Koalisi Prabowo Tak All Out Diduga Penyebab Demokrat Kendurkan Dukungan
Merdeka.com - Koalisi Prabowo-Sandiaga sedang mengalami goncangan. Mulai dari sikap partai koalisi seperti Demokrat, PAN dan PKS yang dianggap mengendurkan dukungan hingga tudingan Prabowo tak serius ikut Pilpres 2019 karena Sandiaga yang lebih sering kampanye.
Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago beranggapan fenomena tersebut tidak bisa dilihat secara normatif saja. Dia mengatakan jarangnya Prabowo tampil di hadapan publik sebagai capres bisa diasumsikan dalam dua perspektif.
Pertama, Prabowo masih menganggap waktu penyelenggaraan Pilpres masih panjang, sehingga dibutuhkan strategi yang tepat. Kedua, lanjut Pangi, karena memang Mantan Danjen Koppasus itu tidak serius dalam memenangi Pilpres.
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? 'Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,'
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
"Asumsi saya bisa saja memang Prabowo tidak serius (maju)," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center itu saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (17/11).
Dia menduga, Prabowo hanya ingin menyelamatkan Partai Gerindra di Pemilihan Umum Legislatif. Prabowo, Pangi berpendapat, juga melihat survei yang cenderung menampilkan elektabilitasnya yang masih stagnan.
Pangi menambahkan, Prabowo dan Sandiaga punya kepentingan masing-masing maju di Pilpres mendatang. Prabowo ingin menyelamatkan Gerindra dan Sandiaga ingin berinvestasi untuk kontestasi politik di 2024 mendatang. Karena itulah, pada persiapan Pilpres 2019 Prabowo terlihat hanya Sandiaga yang sibuk bersosialisasi.
"Bagi Prabowo, kalah pun enggak masalah. Sandi juga enggak ada beban karena itu adalah itu modal buat Sandiaga untuk di 2024," ungkap Pangi.
Merujuk dari ketidakseriusan Prabowo dan Sandi itulah, Pangi menilai wajar jika Partai Demokrat tidak all out ikut memenangkan Prabowo-Sandiaga. Demokrat bahkan lebih mementingkan dan fokus untuk menang di Pileg 2019. Karena alasan itupula Demokrat berpikir pragmatis dan membebaskan kader-kadernya untuk memilih Prabowo atau Jokowi di Pilpres mendatang.
Begitu juga dengan PAN, menurut Pangi, sudah menjawab bahwa mereka tidak akan serius di Pilpres, dan justru serius di Pileg.
Dia berharap jarang tampilnya Prabowo murni karena menunggu momentum. Prabowo menganggap waktu masih panjang dan sedang merancang strategi yang tepat untuk memenangkan pertarungan.
"Ini tidak bagus bagi sistem perpolitikan dan demokrasi di Indonesia," singkat Pangi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaDia mengaku, jika partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah diminta untuk memberikan masukan terkait Bacawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaArsjad menerima ormas ini dengan senang hati karena sekarang bisa bersama-sama bergotong royong memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan alasan Demokrat mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Maju
Baca Selengkapnya