Konflik internal, Golkar tidak ikut Pilkada di 9 daerah Jateng
Merdeka.com - Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Tengah pastikan tidak mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) di sembilan daerah. Dengan demikian, dari 21 Pilkada serentak yang digelar di Jawa Tengah, hanya 12 Pilkada yang akan diikuti.
Tidak ikutnya partai berlambang pohon beringin di sembilan daerah di Jawa Tengah tersebut terjadi akibat tidak adanya kesepakatan, antara Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono mengenai pasangan calon yang diusung.
Ketua DPD Golkar Jawa Tengah versi Ical, Wisnu Suhandono mengemukakan ketidaksepakatan dua kubu untuk mengajukan pasangan calon yang berbeda tidak ditolerir aturan KPU.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
"Pada sembilan kabupaten/kota, kami terbentur aturan KPU yang menyebabkan tidak bisa mengusung calon," katanya, Jumat (14/8).
Beberapa daerah yang tidak diikuti Golkar dalam pilkada serentak di wilayah Jawa Tengah tersebut meliputi Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kendal, Wonosobo, Purbalingga, Boyolali, Wonogiri, Rembang dan Kota Magelang.
Meski tidak bisa mengajukan pasangan calon, anggota Partai Golkar diperbolehkan memberikan dukungan terhadap pasangan calon yang diusung partai lain. Dukungan tersebut diberikan sesuai dengan instruksi partai.
"Meski tidak mengusung calon sendiri (di beberapa daerah), namun Golkar tetap bisa memberikan dukungan dan pemberian dukungan tersebut juga harus sesuai dengan arahan partai," ucapnya.
Pada pilkada serentak di Jawa Tengah yang akan digelar pada Desember mendatang, Partai Golkar menargetkan enam pasangan calon yang diusungnya untuk menang di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kebumen, Kota Semarang, Kabupaten Purworejo, Grobogan, Klaten dan Kabupaten Pekalongan.
Lebih lanjut, ia mengemukakan untuk pilkada Kabupaten Grobogan dan Kota Pekalongan, partainya mengusung calon bupati bersama koalisi. Sedangkan untuk pilkada di Purworejo, Golkar mengusung calon wakil bupati.
"Untuk Kabupaten Pekalongan, kita optimis bisa menang, karena hanya ada dua pasangan calon. Calon yang diusung Golkar di sana, berkoalisi dengan banyak partai," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.
Baca SelengkapnyaPSI mengajak Gibran bergabung jika PDIP sudah mengucilkan putra Presiden Jokowi itu.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaMenurut Ribka, banyak calon Kepala daerah PDI Perjuangan ditinggalkan partai politik.
Baca SelengkapnyaDi antaranya, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Semarang, Grobogan, dan Kota Semarang
Baca SelengkapnyaBawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaDikonfirmasi soal rekomendasi bakal calon kepala daerah dari Surabaya? Sarmuji mengakui jika Partai Golkar belum merekomendasikan satu nama pun.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar itu.
Baca SelengkapnyaSaat Gibran Bingung Banyak Bupati dan Wali Kota Absen saat Rembug Pembangunan Jateng di Solo
Baca Selengkapnya