Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Konsistensi Golkar Dukung Pemerintah Saat Pandemi Berefek Menurunkan Elektabilitas

Konsistensi Golkar Dukung Pemerintah Saat Pandemi Berefek Menurunkan Elektabilitas Kampanye Golkar. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Elektabilitas Partai Golkar menurun berdasarkan survei Charta Politika Indonesia. Golkar kini elektabilitasnya hanya 6,6 persen, turun dari sebelumnya 7,8 persen.

Penurunan ini dinilai Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily karena seiring penurunan kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh karena itu, penurunan kepercayaan publik ini berdampak terhadap partai-partai yang diasosiasikan sebagai pendukung pemerintah termasuk Golkar.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, penurunan elektabilitas Golkar itu konsekuensi berkoalisi dengan pemerintah. Menurut Ujang, kepercayaan publik yang turun bisa memengaruhi elektabilitas partai-partai yang mendukung pemerintahan.

Orang lain juga bertanya?

"Itu salah satu kerugian Partai Golkar. Berkoalisi dan di saat yang sama kepercayaan rakyat terhadap pemerintah rendah," ujar Ujang kepada wartawan, Sabtu (14/8).

Dia menambahkan, Golkar dinilai salah satu partai yang loyal terhadap Presiden Jokowi. Golkar tak bermanuver dan tidak mengkritik pemerintah. Sehingga, dampaknya dirasakan langsung partai beringin ini.

"Itulah risiko berkoalisi. Selama ini hanya Partai Golkar yang loyal pada presiden. Jadi dampaknya ikut terasakan langsung oleh Partai Golkar," kata Ujang.

Justru hal berbeda diperlihatkan PDIP yang melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi dalam hal penanganan pandemi Covid-19.

"Makanya PDIP bermanuver, mengkritik Jokowi dalam penanganan pandemi dan lain-lain. Yang dilakukan PDIP tak pas ada di koalisi. Tapi kritik pemerintahannya sendiri. Mungkin demi menjaga elektabilitas," ujar Ujang.

Sebelumnya diberitakan, Lembaga survei Charta Politika Indonesia menunjukan pergeseran tiga besar elektabilitas partai politik. PDI Perjuangan masih merajai dengan elektabilitas 22,8 persen, disusul Gerindra 17,5 persen. Tetapi posisi ketiga kini diduduki PKB dengan elektabilitas 9,4 persen.

"PDIP masih memimpin 22,8 peren tidak jauh beda survei-survei sebelumnya dan hasil Pemilu kemarin. Gerindra kedua dengan 17,5 persen, PKB ketiga 9,4 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya ketika rilis survei secara daring, Kamis (12/8).

Di urutan keempat ada PKS dengan elektabilitas 6,8 persen. Kemudian diikuti Partai Demokrat dan Partai Golkar dengan elektabilitas yang sama yaitu 6,6 persen.

Pada posisi berikutnya ada NasDem dengan elektabilitas 4,8 persen. Kemudian, tak sampai ambang batas parlemen, ada PPP dengan elektabilitas 2,3 persen, PAN 1,7 persen, PSI 1,2 persen.

Partai lainnya berada di bawah 1 persen, yaitu Perindo (0,7 persen), Gelora (0,3 persen), Hanura (0,3 persen), Partai Ummat 0,2 persen, PKPI (0,1 persen), PBB (0,1 persen), Berkarya (0,1 persen). Sementara responden yang tidak tahu atau tidak jawab 18,5 persen.

Yunarto menjelaskan, dari segi tren elektabilitas, PDIP stabil dan cenderung meningkat dari 20,7 persen, Gerindra terjadi peningkatan dari survei sebelumnya yaitu hanya 14,2 persen. Sementara PKB meski terjadi penurunan dari 9,7 persen masih bertengger di posisi ketiga.

Sementara PKS mengalami penurunan dari 8,2 persen menjadi 6,8 persen. Kemudian Demokrat terjadi peningkatan dari 4,2 persen menjadi 6,6 persen.

Partai Golkar mengalami penurunan dari sebelumnya 7,8 persen menjadi 6,6 persen. NasDem juga cukup stabil. Ada catatan untuk partai yang ikut Pemilu 2019 lalu masih belum mencapai ambang batas parlemen yaitu PPP, PAN, PSI, serta Hanura.

"Masih ada PR untuk melewati threshold PPP, PAN, Hanura dan PSI," ujar Yunarto.

Survei Charta Politika Indonesia dilakukan pada 12-20 Juli 2021 dengan metode wawancara tatap muka. Metode sampling menggunakan multistage random sampling dengan 1200 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,83 persen.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi

Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Anjlok, Pakar Komunikasi: Sering Kritik Presiden Jokowi
Survei Terbaru Ganjar-Mahfud Anjlok, Pakar Komunikasi: Sering Kritik Presiden Jokowi

Elektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.

Baca Selengkapnya
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo

Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Indikator Politik: Dukungan Terhadap Ganjar Menurun, Prabowo Naik
Survei Terbaru Indikator Politik: Dukungan Terhadap Ganjar Menurun, Prabowo Naik

Penurunan pemilih Ganjar justru diikuti oleh kenaikan dukungan pada capres nomor urut satu Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator, Sosok Jokowi Beri Pengaruh Besar pada Elektabilitas PDIP
Survei Indikator, Sosok Jokowi Beri Pengaruh Besar pada Elektabilitas PDIP

Ketika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.

Baca Selengkapnya
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos
Survei Populi Center: Elektabilitas Gerindra Nyaris Samai PDIP, PPP dan PSI Terancam Tak Lolos

Populi Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali

LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.

Baca Selengkapnya