Komentar Anies-Sandi soal honor Ketua KPU-Bawaslu DKI dari kubu Ahok
Merdeka.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno serta Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti mengakui menerima honor saat menghadiri rapat internal tim pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Djarot). Keduanya yang hadir dalam rapat tertutup di sebuah hotel itu mendapatkan honor Rp 3 juta sebagai narasumber dari timses Ahok-Djarot.
Terkait hal ini, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan komentarnya. Soal honor, kata Anies, sebagai negara hukum semua ada tata aturannya.
"Aturan administrasi, lihat aturannya kalau begitu. Ini bukan pandangan saya, tapi ikuti prosedur, kita negara hukum semuanya ada tata aturannya. Itu aja," ungkap Anies selepas mengikuti acara deklarasi dukungan dari Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) di DPP Gerindra, Jakarta, Sabtu, (1/4).
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa PDIP mempertimbangkan Anies untuk Pilgub Jakarta? 'Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua,' jelas dia.
Berbeda dengan Anies yang enggan berkomentar banyak, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, pasangan duet Anies, Sandi melihat hal ini dengan pandangan pribadinya. Sandi menganggap jika kejadian ini perlu dilihat dari segi etikanya.
Sandi juga meminta untuk jangan memperpanjang persoalan ini karena KPUD dan Bawaslu tengah sibuk mempersiapkan putaran dua Pilkada DKI Jakarta 19 April mendatang.
"Pribadi saya sebaiknya melihat dari segi etikanya, mungkin dihindari untuk dikemudian hari. Tapi itu pendapat pribadi saya. Kedua saya mohon jangan diperpanjang karena ketua KPUD dan ibu ketua Bawaslu dan jajarannya pasti sibuk menghadapi 19 April. Jadi jangan ditambah lagi pikiran mereka, oke," jelas Sandi.
Sebelumnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang etik terhadap Ketua KPU DKI Sumarno dan Ketua Bawaslu Mimah Susanti yang menghadiri rapat tertutup bersama tim pemenangan Ahok-Djarot.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimmy Asshidiqie menemukan indikasi kecurangan saat timses memberikan uang ke Sumarno dan Susanti. Namun Ketua Timses Ahok-Djarot, Prasetio Edi Marsudi memastikan hal tersebut adalah honor uang transportasi.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar mendadak berbeda, ketika disinggung wacana duet Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, saat ini masih prematur untuk membahas nama-nama yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaJika wacana itu serius, Ganjar menantang Anies dan Ahok untuk bersama-sama mendaftarkan diri di Pilkada serentak 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep merespons soal hasil survei banyaknya konstituen PSI yang mendukung Anies-Ahok di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaNama mantan Panglima TNI Andika Perkasa masuk dalam radar di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkap cerita ketika ditinggal oleh Sandiaga Uno saat mengurus Jakarta.
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaAdian menilai tidak setiap komunikasi dan silaturahmi dikaitkan dengan hal politik.
Baca SelengkapnyaLangkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca Selengkapnya