Komite pemilihan Munaslub Golkar sebut mahar Rp 1 miliar wajib
Merdeka.com - Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar Rambe Kamarul Zaman menegaskan bahwa mahar Rp 1 miliar untuk mendaftar sebagai calon ketua umum merupakan hal yang wajib. Hal tersebut guna mengatasi kebutuhan keuangan internal partai.
"Partai politik harus menyerahkan iuran dan kewajiban. Itu dibacakan dalam ad/art. Itu wajib. Enggak bisa. Kita tetapkan Partai Golkar ke depan karena partai politik ini tidak cukup dana ke depan," kata Rambe di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (3/5).
Bahkan Rambe mengungkapkan bahwa tak perlu konsultasi dulu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal tersebut terkait apakah Rp 1 miliar itu termasuk gratifikasi atau tidak.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Mengapa Golkar meminta Bahlil tak mengklaim sebagai kader? Sahmud Ngabalin mengingatkan, Bahlil bukan lagi sebagai kader partai berlambang pohon beringin. Ia meminta Bahlil tak menjilat ludah sendiri dengan mengaku sebagai kader Golkar. Sebab, Bahlil sendiri sudah mengakui bukan menjadi bagian dari Partai Golkar sejak lama.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
"Sudah disampaikan (wajib bagi calon ketum), enggak usah lagi KPK. Gimana kalau dana partai diperiksa-periksa lagi oleh KPK?" ujarnya.
Menurut ketua komisi II DPR tersebut, uang mahar harus dibayar pada saat mendaftarkan diri dan sebelum tahap verifikasi pada 6 Mei mendatang. Lalu tim verifikasi lah yang akan menentukan apakah syarat tersebut telah dipenuhi atau belum sekaligus apakah bisa ditetapkan sebagai calon ketum.
"Untuk mendaftar itu bisa diwakili. Itu konsensus kita. Biasanya setelah dia mendaftar kita berikan forum untuk menampilkan pikirannya bagaimana Partai Golkar dibawa ke depan," ungkapnya.
Sedangkan terkait persyaratan Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak tercela (PDLT) tidak perlu dianggap serius. Terkait loyalitas cukup surat sertifikat sebagai anggota.
"PDLT tidak ada ukurannya. Kalau tidak tercela sudah cukup SKCK. Kalau PDLT tidak perlu tanda bukti. Jadi gubernur, bupati saja yang sudah divonis bersalah diperbolehkan kok," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, bahwa Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi calon ketua umum tunggal.
Baca SelengkapnyaIcal berpesan kepada Ketua Umum Golkar terpilih untuk mempertimbangkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat ambang batas pilkada.
Baca SelengkapnyaDesakan Munaslub Golkar untuk melengserkan kepemimpinan Airlangga belum padam.
Baca SelengkapnyaPramono mengingatkan bahwa persoalan besaran anggaran sudah diatur dalam Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaAkbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.
Baca SelengkapnyaKPU akan melakukan konsultasi dengan DPR terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar masih mempertimbangkan apakah Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Baca Selengkapnya