Koalisi Benang Kuning, Partai Alumni Golkar Dinilai Sulit Bersatu
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menilai partai Golkar serta partai pecahannya, Gerindra, NasDem, serta Hanura, sulit untuk bersatu berkoalisi di Pemilu 2024. Penyebabnya, partai-partai terlihat memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
"Jadi kalau menurut saya, kepentingan partai-partai alumni Golkar ini tidak disatukan oleh satu kepentingan yang sama atau dipayungi oleh kepentingan Golkar yang dulu," ujar Kunto kepada wartawan, Rabu (22/9).
Kunto melihat, Golkar dan Gerindra masing-masing menikmati suara mereka yang besar terlihat dari hasil Pemilu 2019 lalu. Kemudian NasDem saat ini terlihat merapat untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
Tak ada betul-betul tokoh yang bisa menyatukan koalisi alumni Partai Golkar. Kunto melihat ada Prabowo Subianto dari Gerindra yang bisa jadi tokoh sentral. Tetapi Prabowo belum tentu bisa mengikat koalisi. Pesimis Gerindra dan NasDem bisa bersatu.
"Kalo menurut saya sekarang mereka sudah bermain sendiri-sendiri. Dan kalau ditanya siapa tokohnya ya pasti Pak Prabowo di Gerindra. Tapi apakah Pak Prabowo bisa memayungi dan mengikat semua belum tentu. Karena kaya NasDem saya ga yakin bisa beriringan dengan Pak Prabowo atau Gerindra," ujar Kunto.
Apalagi, lanjut Kunto, Golkar yang mengusung ketua umum Airlangga Hartarto sebagai capres sejauh ini masih punya popularitas yang rendah.
"Golkar sendiri ketumnya juga masih punya problem popularitas. Banyak orang di daerah yang bahkan tidak kenal siapa ketum Golkar sekarang. Padahal dia sudah banyak pasang baliho. Jadi menurut saya kalau ditanya siapa yang bisa menyatukan partai alumni Golkar ini akan sangat sulit menjawab sekarang," kata Kunto.
Kunto menyebut, tokoh yang bisa menyatukan partai-partai itu justru Presiden Joko Widodo. Apabila memerintahkan para ketua umum partai untuk bersatu.
"Paling yang bisa sekarang Pak Jokowi yang kemudian memerintahkan semua ketum partai bergabung menjadi koalisi dan mengusung seseorang di 2024," kata Kunto.
"Selain itu kok saya melihat enggak ada tokoh yang cukup dominan baik itu Pak Prabowo atau Pak Surya Paloh, Airlangga menurut saya belum punya atau mungkin tidak akan didengarkan oleh partai-partai alumni Golkar yang lain," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaKoalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKeputusan KIM mengusung Andra-Dimyati membuat Golkar dan Gerindra pecah kongsi.
Baca SelengkapnyaDinamika Pilkada Banten mulai memanas usai Golkar yang ditinggal Koalisi Indonesia Maju di Pilkada Banten.
Baca SelengkapnyaKetua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto menepis isu keretakan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaDedi menilai, pecah kongsi Golkar dan KIM utamanya karena memang tidak ada kepentingan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAda tiga manuver dari Partai Golkar terkait Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKeduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran
Baca Selengkapnya