Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi Informasi Pusat bahas keterbukaan dana parpol dengan Gerindra

Komisi Informasi Pusat bahas keterbukaan dana parpol dengan Gerindra KIP dan Gerindra. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, mendatangi kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan. Pertemuan ini membahas terkait transparansi dana partai politik. Hal tersebut untuk mendorong perbaikan keterbukaan oleh partai politik.

Tampak hadir Komisioner KIP, Cecep Suryadi, Arief Adi Kuswardono, dan Romanus Ndau Lendong. Mereka bertemu dengan Bendahara Umum Gerindra Thomas Muliatna Djiwandono, dan Wasekjen Gerindra Anwar Ende.

"Subtansi diskusi kami tadi bagaimana memperbaiki lagi apapun yang berhubungan dengan transparansi partai politik ke depan," ujar Bendahara Umum Gerindra Thomas Muliatna, Djiwandono saat konferensi pers, Senin (2/4).

Orang lain juga bertanya?

Thomas mengatakan, pemasukan partai berasal dari dua sumber. Pertama dana bantuan partai dari APBN, dan dana sumbangan kader.

Dia mengungkapkan, kader yang menjadi anggota legislatif wajib menyumbang ke partai dari gaji pokok. Untuk tingkat DPR sekitar 25 persen. Uang tersebut langsung dikelola di tingkat pusat untuk operasional partai. Bagi anggota legislatif di daerah, maka uang akan disalurkan ke tingkat DPD dan DPC. Sumbangan ini merupakan kewajiban sesuai yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) partai.

"Dari anggota DPR sekitar 25 persen take home pay. Kriterianya segitu, dan itu dari gaji komponen mereka," kata Thomas.

Thomas menuturkan bahwa duit partai digunakan paling besar untuk pendidikan kader dan operasional perbulan. Dia mengaku untuk satu bulan operasional bisa mencapai Rp 2 miliar di tingkat pusat. Untuk pemasukan pun sekitar uang yang keluar perbulannya.

"Di DPP secara operasional Rp 2 M sebulan, yang besar kampanye. Tapi itu beda dengan operasional," ucapnya.

Pertemuan ini berkaitan dengan deklarasi yang akan dilakukan oleh KIP bersama partai politik untuk keterbukaan informasi kepada publik pada awal Mei mendatang. Sebelumnya, KIP telah bertandang ke beberapa parpol, seperti PDIP.

Komisioner KIP Cecep Suryadi mengatakan keterbukaan informasi di partai politik itu penting. Sebagai badan publik, partai dinilai harus transparan karena bersinggungan langsung dalam pengambilan kebijakan publik.

"Partai politik diharapkan menjadi lokomotif budaya transparan akuntabel mengingat besarnya peran dan pengaruh parpol dalam kebijakan," ujar Cecep.

Namun, tingkat partisipasi partai politik masih rendah. Pada tahun lalu, hanya empat partai yang ikut monitoring dan evaluasi keterbukaan publik. Gerindra menjadi partai yang paling diapresiasi. Selain Gerindra, ada NasDem, PAN, dan PKS.

"Gerindra satu dari empat partai yang diapresiasi per skor di atas passing grade semua," kata Komisioner KIP Romanus.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KI Pusat Wajibkan Partai Buka Informasi Caleg: Ibaratnya Supaya Publik Tidak Memilih 'Kucing dalam Karung'
KI Pusat Wajibkan Partai Buka Informasi Caleg: Ibaratnya Supaya Publik Tidak Memilih 'Kucing dalam Karung'

Seluruh parpol sudah sepatutnya membuka semua informasi kepada publik

Baca Selengkapnya
PKS dan Demokrat: Seharusnya Presiden Tak Perlu Bilang Pegang Data Intel 'Jeroan' Partai Politik
PKS dan Demokrat: Seharusnya Presiden Tak Perlu Bilang Pegang Data Intel 'Jeroan' Partai Politik

PKS dan Partai Demokrat menyayangkan sekaligus mengkritik Presiden Joko Widodo atas pernyataannya soal memiliki data intelijen Partai politik.

Baca Selengkapnya
KIP Kritik Tapera, Sebut Pemerintah Tidak Transparan Pengelolaan Dana
KIP Kritik Tapera, Sebut Pemerintah Tidak Transparan Pengelolaan Dana

Muncul pertanyaan proses pemerintah menyusun kebijakan mengenai simpanan Tapera hingga menimbulkan gaduh.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua

PPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.

Baca Selengkapnya
KIP: BP Tapera Bisa Kena Sanksi Pidana Jika Tak Berikan Keterbukaan Informasi Terkait Prosedur Pemotongan Iuran
KIP: BP Tapera Bisa Kena Sanksi Pidana Jika Tak Berikan Keterbukaan Informasi Terkait Prosedur Pemotongan Iuran

Masyarakat diminta tidak khawatir jika ada hambatan dari badan publik bukan hanya masalah Tapera,

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ganjar Soal Usulan Pendanaan Parpol Rp 1 Triliun dari APBN
Penjelasan Ganjar Soal Usulan Pendanaan Parpol Rp 1 Triliun dari APBN

""Rp 1 triliun untuk sebuah perjalanan demokrasi tidak terlalu banyak," kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
PDIP Catat Pengeluaran Dana Kampanye Terbanyak di Pemilu 2024, PSI Urutan Ketiga Setelah Gerindra
PDIP Catat Pengeluaran Dana Kampanye Terbanyak di Pemilu 2024, PSI Urutan Ketiga Setelah Gerindra

PDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Soroti pengakuan Jokowi Punya Data Intelijen Parpol, Singgung Petugas Partai
PKB Soroti pengakuan Jokowi Punya Data Intelijen Parpol, Singgung Petugas Partai

PKB yakin Jokowi akan berlaku adil dan menghormati domain partai politik.

Baca Selengkapnya
PSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan
PSI: Lanjutkan Sirekap, tapi Penyempurnaan Harus Dilakukan

Sirekap penting sebagai wujud keterbukaan informasi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya
PKS akan 'Kuliti' dan Soroti Grafik Suara di Sirekap Hilang: KPU Wajib Transparan!
PKS akan 'Kuliti' dan Soroti Grafik Suara di Sirekap Hilang: KPU Wajib Transparan!

Mardani menilai, Sirekap bermasalah sejak awal. Meski begitu, Mardani tetap mendorong KPU untuk transparan.

Baca Selengkapnya
KPID DKI Tekankan Kemerdekaan Pers
KPID DKI Tekankan Kemerdekaan Pers

Dewan Pers mengadakan riset Indek Kemerdekaan Pers untuk Tahun 2023 secara nasional.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Data Intelijen, Pemberi Informasi Hingga Hadir Tiap Pagi
VIDEO: Jokowi Blak-blakan Data Intelijen, Pemberi Informasi Hingga Hadir Tiap Pagi

Presiden Jokowi mengatakan secara rutin mendapat laporan berkaitan dengan politik, ekonomi, sosial, hingga keamanan

Baca Selengkapnya