
Merdeka.com - Tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno mengklarifikasi beredarnya kabar kegiatan negatif Anies Baswedan selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di media sosial. Tim advokasi Anies-Sandi menilai kabar itu adalah fitnah dilakukan oleh orang tidak bertanggung jawab.
"Kami menyampaikan sudah ada pernyataan dari sumber utama (orang yang menyebarkan fitnah) yang menyatakan semua informasi tersebut tidak benar semua. Dan semua yang diviralkan di media sosial itu tidak benar," kata Juven Hadi di sekretariat pemenangan tim Anies-Sandi, di Jalan Cicurug Nomor 6 Menteng, Jakarta, Selasa (28/2).
Juven mengatakan, penyebar isu tersebut sudah membuat surat penyesalannya. Menurut dia, dalam surat yang dikirim itu pelaku menyatakan bahwa kabar tersebut adalah fitnah belaka.
-
Siapa yang sebarkan hoaks Anies? Merdeka.com pun merangkung berita hoaks yang mencatut nama Anies: 1. Anies Diusung PKB Maju di Jakarta Beredar di media sosial undangan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Kenapa Anies jadi target hoaks? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang diklaim sebagai pelapor Anies? Ditetapkan Anies sebagai tersangka, diklaim karena dilaporkan oleh Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
-
Siapa yang dituduh menghalangi Anies di Pilgub? Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara karena dianggap mempengaruhi batalnya pencalonan Anies Baswedan dalam Pilgub 2024. Jokowi bicara dirinya yang sering dituding hingga menjegal.'Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding,' ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Bagaimana PDIP mengetahui ada yang jegal Anies? Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono mengatakan, Anies Baswedan memenuhi semua unsur kriteria untuk memimpin Jawa Barat. Kapasitas dan pengalaman memimpin wilayah DKI Jakarta, bisa diterapkan di wilayah Jabar.Komunikasi di antara kedua belah pihak sudah intens sejak Rabu (28/8). Hingga Kamis (29/8) sore, pembahasan pengurus partai di tingkat pusat sudah positif.Pengurus PDIP di Jabar sudah diminta untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.Namun, semua tiba-tiba berubah pada malam hari. Ia menegaskan, semua upaya yang sudah dilakukan diganggu oleh pihak luar.'Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP Perjuangan, kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu pada akhirnya membuat pak Anies tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan,' kata Ono di Kantor KPU Jabar, Jumat (30/8) dini hari.
"Intinya berkaitan oleh pasangan calon kami ketika masih menjadi menteri terkait pengangkatan pejabat eselon, mengenai penerbitan buku yang ditanda tangani oleh bukan yang bersangkutan tapi malah pak Anies. Itu diterbitkan oleh institusi Kemendikbud jadi mau menterinya siapa juga pasti akan dia yang menandatanganinya. Dalam hal ini penyebar berita yang diketahui bernama Nina Ketjana Sani mengakui semua informasi tersebut tidak benar. Dan Yang bersangkutan menarik ucapannya," ungkapnya.
Di tempat sama, ketua tim pemenangan Anies-Sandi Muhammad Taufik berpendapat bahwa sikap Nina sangat tidak beradab. Dia pun mengimbau agar masyarakat menghentikan hal semacam ini.
"Ini cara-cara yang tidak beradab ini cara-cara biasa untuk viral baru dia meminta maaf. Saya minta masyarakat untuk setop kegiatan seperti ini mainlah Pilkada yang fair dan demokratis. Saya meminta tim hukum memanggil Nina untuk bertemu dengan saya," ujar Taufik.
Namun, tim advokat Anies-Sandi menganggap masalah yang ditimbulkan oleh Nina sudah selesai. "Terhadap kasus ini kami menyantakan kasus ini selesai," ungkap Juven.
Berkaitan dengan hal yang sama tim advokasi pemenangan Anies-Sandi masih melihat banyak sekali fitnah kepada Anies-Sandi. Sehingga mereka masih berpikir akan menempuh jalur hukum.
"Kami mencatat banyak sekali ada beberapa fitnah dan kami sendang memikirkan untuk mengabil langkah lebih lanjut. Karena Pilkada ini menjadi demokratis, beradab dan bermartabat. Dan akan kami tindak lanjuti dalam waktu dekat ini," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada kaitannya sama sekali dengan apa yang selama ini Cak Imin dan Anies lakukan saat masa kampanye.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan angkat bicara terkait tuduhan TGUPP sebagai bentuk orang dalam.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaAnies menambahkan sebaiknya yang memberi tuduhan punya kewajiban untuk membuktikannya.
Baca SelengkapnyaSomasi yang dilayangkan Timnas Amin itu telah diterima oleh Komisioner KPU RI August Mellaz.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut sama sekali tidak menunjukkan buktiĀ Erick membuat Anies Baswedan jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menghormati proses hukum terhadap jubirnya, Indra Charismiadji yang terjerat kasus dugaan penggelapan pajak.
Baca SelengkapnyaAnies menyerahkan penanganan kasus dugaan penistaan agama tersebut kepada aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaBukti-bukti kecurangan tersebut bakal diserahkan kepada Bawaslu dan MK.
Baca Selengkapnya