Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Koalisi Majapahit dituntut usung calon meski dedemit & genderuwo

Koalisi Majapahit dituntut usung calon meski dedemit & genderuwo Demo Pilkada di Surabaya. ©2015 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Anggapan akan munculnya 'calon boneka' sebagai badut politik saat masa perpanjangan pendaftaran kandidat Pilwali Surabaya, Jawa Timur pada 1 hingga 3 Agustus 2015, membuat masyarakat Kota Pahlawan resah. Mereka pun menggelar aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum Surabaya, Jumat sore (31/7).

‎Menurut para demonstran yang tergabung elemen Sekretariatan Bersama (Sekber) Relawan Surabaya Bersatu, jika hanya ada calon tunggal, yaitu pasangan patahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, yang diusung PDIP, Pilwali Surabaya jangan dipaksakan digelar dengan memasang calon boneka. Karena hanya akan mencederai amanah rakyat.

"Mencermati konstelasi politik di Surabaya, sebagai warga Surabaya kita amat sangat prihatin dengan ketidakseriusan para elit politik. Awalnya, kita mengapresiasi terbentuknya Koalisi Majapahit, yang akan memunculkan calon lawan bagi pasangan Risma-Whisnu. Tapi kenyataannya, Koalisi Majapahit hanya badut-badut politik yang menghabiskan uang rakyat," teriak salah satu orator di atas mobil komando.

Anggapan Koalisi Majapahit yang terdiri dari Partai Gerindra, PKB, PKS, PAN, Golkar dan Demokrat, hanya kumpulan badut-badut politik ini muncul, ketika masa pendaftaran ditutup KPUD Surabaya, pada 28 Juli lalu, kandidat Pilwali Surabaya masih tetap dihuni calon tunggal, yaitu Risma-Whisnu.

Karena hanya ada calon tunggal, KPU-pun memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran yaitu pada 1 hingga 3 Agustus mendatang.

"Koalisi Majapahit itu ada 29 kursi, kenapa takut memunculkan pasangan calon. Ayo Koalisi Majapahit, mana calonmu. Jangan hanya jadi badut-badut politik. Ini kota Surabaya, Kota Pahlawan, jadilah pahlawan jangan jadi pengecut. Tunjukan bahwa Koalisi Majapahit bukan cuma paguyuban badut-badut politik bersekretariatan di warung kopi," kecam sang orator.

"Ubah dirimu, dari paguyuban badut politik, menjadi kesatuan pahlawan politik untuk Kota Surabaya. Segera munculkan calon, entah demit, gendruwo dan sebagainya, yang penting muncul, asal jangan calon boneka," lanjutnya tegas.

Sementara di Sekertariatan Koalisi Majapahit yang bersebelahan dengan Kantor KPUD Surabaya, Ketua Pokja Koalisi ‎Majapahit, AH Thony yang menemui perwakilan pendemo untuk berdialog, mengatakan, pihaknya telah mengusulkan 17 pasangan calon ke DPP masing-masing partai koalisi. Bahkan partai koalisi bertambah satu yaitu PPP, sehingga menjadi tujuh parpol.

"Mulanya 17 yang kita usulkan, dikepras lagi menjadi 13 dan kini tersisa delapan calon, terdiri dari empat calon wali kota dan empat bakal calon wakil wali kota. Kita sudah kirim surat ke pusat pada 25 Juli lalu. Tapi ini masih proses, yang jelas kita pasti akan memunculkan calon," kata AH Thony di hadapan perwakilan pendemo.

Thony menyebut, delapan calon yang saat ini tengah digodok pihaknya adalah, empat bakal calon wali kota, yaitu Dimam Abror, Sukoto, Sucipto dan Syamsul Arifin. Sedangkan empat bakal calon wakil wali kotanya adalah, Basa Alim Tualeka, Sutanto, Suwandi dan Iliyas.

"Ada dua lembar surat yang kita kirim ke pusat dan ditandatangani tujuh partai anggota Koalisi Majapahit. Lembar pertama berisi nama-nama bakal calon beserta nilai-nilainya. Karena kita harus tahu kapasitas calon. Sedangkan lembar kedua berisi nama-nama calon yang akan kita usung, yang saat ini sudah menjadi delapan calon," terang Thony.

