KPU Tak Ingin Rakyat Salah Pilih di Pemilu 2019
Merdeka.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Viryan Aziz berharap, pemilih dapat memilih pemimpin yang baik dalam Pemilu serentak 2019. Dia tak ingin, pemilih nantinya malah kecewa, merasa salah memilih calon pemimpinnya.
Viryan mengungkap hal itu dalam acara Briefing Jelang Pemilu di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
"Kita tidak ingin pemilih Indonesia memilih yang tidak baik. Tapi penting bagi kita untuk memahami bahwa jangan sampai pemilih memilih pilihan yang tidak sebenarnya," kata Viryan.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Bagaimana cara memilih di Pemilu 2024? Sebagaimana tertuang dalam Pasal 353 ayat 1 Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, 'Pemberian suara untuk Pemilu dilakukan dengan cara mencoblos satu kali.
-
Siapa yang menyampaikan harapan untuk Pilkada 2024? Hal itu disampaikan inisiator Desak Anies, yang juga Koordinator Media Ubah Bareng, Ghifari Fachrezi. Kata pria 26 tahun ini, anak muda akan lebih merasa didengar dan dilibatkan.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
Dirinya mengakui bahwa saat ini pihaknya bersama stake holder terkait engah memerangi black campaign. Mengingat dalam Pemilu 2019 ini, begitu banyak tersebar informasi palsu, disinformasi dan misinformasi.
"Positive campaign, negative campaign itu hal yang wajar dalam demokrasi, tapi black campaign itu lain persoalan," ujar Viryan.
Black campaign sendiri termasuk di dalamnya ialah hoaks. Menurut komisioner KPU itu, hoaks cenderung lebih mudah tersebar di negara yang mayoritas tingkat pendidikan penduduknya rendah.
"Sejak 4 tahun yang lalu, menurut lembaga riset di beberapa negara dengan tingkat pendidikan (penduduknya) rendah itu mudah terkena hoaks pemilu," tandas Viryan.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud mengakui tidak ada calon yang sempurna. Semua calon pemimpin yang ada pasti memiliki kebaikan dan tidak luput adanya kejelekan yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi yang terburuk pascareformasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa kalah dan menang merupakan hal wajar dalam setiap pemilihan.
Baca SelengkapnyaDia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca Selengkapnya"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi," kata Megawati.
Baca SelengkapnyaPresiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSBY mengingatkan Prabowo tak mengecewakan masyarakat Indonesia
Baca SelengkapnyaMasyarakat diyakini mampu menjaga kerukunan dan kedamaian usai pemilu
Baca SelengkapnyaWakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 33 di Perumahan D'Arcadia, Tapos, Depok, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaNamun saat pencoblosan nanti coblos calon yang lain.
Baca Selengkapnya"Sepertinya para penyelenggara Pemilu lebih menitikberatkan pada pemilihan presiden," kata SBY.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini siapapun presiden yang terpilih baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto, maupun Ganjar Pranowo adalah kehendak rakyat dan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Selengkapnya