Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontroversi syarat meterai sampai bikin Ahok tak mau ikut Pilgub

Kontroversi syarat meterai sampai bikin Ahok tak mau ikut Pilgub Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan perubahan aturan bakal pasangan calon yang maju melalui jalur perseorangan dalam mengumpulkan dukungan KTP. Dukungan KTP terhadap bakal pasangan calon nantinya harus di atas meterai.

"Pasangan calon perseorangan, khususnya di mana meterai digunakan untuk dukungan per orang untuk pasangan tersebut," kata Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay di Kantor KPU, Jakarta, Senin (18/4).

Menurut Hadar, meterai tersebut dibubuhkan dalam dokumen dukungan bagi perseorangan. Hadar menjelaskan, bakal pasangan calon perseorangan harus menyediakan meterai untuk dukungannya. Namun, kata Hadar, konsep meterai bisa dibubuhkan dan dihimpun secara kolektif per desa dan tidak harus orang per orang. "Kami mempertegas, dua-duanya bisa," tegasnya.

Hadar menambahkan, lembar dukungan bermeterai tersebut bertujuan untuk memastikan dan menguatkan dukungan yang diberikan seseorang, atau secara kolektif kepada suatu pasangan calon adalah dukungan yang sah.

"Ini memastikan dukungan pemilih meskipun ada verifikasi faktual, harus ada pernyataan komitmen dari pemilih," ujar Hadar.

Rancangan aturan itu tentu saja membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kecewa. Ahok menilai, ada upaya menjegal calon perseorangan dalam pilkada termasuk dirinya.

"Saya sih sudah pikir santai sajalah. Kalau sampai KPU keluar ada meterai, yang sudah terkumpul berapa saya kumpulin. Kalau dia bilang tidak bisa ikut kalau enggak ada meterai, ya sudah enggak usah ikut," cetus Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (20/4).

Ahok curiga, upaya ini hampir sama dengan usulan revisi UU Pilkada yang akan meningkatkan syarat persentase jumlah dukungan bagi calon independen seperti dirinya. "Kan mereka semua maunya saya enggak jadi gubernur kan?" ujarnya lagi.

Dia mengaku tak masalah jika wacana itu berhasil menghadangnya untuk menjadi gubernur lagi. Jika tak bisa maju, Ahok menyebut akan mengejar target lain, yakni melanjutkan program pembangunan Jakarta hingga masa jabatannya usai.

"Ya sudah saya sampai Oktober 2017 saya akan beresin Jakarta semampu saya, habis itu silakan pesta pora. Orang yang pengen banget jadi gubernur," pungkas Ahok.

Seperti diketahui, dalam perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan kepala daerah ditambahkan satu ayat yang menginginkan surat pernyataan dukungan terhadap calon perseorangan dalam pemilihan kepala daerah ditambahkan meterai.

Dalam Pasal 14 ayat 8 disebutkan bahwa meterai dibubuhkan pada perseorangan, dalam surat pernyataan dukungan dihimpun secara perseorangan atau meterai dibubuhkan pada dokumen kolektif per desa, dalam surat pernyataan dukungan dihimpun kolektif per desa.

Terkait rancangan peraturan KPU itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai hal itu akan mempersulit calon perseorangan. Padahal, putusan MK sudah memudahkan pasangan calon perseorangan.

Titi mencontohkan ketentuan persentase dukungan 7-10 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), satu pasangan calon di DKI Jakarta bisa mengeluarkan dana Rp 1 miliar untuk meterai Rp 3.000. Sementara untuk meterai Rp 6.000, pasangan calon perseorangan bisa mengeluarkan dana hingga Rp 3 miliar lebih.

"Kalau alasan KPU sebagai legitimasi dukungan, maka itu sudah dilakukan dengan pemeriksaan dukungan yang diserahkan pasangan calon lewat verifikasi faktual secara perorangan," tegas Titi di Jakarta, Rabu (20/4).

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies
VIDEO: Jawaban Ahok soal Jokowi Absen di HUT PDIP Hingga Panas Debat Prabowo & Anies

Ahok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan

Walaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Mungkinkah Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilgub Jakarta?
Mungkinkah Duet Anies-Ahok Terwujud di Pilgub Jakarta?

Keduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?

Baca Selengkapnya
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta

Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bantah Ada Upaya Jegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Airlangga Bantah Ada Upaya Jegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Golkar sendiri telah menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar

Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki

Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya
Kronologi Penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jabar
Kronologi Penjegalan Anies Baswedan di Pilkada Jabar

Anies dan DPP PDIP berkomunikasi secara intens saat masa pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8).

Baca Selengkapnya