Namun, penjelasan Thony ini dianggap masih mengambang. Karena dalam penjelasannya, Thony tidak bisa memastikan kapan rekom pusat akan turun. Alhasil, ruang Sekertariatan Koalisi Majapahitpun menjadi 'panas'. Para demonstran menuding, Koalisi Majapahit sengaja menyandera 29 kursi parpol yang ada di parlemen, dengan asumsi, Pilkada Surabaya batal digelar Tahun 2015.

Dengan rasa jengkel, para perwakilan pendemo, bergeser ke Kantor KPUD Surabaya, meminta agar calon independen yang berkualitas kembali dibuka. Sehingga, Pilkada tetap bisa digelar, dan calon boneka yang bakal diusung Koalisi Majapahit tidak muncul. Jika muncul calon boneka, maka di Pilwali Surabaya, telah terjadi politik transaksional dan hanya abal-abal.

Sementara para demonstran yang berada di depan KPUD Surabaya, terus berorasi menyuarakan aspirasinya. Menolak munculnya calon boneka, yang hanya menjadi dagelan politik di Pilwali Surabaya. Para demonstran juga membawa dua badut, sebagai simbol minimnya tokoh di Surabaya, dan hanya dihuni oleh badut-badut politik.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya
Golkar Buka Peluang Usung Menantu Pakde Karwo di Pilwali Surabaya

Sarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.

Baca Selengkapnya
Diusung Golkar Maju Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi: Nama Cawagub Tunggu Putusan Koalisi Indonesia Maju
Diusung Golkar Maju Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi: Nama Cawagub Tunggu Putusan Koalisi Indonesia Maju

Partai Golkar menyatakan mendukung KDM di Pilgub Jabar tahun ini.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap

Prabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.

Baca Selengkapnya
Bukan yang Pertama, Koalisi Gemuk 19 Parpol Pernah Terjadi di Pilkada Jakarta
Bukan yang Pertama, Koalisi Gemuk 19 Parpol Pernah Terjadi di Pilkada Jakarta

Ternyata, fenomena koalisi ‘gemuk’ di Pilkada Jakarta pernah terjadi pada 2007 lalu.

Baca Selengkapnya
Nasib Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta atau Jabar Tergantung Rapat KIM
Nasib Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta atau Jabar Tergantung Rapat KIM

Eddy mengakui dinternal KIM belum menemui titik temu apakah akan memajukan RK di Jawa Barat ataukah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Golkar Gerilya untuk Pilwakot Semarang, Termasuk Dekati PDIP
Golkar Gerilya untuk Pilwakot Semarang, Termasuk Dekati PDIP

Ada empat kader yang potensial diusung dalam Pilwakot Semarang.

Baca Selengkapnya
Sekjen Golkar: Ridwan Kamil OTW Jakarta!
Sekjen Golkar: Ridwan Kamil OTW Jakarta!

Sekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi

Manuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, PAN Dorong Desy Ratnasari dan Bima Arya Jadi Cawagubnya
Golkar Usung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, PAN Dorong Desy Ratnasari dan Bima Arya Jadi Cawagubnya

Partai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Dedi Mulyadi di Jabar, PAN: Secara Logika Ridwan Kamil akan Maju di Jakarta
Golkar Usung Dedi Mulyadi di Jabar, PAN: Secara Logika Ridwan Kamil akan Maju di Jakarta

KIM akan bersama-sama berembuk untuk membicarakan komposisi yang paslon di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
PKB Buka Opsi Terakhir Merapat ke KIM Plus Dukung Demul-Erwan di Pilkada Jabar
PKB Buka Opsi Terakhir Merapat ke KIM Plus Dukung Demul-Erwan di Pilkada Jabar

PKB membuka peluang untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan untuk Pilkada Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Jumlah Partai Pendukung Kami Sangat Banyak, Tanda KIM Plus Solid
Ridwan Kamil: Jumlah Partai Pendukung Kami Sangat Banyak, Tanda KIM Plus Solid

"Kita koalisi persatuan jumlahnya juga sangat banyak, menandakan soliditas, kondusifitas politik,” kata RK

Baca Selengkapnya