Konsistensi Golkar capreskan Jokowi akan diuji hingga 2019
Merdeka.com - Partai Golkar secara resmi telah menyatakan akan mencalonkan Presiden Joko Widodo sebagai calon Presiden pada Pilpres tahun 2019. Keputusan tersebut dinyatakan pada penutupan Rapimnas Partai Golkar yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7) malam.
Ketua Bidang Pembangunan Daerah Partai Golkar Zainuddin Amali mengakui keputusan Golkar yang mencalonkan Jokowi di Pilpres tersebut akan mendapatkan kesulitan. Meski begitu, dia meminta kepada seluruh kader partai Golkar untuk mendukung langkah tersebut.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, ia meminta kepada seluruh kader untuk mendukung segala kebijakan pemerintahan Jokowi sampai pada tahun 2019.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Dimana Partai Golkar berkontribusi di pemerintahan? Per hari ini Partai Golkar melalui Ketua Umumnya Airlangga Hartarto terus berkontribusi penting di pemerintahan sebagai Menko Perekonomian untuk terus menguatkan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia.
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Kenapa Golkar harus konsolidasi? “Saya instruksikan kepada seluruh partai Golkar di Indonesia. Sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah system terbuka, sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat,“ katanya.
-
Mengapa Golkar penting? Kondisi geopolitik dan geo-ekonomi yang semakin kompleks, menuntut kemitraan ASEAN-RRT menjadi bagian dari solusi dan hal ini terangkum dalam ASEAN Common Statement.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Deklarasi dukungan ini harus diwujudkan oleh seluruh kader. Perjalanan waktu menuju 2019 juga akan menjadi ujian terhadap konsistensi itu. Maka, tidak ada pilihan lain bagi Partai Golkar selain bekerja membantu Pemerintah dalam posisi apapun kader itu berada," kata Amali di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).
Amali menegaskan setiap kader yang duduk di eksekutif, legislatif maupun kader di tiap daerah harus mendukung setiap kebijakan pemerintah Jokowi meski kebijakannya bersifat tidak populis. Sebab, dia meyakini setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi bertujuan untuk mensejahterakan rakyat.
"Kepentingan bangsa dan negara harus diletakkan diatas kepentingan lainnya," katanya.
Seperti diketahui, dalam pidatonya menjelang penutupan Rapimnas Partai Golkar, Setya Novanto mengungkapkan, adapun keputusan tersebut diambil secara bulat dengan keputusan yang sungguh-sungguh terhadap kepemimpinan, serta demi kesinambungan pembangunan nasional maupun visi pembangunan nawacita.
"Sebagai tindak lanjut keputusan munaslub dalam pemimpin presiden 2019, maka Rapimnas memutuskan mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada pemilu 2019," kata Novanto.
"Sehingga siapapun putra yang mampu menciptakan Indonesia lebih baik, lebih sejahtera, adil, harus didukung," sambungnya.
Pernyataan Setya Novanto pun langsung disambut meriah oleh para hadirin yang datang. Dalam hal ini, Setya Novanto juga mengungkapkan agar nantinya Jokowi mampu memberikan kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi.
Usai pidato Setya Novanto, para pimpinan DPD I Golkar dari seluruh Indonesia naik ke panggung. Di pimpin ketua DPP Yorrys Raweyai, mereka membacakan piagam deklarasi pencapresan Jokowi.
Setelah itu, para ketua DPD bersama para pimpinan DPP Golkar, mantan Presiden BJ Habibie, berfoto bersama Presiden Jokowi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 38 ketua DPD juga menegaskan taat pada satu komando di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga memperingatkan agar tak ada pihak-pihak yang berniat mengganggu hubungan antar parpol di KIM
Baca SelengkapnyaMenurut Aburizal Bakrie ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi Ketua Umum di Partai Golkar
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaDewan Partai Golkar Solid Dukung Kepemimpinan Airlangga Hartarto
Baca Selengkapnya