Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Koalisi Jokowi seharusnya punya tim seleksi cawapres

Koalisi Jokowi seharusnya punya tim seleksi cawapres Jokowi Hadiri Muslim Fashion Festival 2018. ©Liputan6.com/Immanuel Antonius

Merdeka.com - Sampai saat ini Presiden Jokowi belum memutuskan siapa yang akan menjadi cawapresnya di Pemilu 2019 meski sudah mengungkapkan ada lima nama yang dikantonginya sebagai kandidat. Direktur for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad menyampaikan saat ini yang bersaing menjadi cawapres Jokowi berasal dari latar belakang santri atau religius dan ekonomi. Karena belakangan ini isu ekonomi mulai menguat.

"Isu yang bersaing bukan hanya agama atau politik identitas tapi juga isu ekonomi. Kalau misalnya Presiden menganggap isu ekonomi lebih penting ke depan termasuk kinerja dalam mengelola pemerintahan mungkin mereka yang dianggap punya background kompetensi profesional ekonomi (akan dipilih). Nama-nama di situ ada banyak ya. Sri Mulyani salah satunya termasuk Airlangga tokoh yang representasi di situ. Kalau misalnya terkait agama, isu-isu agama, di situ ada beberapa nama juga seperti Pak Mahfud, Muhaimin," jelasnya usai diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (17/7) malam.

Nyarwi melihat mengerucutnya jumlah kandidat cawapres Jokowi ini dapat mempengaruhi soliditas koalisi. Kemungkinan akan ada anggota koalisi yang goyah setelah nanti Jokowi mengumumkan cawapresnya. Jika nantinya ada parpol yang menolak, Jokowi harus memberikan solusi agar soliditas koalisi tetap kuat dan terpelihara. Karena itulah menurutnya diperlukan tim khusus dalam koalisi ini yang bertujuan menyeleksi para kandidat cawapres.

"Problem koalisi di kalangan Pak Jokowi ini kan kalau saya lihat secara umum belum ada tim khusus, tim khusus yang tidak hanya menyeleksi dari sisi kualifikasi, tapi tim yang mungkin menjalankan fungsi-fungsi koordinasi yang di sini butuh lintas partai sebenarnya. Dan itu menurut saya akan sangat membantu dalam me-manage potensi atau konflik kepentingan atau political threat," jelasnya.

"Tidak semuanya bisa diakomodasi. Tentu ada yang bisa ada yang enggak. Tentu itu yang menyulitkan dan itu tentu harus di-back up," lanjutnya.

Nyarwi mengatakan pola nasional-religius dalam memilih capres-cawapres masih relevan walaupun isu ekonomi menguat belakangan ini. Namun berdasarkan beberapa hasil survei isu ekonomi termasuk yang paling tinggi menjadi perhatian masyarakat.

"Tetapi ada psikologi elit yang belum bisa lepas bahwa kekhawatiran atas kemungkinan menguatnya politik identitas dan itu berbasis agama dan khususnya Islam, itu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Dan kebetulan kita sudah lama kan didominasi oleh arus politik atau dalam narasi politik sehingga politik aliran itu tidak bisa hilang dan itu membentuk persepsi ya khususnya di elit. Klasifikasi itu akan lebih cair di level pemilih. Tapi di level elit gambaran itu kelihatan lebih nyata dan itu menentukan arah mereka termasuk koalisi-koalisi," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masukan Jokowi untuk Cawapres Ganjar: Liat Rekam Jejak, Keluarga dan Asal Usul
Masukan Jokowi untuk Cawapres Ganjar: Liat Rekam Jejak, Keluarga dan Asal Usul

Hasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.

Baca Selengkapnya
Hashim Ungkap Cawapres Prabowo Sangat Ideal dari NU, Kode untuk Yenny Wahid?
Hashim Ungkap Cawapres Prabowo Sangat Ideal dari NU, Kode untuk Yenny Wahid?

Hashim mengatakan tokoh yang ideal berpasangan dengan Prabowo berasal dari Nahdlatul Ulama (NU).

Baca Selengkapnya
Prabowo Dapat Masukan Kiai, Gandeng Cawapres dari Kalangan Santri
Prabowo Dapat Masukan Kiai, Gandeng Cawapres dari Kalangan Santri

Prabowo tentunya akan mempertimbangkan masukan para kiai itu.

Baca Selengkapnya
KPU Buka Suara Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Jurkam Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng
KPU Buka Suara Tanggapi Wacana Jokowi Jadi Jurkam Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng

Jokowi tidak termasuk dalam daftar orang-orang yang dilarang terlibat kampanye.

Baca Selengkapnya
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Unggul di Jatim, Tiga Faktor Ini Jadi Pendongkraknya!
Prabowo-Gibran Unggul di Jatim, Tiga Faktor Ini Jadi Pendongkraknya!

Setidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.

Baca Selengkapnya
Saksi Ahli Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Gunakan Dua Variabel Menangkan Prabowo-Gibran
Saksi Ahli Ganjar-Mahfud Sebut Jokowi Gunakan Dua Variabel Menangkan Prabowo-Gibran

Dua variabel tersebut menjadi sistematis yang terkuat berdasarkan data dari para peneliti dan surveyor lembaga survei.

Baca Selengkapnya
Jokowi Effect Bisa Jadi Kunci Kemenangan Luthfi–Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024
Jokowi Effect Bisa Jadi Kunci Kemenangan Luthfi–Taj Yasin di Pilkada Jateng 2024

Menurutnya, pengaruh Jokowi masih dinilai kuat sehingga diprediksi mampu menarik ceruk pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters pada Pilkada

Baca Selengkapnya
Adu Kekuatan Tiga Capres di Jawa Timur dalam Survei Terbaru
Adu Kekuatan Tiga Capres di Jawa Timur dalam Survei Terbaru

Elektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.

Baca Selengkapnya
Ganjar Unggul di Jatim pascadeklarasi Anies-Cak Imin, Indikator Beberkan Cawapres yang Bisa Melengkapi
Ganjar Unggul di Jatim pascadeklarasi Anies-Cak Imin, Indikator Beberkan Cawapres yang Bisa Melengkapi

Tingkat elektabilitas Ganjar di Jawa Timur malah makin kokoh pascadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Membaca Skenario Politik di Balik Sudaryono Jadi Wamen, Koalisi Prabowo Usung Luthfi-Kaesang di Pilkada Jateng?
Membaca Skenario Politik di Balik Sudaryono Jadi Wamen, Koalisi Prabowo Usung Luthfi-Kaesang di Pilkada Jateng?

Sudaryono memutuskan tidak maju Pilkada Jateng usai dilantik sebagai Wamentan

Baca Selengkapnya
Demi Kemenangan Luthfi dan Taj Yasin, Gerindra Jateng Ajukan Permintaan Khusus Ini ke Jokowi
Demi Kemenangan Luthfi dan Taj Yasin, Gerindra Jateng Ajukan Permintaan Khusus Ini ke Jokowi

Kehadiran Jokowi diyakini menjadi magnet tersendiri dan nantinya bisa mendongkrak suara palson nomor urut dua itu.

Baca Selengkapnya