Korupsi Johnny G Plate, NasDem Minta Kejagung Buktikan Aliran Dana Masuk ke Partai
Merdeka.com - Legislator Partai NasDem Muhammad Farhan merespon soal isu aliran dana BTS yang diduga di korupsi Menkominfo Johnny G Plate mengalir ke Partai NasDem. Dia meminta, agar Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk membuktikan terlebih dahulu aliran dana BTS.
Sebab, dia menyebut, Kejagung belum bisa menjelaskan bagaimana aliran dana itu mengalir ke Partai NasDem.
"Untuk jawab itu mesti jawab dulu satu, dibuktikan dulu bahwa penyelewengan dana Rp 8 triliun itu aliran dananya ke mana aja? Itu aja Jaksa Agung kemarin belum bisa menjawab, seberapa banyak aliran dana dari Rp 8 triliun disalahgunakan oleh Pak Johnny Plate, Enggak bisa dijawab," katanya di Sekretariat IKA Unpad, Jakarta, Jumat (19/5).
-
Siapa yang melaporkan Ganjar ke KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Siapa yang meminta polisi transparan? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang menjadi tersangka kasus korupsi? Harvey Moeis menjadi tersangka dalam kasus korupsi Tata Niaga Komoditas Timah Wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Farhan minta agar Kejagung transparan dalam mengusut kasus yang menjerat Sekjen Partai NasDem itu.
"Jaksa Agung harus secara transparan mengusut Rp 8 triliun itu, kan dibagi dua paket, 2 paket itu duitnya larinya ke mana aja sampai mangkrak? Kan melibatkan pihak swasta, ada dua pihak swasta," ujarnya.
"Tapi udah ada tuh swasta-swasta yang dapat kontraknya, coba itu diselidiki larinya ke mana aja," sambung Farhan.
Kendati demikian, dia menegaskan, jika dalam kontrak pembangunan BTS tidak ada sama sekali keterlibatan partai politik.
"Gini dalam dokumen kontrak si BTS itu, nggak ada satupun parpol yang terlibat. Artinya bekerja sama dengan partai politik, tanda tangan gitu, enggak ada," tegas Farhan.
Namun, dia mengaku jika setiap kader diharuskan membayar iuran ke Partai NasDem. Namun, hal itu tidak bisa dikaitkan dengan isu aliran dana BTS.
"Emang kita setiap bulan ada iuran Rp15 juta sebulan. Terus kalau iuran Rp15 juta itu aliran dana ke partai bukan?" tanya dia.
"Jadi sebelum mengangkat sebuah wacana ini dari Kejaksaan agung kemarin kan ngomong akan menyelidiki kemungkinan ada aliran dana ke partai. Jangan dulu ke sanalah pak Jaksa Agung. Jaksa Agung Jawab dulu Rp 8 triliun itu ke mana aja? Iya dong," tutup Farhan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak partai diharapkan dapat kooperatif untuk pengusutan tersebut. Sebagaimana dalam komitmennya untuk membangun politik yang bersih.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem tidak masalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan aliran uang korupsi Mentan SYL ke partai.
Baca SelengkapnyaSYL didakwa melakukan pemerasan serta menerima gratifikasi dengan jumlah keseluruhan Rp44,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Disebut Tahu Aliran Dana dari SYL Biayai Kegiatan Partai, Ini Penjelasan NasDem
Baca SelengkapnyaPosisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar
Baca SelengkapnyaPlate siap membuka pihak penerima aliran uang korupsi BTS setelah mengajukan justice collaborator
Baca SelengkapnyaKPK membuka peluang memeriksa pengurus DPP Partai Nasdem untuk menelusuri aliran uang terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementan.
Baca SelengkapnyaIa juga menyebut ketum tidak tahu menahu soal kegiatan organisasi sayap Partai Nasdem, Granita.
Baca SelengkapnyaNasDem mengancam somasi Alexander Marwata buntut temuan aliran dana korupsi Syahrul Yasin Limpo ke partainya.
Baca SelengkapnyaTerungkap aliran duit korupsi SYL di Kementan masuk ke Partai NasDem sebesar Rp800 juta
Baca SelengkapnyaJoice dicecar oleh tim hukum SYL mengenai aliran dana dari Kementan ke partai Nasdem sebesar Rp850 juta.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Sahroni kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya