Koalisi Pilpres Sejak Dini, Partai Demokrat Khawatir 'Masuk Angin'
Merdeka.com - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai ada kelebihan dan kekurangan membangun koalisi pilpres sejak dini maupun saat memasuki tahun pemilu 2024. Demokrat saat ini masih fokus pada konsolidasi internal.
"Untuk yang koalisinya terbangun sejak jauh-jauh hari tentunya akan memiliki cukup waktu untuk melakukan konsolidasi dan dan penyesuaian frekuensi serta ritme perjuangan," katanya lewat pesan tertulis, Selasa (7/12).
"Namun berpotensi pula masuk angin karena kelamaan. Apalagi jika koalisi yang terbangun hanya sebatas koalisi taktis," sambungnya.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa koalisi penting dalam negara demokrasi? Di negara demokrasi yang menganut multi-partai seperti di Indonesia, koalisi biasanya dilakukan oleh beberapa partai yang menjadi peserta pemilu legislatif. Sehingga, apa itu koalisi adalah gabungan antara beberapa partai peserta pemilu legislatif untuk mencapai tujuan tertentu.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
Demokrat menghormati gagasan partai lain yang mendorong terbentuknya koalisi sejak jauh-jauh hari. Dia bilang, ikhtiar membangun koalisi menjadi agenda dan kepentingan bersama seluruh partai politik agar kerja-kerja politik membawa hasil sesuai yang diharapkan.
"Tentunya komitmen koalisi yang mesti dibangun tak hanya bersifat taktis semata, tapi lebih strategis," kata Kamhar.
Dia melanjutkan, Demokrat saat ini masih fokus pada konsolidasi internal dan kerja-kerja nyata. Pada saatnya akan menyampaikan ke publik terkait respons dan sikap Partai Demokrat terkait dinamika politik 2024.
"Kita setuju dan memiliki pandangan yang sama untuk memastikan derajat demokrasi ke depan semakin baik dan rakyat disajikan banyak pilihan putra-putri terbaik bangsa untuk tampil pada kontestasi kepemimpinan nasional," pungkas Kamhar.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyerukan agar parpol-parpol mendeklarasikan calon presiden sejak jauh hari sebelum tahun pemilu. Dia berharap, capres dan cawapres tak dideklarasikan di menit akhir pendaftaran ke KPU seperti yang terjadi setiap pilpres.
Mardani mengatakan, hal ini bisa membuat masyarakat lebih memahami para calon pemimpinnya. Termasuk soal koalisi yang harusnya dilakukan sejak jauh hari.
"Saya setuju parpol melakukan koalisi dan penjajakan jauh-jauh hari. Sehingga tidak membeli kucing dalam karung," kata Mardani saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/12).
Mardani juga yakin, akan ada kejutan besar di Pemilu 2024. Dia tak yakin, capres yang maju pada Pemilu 2024 sesuai dengan prediksi survei kekinian yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Terlebih, kata Mardani, tiket pencalonan saat ini masih belum ada yang pasti didapat dari capres dengan memiliki tingkat elektabilitas tinggi versi survei.
"Waktu masih panjang dan tiket belum ada kepastian. Saat koalisi parpol sudah terjadi dan tiket sudah jelas alokasinya, maka panggung akan berubah," tegas Mardani.
Dia yakin betul, nama-nama populer di survei akan pudar seiring berjalannya waktu. Salah satunya, karena kondisi pemilu yang terjadi saat ini.
"Kondisi ke depan dengan Pemilu rasa pandemi, rasa resesi dan rasa suksesi sangat volatile (turun naik). Dan jadi ujian ketokohan," imbuhnya.
Kuncinya, menurut Mardani, ada pada ketokohan seorang pemimpin. Dia yakin, pemimpin akan tetap bersinar menghadapi segala situasi dan kondisi ke depan. Termasuk, masa jabatan pemimpin yang habis jelang Pemilu 2024, dia yakin, tokoh tersebut tetap memiliki magnet kuat di masyarakat.
"Jika leader akan tetap bersinar. Jika bukan leader akan hilang ditelan kebisingan tokoh lain," ungkap dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY memberikan sinyal segera berkoalisi dengan partai lain menuju Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai, pertemuan itu harus disambut dengan baik.
Baca SelengkapnyaApabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya