KPU: Angka golput Pilkada di kota lebih tinggi dibanding pedesaan
Merdeka.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah menilai, tingkat partisipasi masyarakat di perkotaan terhadap Pilkada serentak 2015 tergolong rendah. Hal tersebut jika dibandingkan dengan banyaknya partisipasi masyarakat pedesaan.
"Memang itu sesuai dengan tipologi masyarakatnya ada masyarakat perkotaan dan ada masyarakat pedesaan. Tadi saya kunjungi di masyarakat pedesaan itu hampir sekitar 70 persen lebih sekitar Pukul 11.00 siang sudah lumayan. Tapi di masyarakat perkotaan, di komplek-komplek memang relatif sangat sedikit partisipasinya," kata Ferry di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (9/12).
Menurut Ferry, dalam pengalaman Pilkada sebelumnya, kondisinya juga sama. Dia berharap, hal ini tak terjadi pada Pemilu selanjutnya.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Kenapa penelitian ini penting? Temuan ini memberikan wawasan baru tentang fungsi tidur yang lebih kompleks dari sekadar proses konsolidasi memori.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Mengapa penelitian ini penting? 'Melalui pemahaman tentang cara bakteri ini mendeteksi darah, kita berpotensi mengembangkan terapi baru yang menghambat kemampuan mereka ini,' ujar Siena Glenn, penulis utama studi dan mahasiswa pascadoktoral di Washington State University.
"Mungkin ini harus ada penelitian lebih lanjut soal ini," ujarnya.
Namun sejauh ini, menurut Ferry, tidak ada gejolak berarti dalam proses pemungutan suara dalam Pilkada serentak yang terselenggara pertama kali ini. Ferry berujar, dalam 264 wilayah, Pilkada berlangsung lancar.
"Proses pelaksanaan dan pemungutan suara di seluruh daerah, terutama di Tangerang Selatan yang saya pantau secara langsung, berjalan lancar. Tidak ada gejolak apapun yang sangat prinsip," ungkapnya.
Ferry menjelaskan, bahwa saat ini di Indonesia bagian timur dan tengah sudah dilakukan proses rekapitulasi suara. Sedangkan di Indonesia barat masih dalam proses memulai menghitung.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait dengan angka 93,3 persen itu belum dapat dipastikan jika pemilih untuk tidak golput.
Baca SelengkapnyaPenerapan Pilkada Jakarta dua putaran masih sesuai dengan Pasal 10 Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU ungkap peningkatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaForum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia (FAPTI) bekerja sama dengan Alvara Research Center melakukan survei nasional.
Baca SelengkapnyaMinat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.
Baca SelengkapnyaUpaya ini salah satunya dengan mendorong Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) agar melakukan jemput bola.
Baca SelengkapnyaAnomali terekam dalam hitung cepat atau quick count.
Baca Selengkapnya