Konflik dengan petinggi Demokrat, Ruhut dapat terima kasih dari Ahok
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Politikus Demokrat Ruhut Sitompul. Mantan artis peran dan pengacara ini kerap membuat sensasi dalam kancah politik Indonesia.
Ruhut kerap menyerang lawan-lawan politiknya dengan lantang. Siapapun yang berseberangan pendapat dengannya, langsung diserang.
Anas Urbaningrum salah satu orang yang menjadi korban keganasan Ruhut. Anas bahkan kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Ruhut melawan Anas dan meminta Anas mundur karena disebut-sebut terlibat korupsi Hambalang saat itu. Semua loyalis Anas turut diserang habis oleh Ruhut.
Kini Ruhut kembali berseteru dengan rekan separtainya. Awalnya, karena Ruhut tak terima dicopot dari jabatan koordinator juru bicara.
Pencopotan dilakukan SBY karena Ruhut dianggap kerap berkomentar yang berseberangan dengan partai. Salah satunya saat Ruhut mendukung Basuki T Purnama di Pilgub DKI. Demokrat sampai saat ini belum memutuskan calon.
Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin yang dituding Ruhut sebagai pembisik SBY agar dirinya dicopot. Ruhut menduga, Amir tak senang dengan dirinya.
Geram dengan tudingan itu, Amir pun melawan. Amir menyebut Ruhut sedang berhalusinasi.
"Kelihatannya saudara Ruhut sedang berhalusinasi, biarkan saja, enggak apa-apa," kata Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (23/8).
Amir menegaskan, tidak ada sama sekali orang yang membisiki SBY untuk mencopot Ruhut. Menurut dia, keputusan itu murni dari seorang SBY.
"Itu jelas keputusan yang tepat, dilakukan oleh ketua umum. Saat itu saya ada di luar Jakarta tidak ada di Indonesia. Sangat saya keberatan, pembisik itu saya anggap lelucon," terang Amir.
Amir juga menjelaskan soal tudingan Ruhut tak diundang dalam konferensi pers Demokrat tentang penangkapan Wabendum Demokrat Putu Sudiartana oleh KPK. Ruhut menuding, Amir sengaja tidak mengundang dirinya dalam jumpa pers itu.
"Bukan tidak diundang, itukan dari Cikeas, itu sudah ada undangan semua, cuma kebetulan yang bersangkutan tidak hadir saja, itu tidak ada undangan lagi, sebelumnya kami sudah rapat khusus di Cikeas yang dihadiri seluruh jubir, ini hanya dalih dia saja," terang dia.
Sementara itu, saat Ruhut sedang berkonflik dengan partainya. Ucapan apresiasi datang dari Ahok.
Bakal calon incumbent di Pilgub DKI ini mengucapkan terima kasih kepada Ruhut. Ahok terima kasih karena dukungannya Ruhut sampai dicopot dari jubir partai.
"Kalau sampai begitu saya berterimakasih pada bang Ruhut yang rela berkorban dikeluarin," kata Ahok di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (23/8).
Amir Syamsuddin sendiri menilai tak masalah jika Ruhut Sitompul secara pribadi mendukung Ahok. Namun yang dia sayangkan, Ruhut merupakan koordinator juru bicara Demokrat yang melekat dan tak bisa dipisahkan. Sementara Demokrat belum bersikap tentang Pilgub DKI.
Kita tidak ada urusan silakan mendukung, tapi atribut sebagai koordinator juru bicara tidak boleh melekat," kata Amir saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (23/8).
Mantan Menkum HAM ini menegaskan, Majelis Tinggi Demokrat tengah menggodok nama bakal cagub DKI yang akan diusung nanti. Karena itu, dia tak mau publik mentertawakan sikap Ruhut yang mendukung Ahok, padahal partainya belum bersikap.
"Di mana Demokrat belum, majelis tinggi belum memutuskan siapa yang akan didukung partai, kita inikan satu organisasi, memiliki sistem, jangan bikin lucu-cuan, nanti publik menertawakan," tegas Amir yang juga Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memaafkan pihak melalukan tindakan jahat pada dirinya dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca Selengkapnya