Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KPU dinilai belum serius sukseskan pilkada serentak di Papua

KPU dinilai belum serius sukseskan pilkada serentak di Papua Gedung KPU. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 di Papua dikhawatirkan akan mengalami kendala besar dalam pelaksanaannya. Kendala wilayah yang luas, potensi konflik dan kecurangan akan menjadi catatan buruk bagi terlaksananya Pilkada serentak 9 Desember 2015 secara fair and fairness.

Di sisi lain, dari 60 hari waktu yang tersisa sekarang KPU dinilai belum secara serius mengantisipasi hal tersebut.

"Kenapa penting bicara Pilkada Papua? Karena bagaimana hasil Pilkada harus buat lebih baik bukan buat rusak. Karena Kepala daerah yang terpilih jadi ujung tombak. Kalau proses tidak baik maka upaya untuk perbaikan Papua akan terkendala," ujar Direktur Papua Resources Center Amiruddin al-Rahab di Kantor YLBHI, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/10).

Menurut Amir, KPU dan Bawaslu mempunyai andil besar dalam menyukseskan Pilkada di Papua. Dari pengalaman sebelumnya, tercatat Papua banyak menyelesaikan sengketa di Mahkamah Konstitusi.

"Lalu pengalaman Pilkada 2014 banyak diselesaikan ke MK. Prinsip pemilihan yaitu hak pemilih bisa terjamin lalu apakah KPU bisa jamin fair DNA fairnes Pilkada Papua?" tegas dia.

Hal yang disoroti Amir adalah kesiapan Papua dalam menyelenggarakan Pilkada serentak. Sejauh ini, pemetaan konflik, distribusi kertas suara, jumlah pengamanan Pilkada belum diantisipasi KPU dalam penanganannya.

"Wilayah Papua yang luas dan banyak dicapai melalui rute udara menjadi salah satu faktor kendala bagi distribusi kertas suara dan proses perhitungannya pun nanti tentu akan diwarnai kecurangan. Sementara itu, meski jumlah personel yang disiapkan Polri sudah terpenuhi, apakah dalam waktu menjelang Pilkada semuanya sudah ada di tempat?" Papar Amir.

Lebih lanjut Amir memaparkan, KPU juga harus mempunyai perhatian penuh terhadap jumlah DPT di daerah perbatasan seperti Keerom, Pegunungan Bintang, Boven Digul dan Yahukimo. Keempat daerah tersebut, kata dia, belum mempunyai DPT yang jelas dan tentu akan berpotensi konflik.

"Ada kerawanan politik. Saya belum dengar apa langkah KPU khususnya di lintas batas. Apakah DPT sudah terjamin fairnesnya? Mereka satu suku dan bisa bolak balik. Ada juga yg masuk wilayah Papua Nugini tapi mereka orang Indonesia," pungkas dia. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Ungkap Peta Kerawanan Pilkada 2024, Dua Daerah Ini Jadi Sorotan
Bawaslu Ungkap Peta Kerawanan Pilkada 2024, Dua Daerah Ini Jadi Sorotan

Bawaslu mencatat Papua menjadi lokasi awan dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Perludem Prihatin Sengketa Pemilu di KPU & Bawaslu Papua: Harusnya Provinsi Baru Tak Dibiarkan Sendiri
Perludem Prihatin Sengketa Pemilu di KPU & Bawaslu Papua: Harusnya Provinsi Baru Tak Dibiarkan Sendiri

Data Perludem ada 21 PHPU di Papua Tengah yang didaftarkan ke MK

Baca Selengkapnya
KPU Tunda Rekapitulasi Suara Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, Ini Alasannya
KPU Tunda Rekapitulasi Suara Provinsi Papua dan Papua Pegunungan, Ini Alasannya

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan kendala tersebut sehubungan dengan adanya rekapitulasi pada tingkat kecamatan belum sepenuhnya rampung.

Baca Selengkapnya
4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU
4 Provinsi di Papua Belum Rekapitulasi Nasional, Begini Penjelasan KPU

KPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Masih Tunggu Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 oleh KPU
Jokowi Masih Tunggu Hasil Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 oleh KPU

kowi masih menunggu Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan rekapitulasi.

Baca Selengkapnya
Jawa Tengah Titik Rawan Pilkada 2024, Persaingan Sengit Andika Vs Luthfi jadi Alasan
Jawa Tengah Titik Rawan Pilkada 2024, Persaingan Sengit Andika Vs Luthfi jadi Alasan

Jawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.

Baca Selengkapnya
514 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya
514 TPS di Papua Belum Lakukan Pencoblosan Pemilu 2024, Ini Penyebabnya

"Per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius

Baca Selengkapnya
Pleno Rekapitulasi Suara, KPU Papua Pegunungan Terkendala Masalah Keamanan
Pleno Rekapitulasi Suara, KPU Papua Pegunungan Terkendala Masalah Keamanan

Rekapitulasi Suara hari ini menyisakan empat provinsi, yakni Jawa Barat, Maluku, Papua dan Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
KPU: Provinsi Papua Siap Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional
KPU: Provinsi Papua Siap Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional

Kini hanya tinggal menunggu kedatangan pimpinan KPU Papua untuk mengikuti rapat pleno.

Baca Selengkapnya
1.297 TPS di Tanah Papua Belum Gelar Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya
1.297 TPS di Tanah Papua Belum Gelar Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya

1.297 TPS di Tanah Papua Belum Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Situasi Mencekam saat Proses Rekapitulasi di Papua Pegunungan , Tombak & Anak Panah 'Seliweran'
Situasi Mencekam saat Proses Rekapitulasi di Papua Pegunungan , Tombak & Anak Panah 'Seliweran'

Situasi Mencekam di Papua Pegunungan saat Proses Rekapitulasi, Tombak & Anak Panah 'Seliweran'

Baca Selengkapnya
Peta Kerawanan Pilkada 2024: Jatim Terendah, Papua Barat Daya Dalam Pantauan Pemerintahan Pusat
Peta Kerawanan Pilkada 2024: Jatim Terendah, Papua Barat Daya Dalam Pantauan Pemerintahan Pusat

Pemerintah sudah memetakan tingkat kerawanan Pilkada serentak.

Baca Selengkapnya