KPU dinilai belum serius sukseskan pilkada serentak di Papua
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 di Papua dikhawatirkan akan mengalami kendala besar dalam pelaksanaannya. Kendala wilayah yang luas, potensi konflik dan kecurangan akan menjadi catatan buruk bagi terlaksananya Pilkada serentak 9 Desember 2015 secara fair and fairness.
Di sisi lain, dari 60 hari waktu yang tersisa sekarang KPU dinilai belum secara serius mengantisipasi hal tersebut.
"Kenapa penting bicara Pilkada Papua? Karena bagaimana hasil Pilkada harus buat lebih baik bukan buat rusak. Karena Kepala daerah yang terpilih jadi ujung tombak. Kalau proses tidak baik maka upaya untuk perbaikan Papua akan terkendala," ujar Direktur Papua Resources Center Amiruddin al-Rahab di Kantor YLBHI, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (2/10).
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang mempertanyakan data kerawanan Pemilu di Kaltim? Isran mempertanyakan data yang dikeluarkan oleh Bawaslu tersebut. Sebab dalam riwayatnya, Kaltim tak pernah mengalami kericuhan dalam penyelenggaraan Pemilu.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Kaltim dianggap rawan keributan dalam Pemilu 2024? Berdasarkan data yang diperoleh, Bawaslu RI meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu yang memperlihatkan lima wilayah yang berpotensi memiliki tingkat kerawanan tinggi menjelang pemilu serentak 2024. Wilayah-wilayah tersebut antara lain DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
Menurut Amir, KPU dan Bawaslu mempunyai andil besar dalam menyukseskan Pilkada di Papua. Dari pengalaman sebelumnya, tercatat Papua banyak menyelesaikan sengketa di Mahkamah Konstitusi.
"Lalu pengalaman Pilkada 2014 banyak diselesaikan ke MK. Prinsip pemilihan yaitu hak pemilih bisa terjamin lalu apakah KPU bisa jamin fair DNA fairnes Pilkada Papua?" tegas dia.
Hal yang disoroti Amir adalah kesiapan Papua dalam menyelenggarakan Pilkada serentak. Sejauh ini, pemetaan konflik, distribusi kertas suara, jumlah pengamanan Pilkada belum diantisipasi KPU dalam penanganannya.
"Wilayah Papua yang luas dan banyak dicapai melalui rute udara menjadi salah satu faktor kendala bagi distribusi kertas suara dan proses perhitungannya pun nanti tentu akan diwarnai kecurangan. Sementara itu, meski jumlah personel yang disiapkan Polri sudah terpenuhi, apakah dalam waktu menjelang Pilkada semuanya sudah ada di tempat?" Papar Amir.
Lebih lanjut Amir memaparkan, KPU juga harus mempunyai perhatian penuh terhadap jumlah DPT di daerah perbatasan seperti Keerom, Pegunungan Bintang, Boven Digul dan Yahukimo. Keempat daerah tersebut, kata dia, belum mempunyai DPT yang jelas dan tentu akan berpotensi konflik.
"Ada kerawanan politik. Saya belum dengar apa langkah KPU khususnya di lintas batas. Apakah DPT sudah terjamin fairnesnya? Mereka satu suku dan bisa bolak balik. Ada juga yg masuk wilayah Papua Nugini tapi mereka orang Indonesia," pungkas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu mencatat Papua menjadi lokasi awan dalam tahapan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaData Perludem ada 21 PHPU di Papua Tengah yang didaftarkan ke MK
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI, Hasyim Asy'ari mengungkapkan kendala tersebut sehubungan dengan adanya rekapitulasi pada tingkat kecamatan belum sepenuhnya rampung.
Baca SelengkapnyaKPU mengakui, sejumlah provinsi di Papua belum terjadwal untuk diplenokan dalam rapat rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat nasional.
Baca Selengkapnyakowi masih menunggu Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaJawa Tengah menjadi salah satu titik rawan Pilkada 2024, KPU beberkan sejumlah faktornya.
Baca Selengkapnya"Per hari ini tersisa 514 TPS yang belum mencoblos,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius
Baca SelengkapnyaRekapitulasi Suara hari ini menyisakan empat provinsi, yakni Jawa Barat, Maluku, Papua dan Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaKini hanya tinggal menunggu kedatangan pimpinan KPU Papua untuk mengikuti rapat pleno.
Baca Selengkapnya1.297 TPS di Tanah Papua Belum Pemungutan Suara, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaSituasi Mencekam di Papua Pegunungan saat Proses Rekapitulasi, Tombak & Anak Panah 'Seliweran'
Baca SelengkapnyaPemerintah sudah memetakan tingkat kerawanan Pilkada serentak.
Baca Selengkapnya